Ini keliatan sepele banget ya. Tapi jangan salah. Tau gak kalau kabarnya sedotan plastik yang menjadi sampah mencapai puluhan juta sedotan tiap harinya. Â Jelas kan, sedotan plastik merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbanyak.
Mengutip dari @siapdarling, sumber dari Eco-Cycle menunjukan bahwa sampah sedotan plastik di Amerika sudah mencapai angka sekitar 500 jt/ hari. Â Di Indonesia? Â Sampah sedotan plastik mencapai angka diatas 90 jt an/hari. Banyak sekali itu!
Jadi  biasakan kalau pesen minum - biasanya minuman dingin - usahain tidak pakai sedotan plastik. Atau kalau memang perlu sedotan pakai sedotan yang terbuat dari besi yang bisa dicuci. Jadi bisa dipakai berulang-ulang. Dipikir-pikir keren juga punya sedotan pribadi hehe.
Nah pikirin lagi kalo mau melestarikan penggunaan sedotan plastik. Ingat itu bisa jadi sampah berbahaya.
5. Pilih Jajanan Beralaskan DaunÂ
Sebagai orang penggila kuliner alias suka jajanan kuliner, aku lebih memilih makanan atau jajanan tradisional untuk berpetualang rasa. Biasa kalau beli jajanan, alasnya ada beragam. Ada alas kertas ada alas plastiknya juga. Padahal lebih nikmat dengan alas alami seperti daun pisang dan lainnya.
Selain penggunaan daun pisang berkontribusi terhadap lingkungan bisa  mengurangi penggunaan sampah plastik, juga lebih bermanfaat.  Kabarnya daun pisang bermanfaat buat kesehatan karena mengandung polifenol sebagai antioksidan, pencegah kanker, penyakit jantung, dan pengecilan otak. Nah!
Aku biasa suka jajanan tradisional. Pecel, mie glondong khas Wonogiri yang menggunakan alas daun pisang ataupun daun jati. Â Lebih suka jajan di tempat dan kuliner tradisional. Biasanya penggunaan daun sebagai pembungkus masih sering dipakai.
Ini tentu berkaitan dengan pohon-pohon yang tersedia. Â Kalau masih ada tanah yang bisa ditanami pohon tentu lebih menyejukkan.