"Simulator ini kurang lebih mewakili 95 - 98 % kondisi riil pesawat," jelas Captain Triyanto, Director of Operations PT. Garuda Indoensia Tbk saat di dalam kokpit simulator memandu kompasianer bareng Agus Santoso selaku Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
"Simulator kita level D semua. Paling tinggi 95 %  riil. Yang pasti harus mirip. Misal ada perubahan navigasi harus  diupdate. Kalau beda dengan pesawat asli, bingung nanti pilotnya," jelas Harry Herlambang, Senior Manager general Support and Training Facility GITC kepada penulis di area simulator.
Melihat  flight simulator CRJ 1000 Next Gen itu penuh dengan aneka panel.  Semua  panel yang ada di flight simulator persis di pesawat asli. Ada fitur yang bisa untuk membuat beragam skenario kondisi. Misalnya penerbangan  saat dilakukan sore hari, petang, malam ataupun pagi. Juga bisa disetel dengan kondisi bandara.
Di simulator inilah para pilot dilatih dengan beragam situasi, yakni situasi normal, upnormal, dan emergency. Misalnya situasi saat take off mesin mati, saat terbang mesin terbakar. Dalam situasi tersebut pilot dilatih, untuk segera tahu apa yang harus dilakukan, dan apa yang diputuskan.
Pilot harus menguasai itu semua, termasuk teori-teori yang menunjang penerbangan. Pilot harus memenuhi kualifikasi, makanya setelah training pilot harus di-checking dan recurrent training. Termasuk pilot senior pun wajib dilakukan checking dan recurrent per 6 bulan. Jika dalam 6 bulan tak lolos, maka tidak akan diijinkan 'terbang.' Itu semata demi keselamatan penumpangnya. Soalnya terkait dengan nyawa, jadi jelas pilot harus  memenuhi kualifikasi.
Ufff, sedemikian ketatnya Garuda Indonesia 'menggodog' pramugari, pilotnya ya. Jelas karena nyawa penumpang taruhannya, maka segenap crew pesawat semestinya berstandar professional dengan kemampuan sesuai kualifikasi. Soo dengan demikian kita sebagai penumpang pesawat bisa merasakan kenyamanan dan keamanan saat melakukan penerbangan. 'Terbang' pun bisa selamat, aman dan nyaman, "Selamanya."Â
GITC, Lembaga Pelatihan Maskapai Penerbangan Terkemuka
Menempati area seluas 7 hektar di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, GITC ini memfasilitasi operasi penerbangan yang paling dasar dan canggih serta pelatihan bisnis penerbangan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Saat menginjakkan kaki di halaman GITC, kulihat gedung-gedung perkantoran dan gedung latihan. Gedung latihan seperti yang aku sempat blusukan di dalamnya adalah gedung F. Gedung tempat pramugari dan pilot dididik dan dilatih.