Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ojol di Zona Merah Jakarta, Allianz dan Halodoc Gelar Rapid Test Lawan Corona

22 April 2020   10:12 Diperbarui: 22 April 2020   13:21 2769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: Seorang ojol melintas di jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat, Senin 20 April 2020. (foto Ganendra)

Maklum saja selama di rumah saja, saya jarang keluar. Meminimalisir 'kluyuran' sesuai anjuran pemerintah. Dan jasa ojol seperti Indra ini sangat bermanfaat keberadaannya. 

Meskipun terkadang di benak saya terpikir, "Wah kasian juga ya, dia masih narik di tengah suasana yang gak aman oleh adanya wabah Corona ini." 

Ojol menjadi jasa pilihan saya, untuk mengantarkan paket makanan itu ke kawasan Grogol, Jakarta Barat tempatku. Pasalnya kiriman makanan tidak boleh terlalu lama. Sehari harus sampai. Sementara lokasi berjauhan. Bekasi -- Grogol. Hanya jasa ojol pilihan tepat. 

Keterangan foto: Seorang ojol melintas di jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat, Senin 20 April 2020. (foto Ganendra)
Keterangan foto: Seorang ojol melintas di jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat, Senin 20 April 2020. (foto Ganendra)
Di satu sisi, saya sangat terbantu dengan jasa ojol ini selama menjalani masa Work From Home. Sisi lainnya, saya pikir, kebijakan PSBB juga berimbas memicu transaksi belanja ritel kebutuhan pokok dan lainnya secara online meningkat. 

Dampaknya abang ojol semakin dibutuhkan dan ojol salah satu dari segmen warga yang rentan dan berisiko terpapar virus Covid-19. 

Bagaimana tidak, soalnya mobilitasnya masih tinggi, berpindah-pindah tempat dan potensial bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Rasanya kebijakan social distancing dan physical distancing menjadi hal yang tak mudah dilakukan oleh mereka. 

Rentannya ojol menjadi perhatian tersendiri seiring larangan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan bahwa ojol dilarang mengangkut penumpang selama penerapan PSBB di Jakarta. Ojol hanya boleh mengangkut barang. 

Larangan itu secara khusus tertuang dalam salah satu poin  dalam pasal 18 ayat 6 Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.  

"Angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi penggunaannya hanya untuk pengangkutan barang," bunyi pasal 18 ayat 6. Aturan itu mulai berlaku sejak pukul 00.00 WIB, hari Jumat 10 April 2020 sampai pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta usai.   

Pergub itu kupikir menjadi perlu dan penting, mengingat rutinitas aktivitas ojol yang tetap tinggi di masa pandemi ini. Meski tentu tidak setinggi masa sebelum wabah melanda. 

Di kawasan tempat tinggalku di area Tubagus Angke, Pasar Pesing hingga area Kedoya, Jakarta Barat jasa ojol sering terlihat aktif di jalan. Sejauh saya melintas sesekali untuk membeli kebutuhan di pasar terdekat, pasti berpapasan dengan ojol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun