Di sini kemilau cahaya matahari terlukis di perbukitan. Awan-awan merendah. Senoktah hitam gumpalan padat menjelma hujan. Saatnya rehat, melepas penat. Diantara pepohonan tinggi. Di tebing bukit di atas Danau Toba kawasan Geopark Kaldera Toba, Tele Samosir. Letih terobati oleh menawannya Danau Toba di kejauhan. Lelah tertawarkan oleh fasilitas rest area bertaraf internasional. Di sini, "Cuci matamu, lepaskan penat dan kesegaran kau dapat."
Mampir ke Area Menara Pandang Kawasan Wisata Tele Geopark Kaldera Toba, Samosir, setelah perjalanan melintasi jalanan perbukitan itu menjadi kebutuhan wajib. Bagaimana tidak, lelah duduk di kendaraan setelah berjam-jam berkendara pastilah terasa.
Itu yang sempat aku rasakan saat ikut rombongan Media Visit Toba 2018, 8-10 November 2018 yang lalu. Pada hari pertama, Kamis 8 November 2018 setelah mengunjungi proyek pedestrian dan lampu penerangan jalan di Kecamatan Muara, Tapanuli Utara menuju Pulau Samosir, Â mampir di Rest Area Tele Geopark Kaldera Toba, Samosir.
Itu bukan rest area biasa. Ada menara pandang berlantai dua yang menjulang diantara pepohonan bukit. Posisinya persis di pinggir jalan sebelum tikungan yang menurun di kawasan Tele, Samosir.
Siapa yang menyangkal eksotika danau vulkanis terbesar di dunia, Danau Toba? Mungkin tak ada. Sepakat. Aku buktikan saat menikmati paras Danau Toba dari ketinggian di Rest Area Menara Pandang Kawasan Wisata Tele Geopark Danau Toba, Samosir. Kawasan ini sekira 2 jam dari Bandara Internasional Silangit di Siborongborong. Bandara yang kusinggahi jelang siang pada hari yang sama.
Area menghijau oleh pepohonan. Beberapa rumah pohon dari kayu nampak beratap dedauanan pohon. Â Aku puaskan menghirup udara segar dalam-dalam. Aku mencoba membuang penat setelah berjam-jam duduk di dalam bus tour. Jalanan berliku, turun naik terasa di tubuhku yang lama tak melakukan perjalanan di jalan perbukitan.
Sempat keringat dingin, dan kepala 'kliyengan'. Terobati setelah menapak kaki di area yang dibangun Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR itu. Gimana tidak, saat naik ke lantai dua menara, keindahan panorama tersingkap. Seperti melihat sebuah lukisan seniman ternama. Bagai mengintip sekeping surga dibalik kelambu dunia.
Danau Toba yang kulihat kali pertama, ada di bawah sana. Garis tepiannya terlukis diantara hijau pepohonan beratap biru putih langit dan awan.
Ada gumpalan awan padat kehitaman bergayut. Gelap. Itu hujan. Hujan di secuil area yang terlihat dari kejauhan. Setelahnya. Samar terlihat segaris pelangi. Tipis. Cantik banget. Inilah tempat cuci mata paling cocok. Keindahan yang mengobati. Alami dan menawan hati.
Kamu tak percaya? Aku lebay? Tahan komentarmu, lihat dulu foto-foto di bawah ini ya.
Rest Area Berkelas Internasional yang Tak Biasa
Tempat istirahat (rest area) Wisata Geopark  Kaldera Danau Toba, Tele ini berada di jalan akses menuju Pulau Samosir. Keberadaannya sengaja untuk memberikan kesempatan bagi wisatawan menikmati pemandangan Danau Toba dari ketinggian.
Nah yang menarik dan berbeda adalah lokasi ini dibangun berlantai dua dengan fasilitas standar internasional dan ramah lingkungan. Ini gratis loorr. Wuiih seperti apa seeh?
Kebutuhan pengendara yang melintasi kawasan ini, dipenuhi dengan ragam fasilitas berkelas. Ya, ini bukan rest area biasa, karena memiliki fasilitas tempat istirahat di atas rata-rata.
"Geopark  Kaldera Danau Toba, Balitbang PUPR," itu tulisan berwarna kuning yang terpampang dan terlihat mencolok saat aku memasuki area.  Di samping bangunan itu ada tempat makan, lumayan bisa mengisi perut.
1 toilet difabel itu melengkapi 5 toilet wanita dan 3 toilet pria. Standar lainnya, ada mushola, ruang menyusui dan tentunya area parkir.
Area di lantai ini lumayan luas, sekira 214 m2. Area terbagi menjadi area rumah kaca yang berfungsi sebagai ruang serbaguna berkapasitas 40 orang, spot swafoto dan balkon.
Wah jadi ingat saat berkunjung ke sebuah instansi pengolahan air minum di Jakarta. Melihat prosesnya hingga menghasilkan air bersih siap pakai.
Bukan hanya itu di sini ada pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi biofil. Teknologi ini merupakan pengolahan air limbah, yang kemudian diproses menggunakan sistem anaerobik dalam bak penampungan berkapasitas 5.000 liter. Selanjutnya dialirkan ke empat kolam sanita. Â
Tak heran dengan kondisi seperti itu, rest area ini menjadi salah satu kawasan wisata di Samosir. Keberadaannya menjadi perlu di saat sedang digenjotnya potensi wisata di kawasan Danau Toba.
Jadi bagi kamu yang sedang jalan darat melalui rest area Tele ini, wajib mampir. Aku jamin kamu gak bakalan kecewa. Nikmati dan abadikan Danau Toba dari ketinggian. Reguk pesonanya. Rekam dirimu dengan latar belakang 'lukisan' alami Danau Toba. Kamu gak bakal rugi!
@rahabganendra
Tulisan tentang Danau Toba Lainnya:
Hore, Setahun Lagi Bisa Pesiar Keliling Pulau Samosir dengan Kapal BesarÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H