Aku pilih 3 vihara yang berdekatan dengan vihara yang didirikan Suhu Ade, yakni Vihara  Budha Tidur. Ada Vihara Naca dan Sian Jin Ku Poh. Lokasinya total paling 1 km saja. Jadi gak terlalu menguras tenaga yang bikin lelah. Bonusnya lagi ada komplek pemakaman Tionghoa di antara lokasi vihara-vihara tersebut.
Tentang 3 vihara yang kusebut di atas, boleh baca di tulisanku ini ya. Hidden Gem, Vihara Tersembunyi Ada di "Desa Vihara" Ini.
Untuk kulinernya, beruntung aku gak perlu cari pelaku UMKM kuliner jauh-jauh dari lokasi. Ada Kopi Tiam di depan vihara Budha Tidur. Sebuah warung sederhana yang sudah beroperasi  sejak 10 tahun lalu.
Faktor yang unik dan kupikir layak untuk dipublikasikan adalah Kopi Tiam ini UMKM yang tumbuh diantara warga kampung dengan beragam budaya yang harmonis.
Dilihat dari lokasinya pun hidden gems, tersembunyi di kampung. Tepatnya di Kampung Jati, Tajur Halang, Bogor. Lumayan jauh dari pusat kota Bogor. Sepertinya selain pengunjung vihara, belum banyak diketahui orang.
Selain itu Kopi Tia mini menarik karena menyajikan kuliner homemade nuansa Chinnese. Â Seperti pangsit, bakpao, bakmi dan lain-lain. Â Jangan salah, bakpaonya lumayan dikenal. Tentu saja cita rasanya disesuaikan lidah kebanyakan dan halal. Â Cocoklah.
Kopi Tiam 89 UMKM Oriental
Senang berkenalan dengan Cici Elis, pemilik Kopi Tiam dengan embel-embel 89 sebagai angka hoki/ keberuntungan.
Ci Elis ini yang menggawangi sajian kuliner yang dijajakan di Kopi Tiam ini.
Ci Elis, keturunan ke 5 dari generasi kakek buyutnya yang merupakan penduduk dari Kampung Jati, Desa  Tonjong.
Soal kuliner di momen Imlek, Ci Elis cukup menarik. Cerita dari kebiasaan dalam keluarganya merayakan Imlek. Bahwa makanan-makanan yang disuguhkan saat momen Imlek itu bermakna filosofis.