Uniknya di vihara ini ada bangunan padepokannya. Padepokan Semar namanya. Â Dari Namanya saja, terlihat taka da hubungannya dengan vihara.
Namun memang ada. Bangunannya ada di sebelah kanan vihara. Masih dalam satu komplek. Menurut pengurus vihara, bangunan itu didirikan oleh para donator. Diperuntukkan untuk siapa saja yang mau menggunakannya.
Di dalam Padepokan Semar ada  penampakan patung Semar plus  alat gamelan gong dan aksesories lainnya.
Tahun lalu aku juga masuk ke ruangan padepokan ini. Malahan ketemu dengan seorang yang sedang menginap di ruang padepokan ini.
Nah dalam menyambut Imlek tahun ini, vihara menggelar bagi-bagi sembako pada Minggu 15 Januari lalu. Sembako diperuntukkan bagi warga yang datang. Lokasinya di aea halaman depan vihara yang luas. Juga diadakan aksi bersih-bersih vihara dan pemandian patung. Beberapa lilin sudah terpasang, namun belum dinyalakan. Katanya akan dinyalakan saat malam tahun baru Imlek.
3. Vihara Naca
Dari Viahara Siang Jin Ku Poh, jalan ke atas sedikit sekira 100 meter ada satu vihara, yakni Vihara Naca. Vihara ini tidak besar. Hanya seluas area rumah. Bangunan vihara 2 lantai. Menyatu dengan bangunan lain berbentuk "L".
Vihara ini sebenarnya vihara keluarga. Dulunya tertutup bagi umum. Terlihat dari pintu gerbang vihara, ada pintu besi yang tinggi sebagai penutupnya.
Namun sekarang, vihara sudah dibuka untuk umum. Pengunjung boleh datang dan melihat-lihat ke dalam vihara di lantai 2.
Saat ke sana pada Minggu 15 Januari lalu, aku bertemu dengan putra pemiliknya. Koh Abuy namnya. Pemuda itu bercerita sedikit tentang viharanya. Menurutnya nama Naca diambil dari nama dewa utama vihara itu, Dewa Naca. Dewa Naca ini katanya dewa Teratai.