Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Krisan, Pesona Tersembunyi di Kaki Gunung Salak

7 November 2018   06:09 Diperbarui: 7 November 2018   14:13 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun bunga krisan itu dikembangkan oleh Haji Herman, sekaligus pemiliknya. Kebun itu sudah lama dirintisnya.  Kebun itu bukan satu-satunya yang dimiliki Haji Herman. Dia juga membudidayakan di kawasan Puncak.  Ada putra-putranya yang mengurusnya. Lahan untuk komoditi memasok ke konsumen lokal.

Di lahan seluas sekira 2 hektar, tumbuh bunga krisan dengan ragam umur. Ada beberapa yang siap panen yang ditanam di green house sederhana. Bunga-bunga bermekaran. Berwarna warni. Merah, putih, kuning, hijau, pink berpadu di masing-masing batang sekira tinggi semeter.

Meski lahan bunga milik pribadi, namun terbuka untuk para pengunjung. Siapa saja boleh datang ke kebun bunga krisan milik Haji Herman tanpa dipungut biaya. Pengunjung juga boleh membeli bunga krisan, langsung dipetik. Beli bibitnya pun juga boleh.

Kebun Bunga Krisan di Kampung Panagan, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Sukabumi. (Foto Ganendra)
Kebun Bunga Krisan di Kampung Panagan, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Sukabumi. (Foto Ganendra)
Bagi bapak dengan 5 orang anak itu, sangat senang bila ada yang berkunjung dan membagikan pengetahuan tentang bunga yang diminati Jepang dan negara-negara Eropa itu.

"Anak-anak sekolah, keluarga atau siapapun yang mau datang, saya persilakan. Mau belajar cara menanam, merawat sampai panen, boleh," kata Haji Herman yang dibantu beberapa orang  warga desanya dalam merawat kebun bunganya.

Selama ini sudah ada yang berkunjung. Dari mahasiswa, dosen, bahkan aparat TNI. Sejumlah mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pernah melakukan praktik kerja lapangan di kebunnya. Ada pula dosen dari  Tomohon yang belajar seluk beluk bunga krisan.

"Ada dosen dari Tomohon, pernah kemari belajar tentang bunga ini," tutur Haji Herman yang sering dipercaya Pemerintah Daerah Sukabumi memberikan workshop tentang bunga krisan dimana-mana. Haji Herman bahkan pernah diundang sampai Papua.

Pantas saja di kebun ini, terbagi menjadi beberapa lahan. Ada lahan pembibitan dan penanaman. Pembibitan ditempatkan di lahan tersendiri, dengan mengolah tanah yang sudah dikelola sedemikian rupa dengan pupuk kandang.

Ditanam di green house yang sederhana terbuat dari bambu beratap plastik tebal transparan. Itu membuat bunga krisan tetap terpenuhi cahaya matahari dan terlindungi dari jatuhnya air hujan yang berpotensi merusak bunga.

"Ada bunga krisan yang satu batang ada satu bunga, ada juga yang banyak. Dalam merawatnya kita lakukan dengan ngewiwil," jelas Haji Herman di kebunnya.  Nah keindahan bunga krisan akan terpancar karena perawatan yang bagus.

Haji Herman di Kebun Bunga Krisan, Kampung Panagan, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Sukabumi. (Foto Ganendra)
Haji Herman di Kebun Bunga Krisan, Kampung Panagan, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Sukabumi. (Foto Ganendra)
Yang dimaksud Haji Herman, itu adalah membuang bakal bunga yang kecil-kecil, disisakan satu bunga. Perlakuan ini sesuai jenis bunga krisannya. Jenis yang berbeda perlakuannya juga beda.  Hmmmmm padahal kalau aku lihat bunga krisannya sama saja ternyata banyak jenisnya yess. Bedanya ada di daunnya. Weleh aku lihat beda karena warna bunganya beda-beda heheee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun