Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Jangan Abai Minum Air Putih, Apalagi Saat Puasa Ramadan

11 April 2023   16:21 Diperbarui: 11 April 2023   16:29 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelas besar kesayanganku. Dokpri.

Sekitar 80% kebutuhan tubuh kita adalah kontribusi dari cairan termasuk air. Air perannya vital untuk mendukung setiap berjalannya sistem dalam tubuh, termasuk organ kulit. Menjaga asupan air yang cukup, berarti merawat kulit tetap sehat.  

Tak dipungkiri, seperti halnya oksigen, air adalah salah satu unsur utama yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan kulit kita.

Nah dalam kesempatan ini, aku menuliskan salah satu caraku merawat kulit melalui kebiasaan minum air putih yang aku jalani, khususnya selama puasa bulan Ramadan tahun ini.

Sebelum aku menuliskan pengalamanku tentang manfaat air putih dalam mendukung perawatan kulit, aku ingin cerita "titik balik" perspektif dan habitku soal air putih.

Menurutku ini perlu, sebagai pengantar  bahwa betapa pentingnya disiplin melakukan konsumsi  asupan air putih bagiku.

Itu seiring beberapa tahun belakangan ini, aku ketat melakukan kebiasaan minum air putih yang cukup.

Ibaratnya kita mampu bertahan hidup tanpa asupan makanan, namun jika tanpa air kita tidak akan mampu bertahan hidup.

Dulu aku termasuk abai soal minum air putih. Meski aku memahami pentingnya asupan air putih, namun aku tak terlalu perhatian untuk melakukannya.

Minum air putih saat haus saja. Dan itu sangat kurang untuk memnuhi kebutuhan ideal tubuh.

Dulu, aku tak pernah menghitung, berapa asupan air putih yang telah aku minum setiap harinya.

Hingga suatu ketka, sebuah kejadian mengetok kepalaku. Perspektifku soal air putih, berbalik 180 derajat.   

Aku tak boleh lagi mengabaikannya. Momen itu jadi titik balik. Habitku berubah. Aku sangat disiplin menghitung berapa banyak air putih kuminum  setiap harinya.

Kejadian itu, adalah saat aku didiagnaso dokter ada batu di saluran kencingku. Awalnya sakit di pinggang, terus ke rumah sakit, keluarlah diagnose itu.

Disiplin dengan Asupan Air Putih

Sejak menguatnya kesadaranku soal asupan air putih, aku membentuk kebiasaan baru, yakni minum air putih secara rutin dan disiplin.

Sebelum bulan puasa Ramadan, kebiasaanku dalam  minum air putih kuawali pagi hari. Segelas air putih hangat, kuminum sekitar kam 05.00 wib.

Satu jam setelahnya baru sarapan. Sarapan sehat. Tumisan atau lalapan sayuran, dan buah-buahan tidak aku lewatkan.

Seterusnya dalam sehari, aku konsumsi air putih sampai jam 21.00 wib. Atau sampai sebelum jelang tidur, jam 22.00 wib.

Kebiasaanku itu berubah saat bulan Ramadan. Puasa yang membuat kebutuhan air minum aku lakukan saat berbuka sampai sahur.  Soal ini aku tuliskan lebih detil di bagian bawah tulisan ini ya.

Air putih kupiilih yang memiliki pH 8 atau lebih. Setahuku menurut medis kandungan pH ini semakin tinggi semakin baik.

Soal kuantitas air putih, teorinya kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda.

Kita mengenal tentang  konsumsi air putih bagi orang dewasa, disarankan yaitu sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.  

Ditambah asupan cairan dari makanan, seperti cairan dari buah dan sayur.

Karena kebutuhan orang akan air  minum bervaria maka yang penting sebaiknya minum setiap kali merasa haus.

Itu juga tergantung pada aktivitas keseharian. Jika aktivitasnya tinggi, maka kebutuhan air di tubuhnya membutuhkan lebih banyakh.

Thumler airpanas untuk kebutuhan minum hangat saat sahur. Dokpri.
Thumler airpanas untuk kebutuhan minum hangat saat sahur. Dokpri.
Pentingnya Tercukupi Kebutuhan Akan Air

Patut disimak informasi dari laman Kementerian Kesehatan RI, kemkes.go.id terkait komposisi air dalam setiap organ tubuh kita.

Pengetahuan ini, aku pikir perlu untuk memberi pemahaman pentingnya air bagi tubuh.

Nah aku kutipkan infonya. Setidaknya 95% otak manusia tersusun atas air, 82% air ada pada darah, sebanyak 75% air terdapat pada jantung, 86% terdapat pada paru-paru, dan kurang lebih 83% air terdapat pada ginjal. 

Seperti kutulis di atas, kita mampu hidup tanpa makanan, tapi tak mampu hidup tanpa air. Air lebih penting dari nutrisi apapun dalam tubuh kita.

Peran air banyak bagi kesehatan. Air berguna dalam melancarkan aliran darah yang membawa nutrisi ke sel tubuh.   Air juga dibutuhkan untuk melindungi jaringan tubuh yang sensitif serta melembabkan telinga, hidung, tenggorokan dan kulit.

Mengingat pentingnya peran air itu, membiasakan  memperhatikan asupan air penting aku lakukan.

Aku berwaspada saat warna urine yang keluar berwarna pekat (warna kuning). Artinya aku kurang minum. Jika wananya terang mendekati jernih artinya sudah cukup.

Tubuh kita memang istimewa ya, bisa memberi sinyal saat membutuhkan sesuatu.

Air Putih dan Kulit

Dunia medis membuktikan bahwa kecukupan air dalam tubuh, membantu sistem perawatan bagi kulit.

Dalam kondisi kurang air, tubuh akan menyerap kelembapan di kulit untuk memenuhi cairan tubuh. Akibatnya, kulit menjadi lebih kering dan kusam saat puasa.     

Sebaliknya, konsumsi air putih yang cukup akan membantu melancarkan peredaran darah sehingga kulit jadi lebih segar dan bersinar.

Nah memahami sistem dari tubuh kita berkenaan dengan kebutuhan air ini penting. Bahwasannya, jangan sekali-kali kita menyepelekan dan mengabaikan asupan air bagi tubuh kita.

Caraku Merawat Kulit Saat Puasa Ramadan 

Puasa Ramadan selama sebulan, dengan ritme pola asupan makan yang berbeda dari keseharian, tentu sedikit banyak berpengaruh juga.

Oleh sebab itu penting kiranya, aku mengatur asupan sesuai dengan jam berpuasa, yakni makan dan minum saat buka dan sahur.

Itu aku lakukan dengan beberapa cara.

  • Utamanya adalah asupan air. Aku  atur dengan rumus 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat buka, dan 4 gelas diantara waktu buka sampai sahur. Dipotong waktu tidur. Sehingga kebutuhan 8 gelas atau 2 liter per hari bisa terpenuhi.
  • Ditambah dengan asupan makanan dengan kandungan air yang cukup. Salah satu caranya adalah aku mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan, saat sahur maupun berbuka puasa. Buah yang aku suka adalah pear, apel, semangka yang kaya kandungan air.

Makanan sehat ini bagus buat  kecantikan kulit sekaligus baik untuk tubuh.  Jadi aku selalu mengusahakan  untuk mengonsumsi buah pada saat sahur dan berbuka puasa.

Upaya-upaya ini bisa mengkndisikan tubuh tetap terhidrasi.  

  • Aku perhatikan kebutuhan istirahat bagi tubuh. Bagaimana pun selama bulan puasa, ada  perubahan pola jam tidur.

Jam sahur mengharuskan aku bangun lebih awl. Meski demikian, aku berusaha bisa memnuhi kebutuhan 8 jam istirahat tubuh terpenuhi. Aku  tidur lebih awal dari biasanya. Ditambah kadang tidur pada jam sore hari.

  • Sebenarnya bagus juga mengonsumsi supplemen tambahan sebagai pendukung. Terutama yang mengandung vitamin, seperti vitamin A, C, dan E dan kandungan lainnya. Namun aku jarang melakukannya. Karena aku mengutamakan dari minuman dan makanan.
  • Di luar upaya dari "dalam" dengan minum dan makanan sehat itu, upaya merawat kulit juga perlu diperhatikan  perawatan luar.

Aku selalu menggunakan tabir surya ataupun lotion pelemba kulit saat beraktivitas di luar ruangan.

Tektur kulitku memang cenderung kering. Jadi aku sering memakai pelembab.

Sepertinya sejauh ini, selama puasa sampai hari ini, kulitku "fine-fine" aja. Tidak ada masalah yang berarti. Alhammdulillah.

Semoga sharing-sharing pengalamanku di artikel ini bermanfaat ya.

Selamat berpuasa.

@rachmatpy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun