Hal yang harus diantispasi adalah cuaca laut dan kondisi menghadapi situasi saat naik perahu bercadik. Perahu yang labil digoyang ombak laut, bisa membuat kepala pusing, perut mual. Akhirnya bisa dapet 'jackpot'. Itu terjadi pada salah seorang kawan yang turut serta, selepas se-jam di area 'palung' tempat Hiu Paus berada.
Sejak awal keberangkatan untuk ikut acara Kementerian Kesehatan RI ke Gorontalo selama 3 malam 4 hari pada pertengahan Juli 2018 lalu, termasuk mengunjungi Obyek Wisata Hiu Paus ini, aku sudah mempersiapkan diri terkait kesehatan dan kebugaran tubuh. Biasa perjalanan jauh hal utama adalah menjaga fisik. Salah satunya adalah menghadapi mudahnya terserang masuk angin.
Minum tolak angin ini sudah menjadi kebiasaanku sejak lama. Aku sudah mengenal produk SidoMuncul ini yang sangat membantu saat perjalanan jauh, kecapekan, atau pun kurang tidur. Rasa dan aroma jahenya kusuka, hangat dan nyaman di badan. Itu efek dari bahan-bahan berkualitas penyusunnya seperti jahe, adas, daun mint, daun cengkeh, madu.
Beneran deh, racikan resep Ibu Rachmat Sulistyo sejak 1930 ini manjur dan bisa diandalkan. Khasiat lebih Tolak Angin, bisa diandalkan mengatasi mabok laut bukan sekadar masuk angin perjalanan. Jaminan keandalannya lengkap dengan dilabelinya Tolak Angin sebagai satu-satunya obat herbal bersertifikat Obat Herbal Terstandar dari BPOM RI. Yakinlah!
Cantiknya Hiu Paus Botubarani
Lokasi Hiu Paus Botubarani, hanya sekira 100an meter dari bibir pantai. Ini lokasi Hiu Paus yang amat dekat dibandingkan lokasi lain di tanah air seperti di Talisayan, Kalimantan Timur ataupun Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Papua Barat.
Hiu Paus Botubarani muncul di lokasi ini pada 2016, 2 tahun yang lalu. Entah mengapa Hiu Paus itu 'bersedia' mampir di pantai Botubarani. Orang-orang sekitar mengatakan mungkin karena factor makanan. Seperti dikatakan Om Kayang, itu terjadi sejak ada pabrik pengolahan udang di pinggir pantai. Pabrik itu membuang sisa-sisa udang yang tak diolah ke laut melalui pipa di bawah laut.
Selain itu di pantai itu banyak terdapat plankton. Nah Hiu paus (Rhincodon typus) Â adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Jadi cocok deh lokasi Botubarani disukai Hiu Paus.
Om Kayang mengendalikan perahunya dengan menggunakan dayung. Tak ada perahu yang menggunakan motor. Tujuannya jelas untuk tak mengusik ketenangan Hiu Paus Botubarani.