Caranya tunjukan struk pembelian dan bukti transasksi Sakuku ke bagian informasi malnya, dapet deh vouchernya. Lalu kugunakan beli tiket nonton yang harganya Rp 40 ribu tinggal tambah Rp 15 ribu via Sakuku. Lumayan. Eh tau gak aku nonton film apa?Â
Transaksi pakai Sakuku dan m-bca berasa duit ada di smartphone. Dengan Sakuku, banyak aktivitas transaksi lebih mudah menyangkut "beli dan bayar." Juga lebih ekonomis dibanding bayar tunai karena banyak promo. Â
Disamping untuk transaksi seperti cerita di atas, aku juga rutin menggunakan untuk beli pulsa buat beli paket data internet. Dulu sebelum pakai Sakuku, aku isi pulsa melalui m-bca kena biaya admin Rp 1.500 euyy. Sekarang suka pakai Sakuku, bebas biaya sehh.Â
Transfer duit pun mudah antar pengguna Sakuku. Kalau transfer antar  rekening, mudah juga dengan fitur QR m-bca. Upgrade dulu m-bca-nya ya, biar fitur itu tampil.
Pastinya bayar pakai aplikasi memudahkan. Bisa bayar dengan nominal tepat dan cepat, tak pusing uang kembalian dalam pecahan kecil.Â
Bagiku penggunaan uang elektronik, saat ini bukan sekadar gaya hidup, namun sudah menjadi kebutuhan. Era sudah berubah. Era yang menuntut untuk simpel, praktis dan cepat. Semua urusan harus semakin #DibikinSimpel termasuk soal aktivitas perbankan, transaksi pembelian dan semua urusan menyangkut dengan pembayaran. Simpel tanpa dompet.
Perubahan adalah keniscayaan. Era tanpa uang tunai (cashless) dan tanpa kartu (cardless) dalam aktivitas transaksi semakin tak bisa dihindarkan. Uang elektronik menjadi titik balik sejarah uang. Â Jika memudahkan, tak ada alasan untuk tidak membiasakan diri bertransaksi pakai duit elektronik bukan?
@rahabganendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H