Tumpukan sampah di sana mencapai ketinggian 35 meter atau setara gedung dengan 10 lantai! Data 2018 meyebutkan rata-rata ada 7400 -- 8000 ton sampah dibuang setiap harinya.  Dalam sehari lebih dari 1000 truk sampah datang dan pergi.  Pantas saja  TPST Bantargebang  2021 diprediksi akan punah, jika reduksi sampah dari sumber 'produsen' sampah  tidak berkurang.  Ngeri yaa? Â
Yuk Diet Plastik dari 5 Perilaku ini
Banyak macam sampah yang kita produksi tiap hari. Â Slogan "Jangan buang sampah sembarangan" atau "Buang sampah pada tempatnya" sudah tak cukup, pasalnya muara sampah jelas kemana. Sampah akan terkumpul bertemu dan menumpuk di sana juga.
Sampah menjadi tanggung jawab  kita. Budaya gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau 3R menjadi perlu dan penting.Sampah bermacam-macam. Ada sampah organik, anorganik, sampah elektronik dan sampah plastik.  Perlakuan tentu saja beda.
Perlu pemisahan sampah berdasarkan jenisnya. Secara garis besar pisahkan dua sampah organik dan anorganik. Sampah organik paling mudah adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kita pergunakan untuk berkebun.
Sementara sampah plastik, termasuk sulit diurai. Meminimalisir penggunaannya menjadi pilihan bijak. Diet sampah plastik. Seperti diet saat gak mau gemuk takut obesitas, maka diet plastic butuh upaya mengurangi 'asupan' penggunaan barang berbahan plastik.
Caranya seeh gampang yang penting niat mengubah perilaku yang kuat ya hehe. Bayangin kalau semua punya kesaadaran lingkungan yang sama, bukankah berdampak global. Ini ada 5 hal perilaku yang kelihatan sepele namun menurutku berdampak sangat besar. Aku seeh yakin kawan-kawan pastinya sudah ada yang melakukannya. Tapi penting untuk terus dikampanyekan melalui media apa saja bukan?
1. Manfaatkan Sampah Botol Plastik dengan Kreatif.
Botol plastik yang paling sering jadi sampah apa? Biasa botol minuman. Minuman mineral ataupun jenis lainnya dengan kemasan botol plastik.