"Ini ditaruh mana ya?"
Seorang Cici-cici di sebelah aku berdiri bertanya, sembari memperlihatkan lilin-lilin kecil yang dia pegang.
Aku yang sedang ngobrol dengan teman, sesaat berpikir dan menjawab," Kurang tau Ci, bentar aku tanyain."
Petugas yang kumaksud adalah Wito, orang yang bertugas di vihara ini. Vihara Dhanagung, Bogor. Gak lama aku menemukan sosok berkaos warna hijau di salah satu sudut vihara. Aku bilang padanya, ada pengunjung yang butuh bantuan.
Vihara Dhanagung atau Vihara Hok Tek Bio adalah salah satu vihara yang kukunjungi saat momen Imlek 2022 yang jatuh pada tanggal 1 Februari yang lalu. Vihara yang lokasinya tak jauh dari "Lawang Suryakencana", sentra kuliner Bogor ini, diyakini merupakan vihara tertua di Bogor, berdiri sekitar tahun 1672. Aku memang suka "merayakan Imlek" dengan cara mengunjungi vihara atau klenteng saat momen Imlek dan Capgomeh. Sembahyang?
Jelas bukan. Aku senang merasakan nuansa dan aroma perayaan Imlek. Melihat lilin-lilin raksasa beragam ukuran kati. Aroma wangi dupa atau hio yang semerbak khas meski kalua kelamaan bikin pedih mata.
Aku juga suka banget mendokumentasikan khususnya foto-foto momen budaya/ culture seperti datangnya tahun baru Imlek. Senang melihat prosesi ataupun upacara menyambut imlek, selain untuk stok foto. Seperti atraksi-atraksi Barongsay maupun Liong, aneka lampion. Cantik kalau didokumentasikan.
Lebih dari itu, setiap melihat kesibukan perayaan Imlek, aku langsung teringat teman-teman lamaku di Batam dulu. Teman-teman yang selalu mengundang ke rumah. Bersilaturahmi sekaligus turut kebagian  kebahagiaan diantara keluarga besar mereka. Kayak "lebaran" saja.
Aku bisa menghabiskan waktu beberapa hari bersilaturahmi, saking banyak teman yang mengundang. Maklum saja, teman-teman bergaulku dari kalangan Tionghoa lebih dari 70%. Ya mayoritas temanku merayakan Imlek, baik dari Batam ataupun Singapura.
Senangnya saat bersilaturahmi Imlek selain menjalin persaudaraan tentu saja suka menikmati makanan beraneka rupa khas Imlek. Kue Keranjang, Jeruk Imlek, ponkam, kue-kue yang lezat. Jeruk mandarin Imlek, salah satunya yang paling populer adalah jeruk Ponkan. Paling favorit. Manis dan segar. Kulitnya mudah dikupas. Hahahaa.
Jeruk memang tak lepas dari sajian saat Imlek. Secara umum, jeruk dipercaya sebagai buah keberuntungan yang harus ada menjelang Tahun Baru Imlek. Jeruk selain jeruk oranye atau jeruk mandarin juga menyimbolkan warna emas yang menggambarkan harapan, akan keberuntungan dan kesejahteraan.
Eh aku bahkan kebagian angpao. Serius. Angpao dalam amplop merah dengan beragam ukuran. Ada yang ukuran amplop kecil dan besar. Â Biasanya aku disuruh memilih sendiri angpaonya. Aku sampai sekarang gak tahu apa isinya nominalnya sama. Gak tanya juga seeh hhaahaha. Lebih pentingnya, undangan mereka sebagai teman dan seperti menganggap aku sebagai bagian keluarga mereka. Itu lebih dari cukup.