Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cari Tahu, Cara Mudah Ekspor Produk di Ajang Muslim LifeFest

26 Agustus 2022   23:56 Diperbarui: 27 Agustus 2022   15:47 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  yang terkendala soal pemasaran produknya. Padahal pasar ekspor, sangat luas. Paradoksnya, masih banyak pelaku UMKM yang menganggap bahwa  "ekspor", kesannya adalah "susah". Padahal tidak demikian.

Kisah Unik Pengekspor Becak

Kisah inspiratif, aku simak di tayangan video layar lebar pada Jumat 26 Agustus 2022. Cuplikan kisah yang ditampilkan bertepatan dengan acara dibukanya secara resmi pameran terbesar dan terlengkap, Indonesia Muslim Life Festival (Muslim LifeFest) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten.  

Ada sosok Mas Muji, yang bercerita pengalamannya menembus pasar ekspor. Produknya unik... becak. Becak yang di negeri kita sendiri sudah "tersingkirkan" dari  hiruk pikuk lalu lintas kota.

Becak produk Mas Muji, bukan hanya becak "beneran" namun juga merambah ke becak mini. Di tangan Mas Muji becak-becak itu  bukan hanya di pasarkan lokal namun juga merambah ke mancanegara seperti Brunei, Belgia, dan Australia. Memasarkan produknya mengandalkan online. Media sosial seperti Instagram, Facebook dan Blog.

Uniknya, Mas Muji percaya diri meski dia tidak memiliki kemampuan berbahasa asing Inggris.  Rasa keinginan untuk mampu menembus pasar ekspor, membuatnya tak menyerah dengan segala keterbatasan yang ada.

Seperti kendala bahasa., dia hanya mengandalkan Google Translate. Namun toh dia bisa sukses dan berhasil dalam mengekspor produk becak-becaknya.

Kemampuan Mas Muji untuk mengekspor produknya, awalnya diperoleh dari pelatihan yang digelar oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia atau KPMI. Komunitas ini aktif memberikan pelatihan bagi para pelaku UMKM secara halal dan Islami.

Sejak ikut pelatihan itulah, jalan untuk memasarkan becak-becaknya ke pasar global semakin terbuka lebar. Hingga sekarang sukses beberapa kali mengirim ke negeri seberang.

Foto Cuplikan video Mas Muji, saat acara pembukaan Muslim Lifefest. Foto: Rahab Ganendra
Foto Cuplikan video Mas Muji, saat acara pembukaan Muslim Lifefest. Foto: Rahab Ganendra

UMKM di AJang Muslim Life Festival

Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) yang pelatihannya pernah diikuti Mas Muji, seperti  kusebut di atas, bersama Lima Event adalah penyelenggara ajang Muslim LifeFest. Ajang yang hanya digelar 3 hari yakni 26-28 Agustus 2022 ini menampilkan beragam produk dan acara.

Ada sekitar 300 exhibitor dari 12 kategori, baik dari Jabodetabek dan daerah lainnya., seperti produk pangan dari Gorontalo.
Aku mencatat ada stand-booth Modest fashion, Islamic education, Hobbies and communities, Islamic book & publisher, Halal travel, Thibbun nabawi herbal, Beauty & Pharmaceutical hingga Zona Kuliner Halal Aman & Sehat (KHAS). Produk-produk yang tentu berkualitas ekspor dan halal.

Nah terkait bahasan tadi tentang UMKM untuk ekspor, banyak UMKM di bawah KPMI yang merambah ekspor. Produknya beragam, seperti fashion, makanan yang menembus pasar Jepang.

Patut disimak penjelasan Bapak Dr. Taufik Hidayat, M.Ec, Direktur Eksekutif, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), tentang produk ekspor.  

Tips dari Pak Taufik Hidayat yang sekaligus pembuka resmi acara Muslim LifeFest tentang kriteria produk untuk diekspor.
Penting diperhatikan beberapa hal.

  • Saleable. Produk harus memiliki daya tarik yang bisa laku diekspor. Contohnya becak Mas Muji yang dianggap unik oleh buyer dari mancanegara.
  • High Quality. Memiliki kualitas bagus agar kompetitif. Hal ini mengingat harus bersaing dengan produk yang sama dari negara lain. Ini menentukan harga selanjutnya.
  • Packaging. Kemasan sangat penting. Kemasan harus diperhatikan agar tidak merusak produk saat dikirim ke buyer. Ada "titik kritis" yang harus diperhatikan dan diwaspadai. Sebagai contoh, produk becak Mas Muji harus dikemas menggunakan peti untuk diekspor.
  • Pembiayaan. Pembiayaan harus diperhitungkan dengan cermat.
  • Harga kompetitif. Secara ekonomi dijaga. Harga kompetitif dan terjangkau, maka memudahkan untuk memperoleh banyak buyer.

Bp Taufik Hidayat (kanan), dan Bp. ahmat Marpaung (kiri), sedang di wawancarai selepas pembukaan Muslim LifeFest. (Foto Rahab Ganendra)
Bp Taufik Hidayat (kanan), dan Bp. ahmat Marpaung (kiri), sedang di wawancarai selepas pembukaan Muslim LifeFest. (Foto Rahab Ganendra)
Nah di ajang Muslim LifeFest ini, para pengusaha, pelaku UMKM bisa memperoleh informasi banyak hal terkait ekspor, pembiayaan  juga produk-produk lain seperti pendidikan ekspor  

Tengok saja booth Export Academy. Di situ pengunjung bisa memperoleh detil informasi tentang cara-cara mengikuti pendidikan maupun pelatihan. Tentu cocok bagi pelaku UMKM.  

Para produsen juga berkesempatan bertemu dengan para buyer dari mancanegara seperti dari Sudan, Tunisia, Suriah, Saudi Arabia, Azerbaijan, Qatar, Singapura, Kuwait, Jepang, Mozambique, Pakistan dan lain-lain.

Intinya, di ajang Muslim LifeFest ini, para pelaku bisnis bakal menjadi ajang pertemuan dengan ratusan buyer dari beragam negara.

Hal itu klop dengan semangat dari misi utama event Muslim LifeFest yakni mewujudkan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal dunia pada 2024 mendatang.  

Keseruan Acara untuk Keluarga

Ajang ini tepat banget digelar di akhir pekan. Meski Cuma 3 hari. Cocok untuk liburan keluarga, soalnya sangat mendukung untuk anak-anak sampai dewasa.

Buat tahu aja, di ajang Muslim LifeFest ini disediakan ragam tempat berkegiatan, khususnya anak-anak. Bukan hanya hiburan semata namun juga edukasi.

Ada aktivitas seru seperti workshop parenting, Job Fair, Lomba MTQ untuk Anak, Lomba Coding untuk anak, Talaqqi Bersanad, Kid's corner, Storytelling, Pony Ride, Wahana Andong, Kelas Robotik, dan masih banyak lagi.  

Jangan khawatir untuk yang ingin menikmati makanan.. Ada aneka booth makanan yang variatf dan halal. Malah tempat ini kulihat paling ramai. Semua bangku terisi penuh. Nampaknya ini tanda-tanda ekonomi kita membaik.  Hehehe.

Ehhh, jangan lupa, mampir di booth Ikra Indonesia. Ada permainan seru yang menarik,  Cukup jawab pertanyaan dan isi survey, langsung boleh pilih aneka kain tenun keren produksi Rumah Foris di Kediri, Jawa Timur.

Beneran. Karena aku juga sudah dapet satu. Warna biru tua. Cakep. Hehee.

Oiya, pihak penyelenggara menyediakan transportasi shuttle bus gratis dari/ke ICE BSD - Stasiun Rawa Buntu dan Stasiun Cisauk. Beroperasi mulai jam 10.00-20.00 wib.  Bus warna putih dan kuning ya. Happy Weekend

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun