Selain Mr. Ruslan Nasibov, hadir pula Emil`Mr. Emil Ahmadov, Second Secretary Embassy of The Republic of Azerbaijan. Dengannya,  aku juga sudah pernah bertemu setahun lalu, di acara serupa. Penampilan mereka rapi, berjas. Berbeda pada perayaan tahun lalu. Saat itu Mr. Ruslan dan Mr. Emil serta keluarganya mengenakan  pakaian khas Azerbaijan.
Sementara itu, mewakili pemerintah Republik Indonesia, hadir Dr. Sofyan A. Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia.
Sekira jam 19.00 wib lewat acara dimulai. Dari sambutan Mr. Ruslan Nasibov dan Dr. Sofyan A. Djalil tergambarkan kerjasama kedua negara di berbagai sektor. Â
Hubungan bilateral yang baik antar Indonesia dan Azerbaijan terjalin sejak  24 September 1992, setahun setelah Azerbaijan merdeka dari Uni Soviet. Azerbaijan membuka hubungan diplomatik dengan negara lain untuk pertama kalinya (100 tahun) yakni pada tahun  1919. Â
Mr. Ruslan Nasibov menyampaikan sambutan singkatnya dalam bahasa Inggris. Terkait hubungan politik tingkat tinggi, Azerbaijan mendasarkan pada prinsip-prinsip persahabatan, saling menghormati dan kerja sama.
"Hari ini kami memiliki lebih dari 70 misi diplomatik di luar negeri," kata Mr. Ruslan Nasibov.Â
Menurut Mr. Ruslan, Pemerintah Azerbaijan terus melaksanakan reformasi besar-besaran di semua bidang. Perkembangan ekonomi Azerbaijan yang cepat telah mengubah negara itu. Dalam 15 tahun terakhir, tingkat kemiskinan di negara itu turun menjadi 5,4 persen. Sementara tingkat pengangguran berada pada 5 persen. Ekonominya tumbuh lebih dari tiga kali, dan 260 miliar USD telah diinvestasikan ke negara itu.
Populasi Azerbaijan mencapai 10 juta orang menurut data pada tanggal 6 April 2019. Cadangan mata uang asing mencapai 46 miliar USD, lima kali lipat lebih tinggi dari utang luar negeri.
Sekitar 15.000 km jalan dan jalan raya dibangun di Azerbaijan selama 15 tahun terakhir dan tidak mengejutkan bahwa negara itu berada di peringkat ke-34 untuk kualitas infrastruktur jalan dalam penilaian Forum Ekonomi Dunia Davos. Azerbaijan juga berinvestasi dalam membangun jembatan antara Asia dan Eropa, dan berubah menjadi pusat transportasi internasional.