Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Biarkan Hijau Menyapu Gersang

31 Oktober 2018   10:58 Diperbarui: 31 Oktober 2018   22:20 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Tanaman mampu membersihkan udara 

Tanaman dipercaya mampu membersihkan udara loorr. Jadi tanaman mampu menangkap berbagai partikel polutan di udara. Tanaman dapat mengurangi kadar gas ozon yan dikeluarkan oleh alat elektronik rumah tangga dan kantor. Itu membuat kualitas udara semakin bagus. 

Kualitas udara yang bagus, dapat mengurangi risiko gangguan saluran penapasan. Biasanya gangguan saluran pernapasan terjadi diawali dengan masuknya kuman bersama dengan partikel debu. Itu menyebabkan infeksi atau memicu terjadinya asma.

Jadi kenapa tidak sekitar rumah kita dibuat hijau dengan tanaman?  

Jika tanaman di lingkungan rumah sangat berdampak positif, tentu bagus untuk lingkungan lebih luas dengan keberadaan tanaman. Kalau di perumahan biasanya ada ruang terbuka hijau, taman dan semacamnya. Lingkup luas di kota, ada taman kota, hutan kota dan semacamnya. Tujuannya jelas, kita butuh sarana alami seperti tanaman, pepohonan.  Tanaman menjadi "paru-paru kota". Dari taman-taman itu dihasilkan oksigen yang kita butuhkan dan sangat penting bagi pernafasan kita.

Bayangkan kalau hijau pepohonan itu lebih luas di sekitar kita. Di pinggiran jalan, jalan tol, di pulau-pulau gersang, di kota-kota besar, dan di tanah-tanah kritis, tandus.

Gersang, Hutan Lindung dan Trembesi

Dulu semasa kecil sering main ke hutan lindung, "Alas Kethu" Wonogiri. Lokasinya dekat dengan kampungku. Dibatasi rel kereta api Wonogiri -- Solo. Alas Kethu disebut juga sebagai  Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Alas Ketu Wonogiri. Keren kan yaa. Tak heran, hutan ini jadi ikon Kota Gaplek,  Wonogiri.

Ada jalur jalan yang membelah hutan. Jalan itu dulu kurang bagus. Jalan aspal yang rusak. Di seberang sana, ada desa-desa. Biasa kutempuh dengan sepeda. Jalan itu menghubungkan antar desa dan juga tembus Jatipuro, Karanganyar.

Banyak pepohonan di Alas Kethu. Cukup rindang. Belakangan banyak tahu di hutan itu banyak pohon-pohon langka yang dilindungi. Salah satunya pohon trembesi. Karakteristik pohon trembesi yang tahan di tanah gersang, cocok untuk lahan-lahan di Wonogiri yang sulit air.

Pernah lihat pohon trembesi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun