Menyambut tahun baru China atau  Imlek 2023 yang jatuh pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2023, Vihara Dhanagun berbenah, salah satunya "mandi rupang". Sebuah tradisi menjelang Imlek dengan bersih-bersih, memandikan patung-patung di vihara.
"Jam berapa kang?" tannyaku.
"Jam 8an," tulisan jawaban dari seberang.
Itu bunyi percakapanku dengan Kang Wito melalui pesan whatshapp. Aku menanyakan tentang acara pemandian patung di Vihara Dhanagun yang dijaganyanya. Kang Wito adalah salah satu pekerja di Vihara Dhanagun, yang berlokasi di Jalan Suryakencana Babakan Pasar, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Aku mengenalnya sejak tahun lalu, 2022 saat mengunjungi vihara paling popular di Bogor itu di momen Imlek.
Vihara Dhanagun,Bogor  adalah salah satu vihara yang sibuk menyiapkan diri menjelang. perayaan Imlek 2024.
Lokasi vihara cukup mudah dicapai. Jalan kaki boleh juga. Menyusuri pinggiran Kebun Raya sampai depan pintu Suryakencana yang berseberangan dengan Istana Kepresidenan Bogor. Bisa juga menggunakan kendaraan.Â
Bagi yang dari luar Bogor, naik aja KRL turun Stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor, bisa menggunakan transportasi onine atau menggunakan angkot yang banyak ngetem di depan Alun-alun Bogor.Â
Bisa juga menggunakan kendaraan Biskita K2 arah Ciawi dengan tarif gratis. Jalan sedikit dari Alun-alun Kota Bogor arah Kebun Raya. Ada halte Biskita. Â Sekalian menikmati suasana kota Bogor, gratis. Ya kan? Â
2 kali naik ya, biar cepat. Turun Halte Cidangiang boleh, terus nyebrang ke terminal Baranangsiang, atau Halte SDN Bangka. Nanti turun di halte dekat Gerbang Lawang Suryakencana. Vihara Dhanagun dekat dari gerbang ini. Sebelah kiri.
Aku antusias datang  pada Senin 16 Januari 2023. Jam 08.00 wib, lewat sedikit aku sudah tiba di lokasi bersama keponaknku dari kampung yang sedang berliburan di Bogor.Suasana masih sepi, hanya ada pekerja-pekerja yang sibuk bersih-bersih vihara. Ada Asa yang memasang banner di depan teras vihara, ada juga yang menyiapkan air dalam bak ember plastik. Dalam air direndam bunga melati dan bunga mawar. Ditaruh di kanan kiri teras sebelah dalam vihara.
Jadi di dalam vihara bentuknya seperti kotak dengan lubang di tengah. Saat masuk melalui pintu utama, akan ditemui ruang tanpa atap di tengah. Kita bisa melewati dari sisi kanan kiri untuk ke ruang utama. Ruang tempat sembahyang yang banyak patung-patungnya.
Pengunjung boleh mendokumentasikan foto/ video di dalam ruangan. Bebas. Tentu saja harus mematuhi aturan. Melepas alas kaki saat di ruang utama. Tidak mengganggu dengan suara-suara berisik. Tidak menghalangi jalan. Pokoknya pintar-pintar kita agar tidak mengganggu kegiatan acara.
 Di teras tengah yang terbuka, sudah disiapkan meja-meja persegi panjang berbahan stainless. Meja-meja inilah yang digubakan untuk menaruh patung-patung atau rupang yang akan dicuci atau dibersihkan.
Jam 10.00 Wib. Acara pemandian patung dimulai. (Wah dikerjain Kang Wito ini, katanya jam 08.00 wib  hahahaaa). Tapi gak apa-apa, justru aku bisa melihat segala persiapan jelang prosesi pemandian rupang.
"Dug dug dug..."
"Teng teng teng..."Itu bunyi bedug kecil yang dipukul di sebelah kiri teras dalam. Bergantian dengan bunyi lonceng. Penanda prosesi "mandi kembang rupang" dimulai.
Setelahnya dilakukan pembacaan doa-doa di ruang utama. Ada 3 orang berpakaian jubah serba warna putih. Mereka yang memimpin doa. Sekitar 10an orang turut serta dengan tangan memegang kitab. Posisi menghadap patung semua. Sekitar 15 menitan, doa-doa selesai. Lanjut ke prosesi berikutnya, mandi rupang.
Patung-patung dikeluarkan dari altar. Ada 3 altar ruang utama vihara ini. Patung beragam ukuran, satu persatu dikeluarkan dibawa menuju meja-meja yang sudah disiapkan  di teras tengah  dan juga di ruang utama. Pengurus vihara bergotong royong dalam prosesi ini.Setelah patung berada di meja semua mandi ruapng dimulai. Dikelompokkan, sebelah kanan kelompok perempuan yang mandiin rupang. Sementara sebelah kanan dan ruang utama kelompok laki-laki.
Eh hiya, tidak semua patung dimandikan dengan air rendaman kembang. Tapi ada pula yang hanya dibersihkan menggunakan kain lembut. Pasalnya bahan material pembuat patung beda-beda. Ada yang terbuat dari kayu, ada yang dari porselen.
Patung berbahan kayu, hanya di lap menggunakan kain. Tujuannya agar tidak lekas rusak, lapuk. Pembersihan pun dilakukan sangat detil. Sampai ke sudut-sudut terkecil patung. Dibersihkan menggunakan cotton bud.
Sementara patung-patung yang dimandikan air kembang bunga melati dan bunga mawar, lalu dikeringkan. Dibersihkan lagi dengan mengunakan kain.
Prosesi pemandian dan pembersihan patung dilakukan dengan sangat hati-hati. Bagi yang melakukan pencucian patung diharuskan membuang pikiran buruk. Memiliki  niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.Nampak mereka memandikan patung dengan fokus. Bahkan di kelompok ibu-ibu sambil mendendangkan lagu doa-doa. Atau sedang membaca doa ya? Kedengarannya  ada nadanya seeh. Hehehe
"Itu Dewa Kwan Kong," kata salah seorang pengurus yang membersihkan  patung.
Aku lihat patung dewa yang dimaksud. Ukuran sedang dengan senjata semacam tombak di tangan kanan. 4 bendera ada di punggungnya. Kostum yang sering kulhat di film-film mandarin kolosal. Itulah dewa perang.
Oh iya, menurut pengurus vihara, ada makna yang terkandung di dalam prosesi bersih-bersih rupang itu. Memuat  doa dan harapan agar sifat buruk di tahun sebelumnya dapat ditinggalkan. Selanjutnya di tahun yang baru harapannya bisa dibina lagi agar menjadi lebih baik.
Sekitar satu jam lebih prosesi selesai. Patung-patung dikembalikan ke altar utama yang juga dibersihkan, dimandikan dengan air.
Silakan menonton videoku ini. Video live IG Senin 16 Januari 2023 saat acara mandi rupang di Vihara Dhanagun Bogor.
Prosesi pemandian rupang ini selalu menarik perhatian. Sejumlah awak media datang meliput. Termasuk warga yang tertarik mendokumentasikan acara ini. Suasana cukup ramai.
Prosesi mandi rupang selesai. Nantinya saat malam imlek, lilin-lilin akan dinyalakan. Penanda  Vihara Dhanagung siap menyambut datangnya  tahun baru Imlek 2023.
Selamat bersuka cita di  tahun baru Imlek 2023, bagi saudara-saudara yang merayakannya.
@rahabganendra
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H