Jadi wajarlah aku geram, saat ada penumpang yang masih asyik main ponsel, padahal instruksi mematikan peralatan elektronik sudah terdengar. Geram saat melihat video seorang penumpang pesawat yang bandel merokok di dalam kabin pesawat. Meski tak berada di dalam kabin, namun serasa turut cemas dengan perlakukan orang yang merokok itu. Jadi perlu awareness terkait perilaku kita saaat menjadi penumpang.
Lalu gimana siih sebaiknya perilaku kita saat menjadi penumpang pesawat, pesawat sipil khususnya?
Cermat Memilih Jasa Penerbangan
Aku pertama kali naik pesawat, tepat di hari terakhir tahun 2004 ke Aceh. Sekitar semingguan pasca tsunami. Pesawatnya bukan pesawat sipil, tapi pesawat militer, Hercules!
Jelas prosedurnya sangat beda dengan pesawat sipil. Ya iyalah namanya pesawat militer memang terkait dengan peruntukkan militer. Terbang pun jauh dari rasa nyaman, karena deru mesin yang bising! Aku saat itu ikut rombongan relawan tsunami. Prosedurnya ya gak pakai tiket-tiketan seperti pesawat sipil.
Nah saat tiket penerbangan pesawat sipil sudah di tangan, sebagai penumpang, kita 'sah' terikat kontrak dengan  penyedia jasa penerbangan. Saat membeli tiket, pilih pesawat sesuaikan durasi penerbangan. Jarak jauh dengan durasi waktu panjang ataukah jarak pendek dengan durasi waktu tak lama. Soalnya ini terkait dengan fasilitas pesawat.
Menurut Alvin Lie pesawat bermesin Boeing 737 seri apapun toiletnya cuma 3. Kalau untuk penerbangan jarak pendek sejam atau 2 jam masih bolehlah. Namun kalau durasi diatas penerbangan lebih dari 3 jam, bisa antre. Pilih pesawat dengan ruang lebih lebar, toilet lebih banyak. Â
"Biasanya kalau abis makan siang di pesawat, tak lama kemudian pada ke toilet, kalau toilet terbatas, bisa antre," kata Alvin Lie pada Sabtu (24/3) di BSD City, Tangerang Selatan.
Ingat Langkah 3-2-1 Sebelum Terbang
Pernah aku hampir ketinggalan pesawat, saat di bandara Adi Soemarmo, Solo sehabis mudik lebaran. Duh sampai berlari-lari ke pesawat setelah check in. sempat ditegur juga sih oleh petugas. Sebelumnya saat di perjalanan juga ditelepon pihak maskapai, tentang posisiku, karena belum check-in pada jam yang ditentukan. Syukurlah, aku berhasil naik pesawat sebagai penumpang terakhir!
Jelas gak nyaman banget, karena terburu-buru dan sempat panik kalau ketinggalan pesawat. Setelah kejadian itu, aku kapok. Sumpah, gak bakalan ngulang lagi. Itulah perlunya persiapan cermat ke bandara, baik tentang waktu keberangkatan, prediksi jalan (kemacetan) dan tiket jangan sampai ketinggalan.