Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ojol di Zona Merah Jakarta, Allianz dan Halodoc Gelar Rapid Test Lawan Corona

22 April 2020   10:12 Diperbarui: 22 April 2020   13:21 2769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: Warga yang datang di acara rapid test COVID-19 di Cibis Park, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin 20 April 2020. (Foto Kompas.com/Agung DE)

"Kalau udah masalah perut beda cerita," katanya. 

Gusti mengaku dampak wabah COVID-19 bener-bener parah. Soalnya berdampak langsung ke ekonomi. Itulah mengapa Gusti tetap nekad masih ngojol meski pendapatan juga jadi turun drastis. 

Faktor was was membuat Gusti tetap disiplin melindungi kesehatannya, seperti setiap jalan keluar selalu ada masker dan hand sanitizer yang dikenakannya. Begitupun asupan vitamin C dan air putih dilakukannya. 

Lalu bagaimana tanggapannya dengan adanya layanan rapid test gratis ini? 

"Ada dua. Pertama, cepat terus bagus. Kedua, kalau bisa lebih banyak lagi. Senenglah. Apalagi ini gampang banget cuman daftar aja," katanya senang.

Gusti mengakui layanan Drive Thru Rapid Test itu cepat, sekira 5 menit. Itu sesuai dengan SOP yang berlaku yakni 3-5 menit. Menurut Gusti saat konfirmasi sudah terdaftar atau belum, yang makan waktu. Gusti menyarankan terutama rekan-rekan ojol untuk segera ikut melakukan tes, apalagi rapid test ini gratis. 

Keterangan foto: Warga yang datang di acara rapid test COVID-19 di Cibis Park, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin 20 April 2020 diwajibkan memakai masker. (Foto Kompas.com/Agung DE)
Keterangan foto: Warga yang datang di acara rapid test COVID-19 di Cibis Park, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin 20 April 2020 diwajibkan memakai masker. (Foto Kompas.com/Agung DE)
 Nah mungkin jadi banyak yang kepikiran, "Wah kalau gitu, orang bisa berkerumun dong, bahaya gak tuh?"

Tentu saja tidak. Pasalnya dalam kegiatan ini, kebijakan physical distancing, jaga jarak fisik tetap diterapkan. Itulah sebabnya sistem drive thru rapid test  dipilih untuk meminimalisir kontak fisik peserta atau warga yang akan melakukan rapid test. Metode  drive thru rapid test  adalah metode yang disarankan oleh Gugus Tugas Covid-19. 

Kecuali itu, warga yang datang diwajibkan menggunakan masker. Begitupun para petugas medis yang melakukan rapid test mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Pastinya faktor keamanan tetap diperhitungkan.

Keterangan foto: Warga yang datang di acara rapid test COVID-19 di Cibis Park, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin 20 April 2020. (Foto Kompas.com/Agung DE)
Keterangan foto: Warga yang datang di acara rapid test COVID-19 di Cibis Park, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin 20 April 2020. (Foto Kompas.com/Agung DE)
Lalu gimana seh cara ujinya? 

Pihak Halodoc melakukan pemeriksaan rapid test dengan menggunakan sampel darah untuk diuji. Darah yang diambil akan digunakan untuk mendeteksi infeksi COVID-19, sehingga, pasien pada tahap awal infeksi dapat teridentifikasi lebih cepat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun