Banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)  yang terkendala soal pemasaran produknya. Padahal pasar ekspor, sangat luas. Paradoksnya, masih banyak pelaku UMKM yang menganggap bahwa  "ekspor", kesannya adalah "susah". Padahal tidak demikian.
Kisah Unik Pengekspor Becak
Kisah inspiratif, aku simak di tayangan video layar lebar pada Jumat 26 Agustus 2022. Cuplikan kisah yang ditampilkan bertepatan dengan acara dibukanya secara resmi pameran terbesar dan terlengkap, Indonesia Muslim Life Festival (Muslim LifeFest) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. Â
Ada sosok Mas Muji, yang bercerita pengalamannya menembus pasar ekspor. Produknya unik... becak. Becak yang di negeri kita sendiri sudah "tersingkirkan" dari  hiruk pikuk lalu lintas kota.
Becak produk Mas Muji, bukan hanya becak "beneran" namun juga merambah ke becak mini. Di tangan Mas Muji becak-becak itu  bukan hanya di pasarkan lokal namun juga merambah ke mancanegara seperti Brunei, Belgia, dan Australia. Memasarkan produknya mengandalkan online. Media sosial seperti Instagram, Facebook dan Blog.
Uniknya, Mas Muji percaya diri meski dia tidak memiliki kemampuan berbahasa asing Inggris. Â Rasa keinginan untuk mampu menembus pasar ekspor, membuatnya tak menyerah dengan segala keterbatasan yang ada.
Seperti kendala bahasa., dia hanya mengandalkan Google Translate. Namun toh dia bisa sukses dan berhasil dalam mengekspor produk becak-becaknya.
Kemampuan Mas Muji untuk mengekspor produknya, awalnya diperoleh dari pelatihan yang digelar oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia atau KPMI. Komunitas ini aktif memberikan pelatihan bagi para pelaku UMKM secara halal dan Islami.
Sejak ikut pelatihan itulah, jalan untuk memasarkan becak-becaknya ke pasar global semakin terbuka lebar. Hingga sekarang sukses beberapa kali mengirim ke negeri seberang.
UMKM di AJang Muslim Life Festival