HIDUP penuh ketidakpastian. Hingar bingar dunia pekerjaan, pergaulan dan tetek bengek lainnya yang berjalan begitu cepat, yang melenyapkan rasa manusiawi kita, tentang rileks, kenyamanan dan menikmati hidup. Saat itulah kita harus memiliki tempat tinggal yang mampu menjadi tempat menenangkan diri, menyegarkan, charge energi dan menjadi diri sendiri.
Puluhan tahun larut dalam ritme hidup di ibukota, Jakarta tak terasa akrab dengan kemacetan, polusi, dan suasana yang melenyapkan kenyamanan diri. Setelah bekerja seharian, beban kerjaan yang menumpuk tiap hari, datang dan pergi, membuatku sering kangen suasana rumah. I miss my bed.Â
Pengennya cepet pulang dan menikmati suasana nyaman rumah. Ditambah lagi dengan hidup di dunia maya, melalui dunia social media, teknologi digital yang  merebak, kondisi sosmed yang tak sedikit bertebaran konten negative yang membuat mood kita terpuruk. Komplit dah lelahnya!
Itulah sebabnya kadang kalau saat hari libur, beristirahat di rumah sepuasnya itu bagaikan surga. Maksudku menikmati kenyamanan dan kebahagiaan. Itu tak lepas dari suasana, kondisi teknis rumah yang sesuai dengan kharakter dan gaya pribadiku.
Kondisi rumah itu menyangkut interior, pewarnaan, desai dan lain-lain. Pewarnaan dengan warna favorit yang sesuai dengan suasana hari itu bisa membuat mood. Itulah mengapa aku suka mengganti warna-warna dalam rumah. Sesuaikan dengan ruangan. Terutama ruang kerja untuk nulis-nulis, itu kan mesti yang bisa membangkitkan inspirasi kan ya? Soo aku suka warna terang. Biru langit, putih dan kuning.
Ternyata warna itu memang bisa mempengaruhi mood. Dan kombinasi warna yang tepat mampu membuat mood, suasana hati menjadi lebih positif. Kok bisa ya?
A Welcome Home adalah rumah Heart Wood
Jeremy Rowe, Managing Director, AkzoNobel Decorative Paints, South East & South Asia, Middle East menjawab tentang kaitan warna dan karakter orang. Bagaimana kombinasi warna yang cocok untuk karakter tertentu dan juga bagaimana warna bisa mempengaruhi mood seseorang.
Menurut Jeremy, warna itu mempengaruhi mood. Warna mampu memainkan peranan penting untuk menyeimbangkan antara kebisingan dunia dan ketenangan jiwa. Di tengah-tengah kondisi unpredictable yang melingkupi kehidupan sehari-hari.
"Orang-orang kemudian berpikir bagaimana cara menghindari kondisi unpredictable, jawabannya adalah... kembali ke rumah," kata Jeremy di depan awak media dan kompasianer/ blogger di acara Kompasiana Coverage bertema "Tren Warna 2018 untuk Hunian yang Nyaman dan Hangat" pada  Selasa, 5 Desember 2017, di The Glass House, Jakarta Selatan.
Oleh karena itulah AkzoNobel (produsen Dulux, sebuah merek cat dinding dekoratif) , melakukan riset kira-kira warna apa yang jadi trend  tiap tahun dan apa alasannya.  Nah riset dikerjakan oleh tim warna di Pusat Estetika Global AkzoNobel bersama 11 orang ahli internasional. Hasil riset menunjukkan bahwa tren kuat atas keinginan konsumen untuk mentransformasi rumah mereka menjadi tempat yang nyaman untuk rehat dari dunia luar. Dan ditentukan Colour of the Year 2018 adalah Heart Wood.
Warna-warna yang dihadirkan, yang dibutuhkan warna-warna di rumah, kita butuh warna hangat, yang bisa menghadirkan kehangatan. A Welcome Home adalah rumah Heart Wood.
"Heart Wood menghadirkan bukan hanya warna yang simple tapi sophisticated, unik, merah muda, coklat muda, biru tua, dan abu-abu," jelas Jeremy.
Warna yang disebutkan Jeremy terinspirasi dari sentuhan warna kayu alami dan kenyamanan dari material kulit. Keseluruhan warna yang  dihadirkan bagaimana bisa memadukan warna kombinasi untuk inspirasi. Setiap orang kebutuhannya berbeda. Introvert, ekstrovert berbeda. Untuk itu kombinasi warna dihadirkan dalam palet pendukung untuk melengkapi Heart Wood. Palet pendukung itu adalah The Comforting Home, The Inviting Home, dan The Playful Home.
The Comforting Home, sesuai untuk karakter individu yang suka menyendiri, introvert, banyak berpikir. Dulux mempersembahkan kombinasikan warna yang lebih hangat. Sentuhan kulit dan material lainnya, seperti sutra, beludru dan  juga warna nuansa  tanah liat. Diseimbangkan dengan nuansa warna merah muda yang lebih menenangkan pikiran.
The Playful Homeini sesuai bagi yang suka petualangan, Â pribadi periang, mudah beradptasi dan selalu ingin tahu. Kombinasinya adalah warna-warna cerah, hijau kekuningan emas.
Dulux selama 15 tahun mempopulerkan warna, Dulux  tak menciptakan warna tertentu, tetapi melakukan riset mendalam terkait trend warna tiap tahunnya. Hal ini sesuai permintaan pasar. Riset bagaimana warna bisa mengubah mood setiap penghuninya, berdampak pada kreativitas, suasana hati. Setiap orang merindukan rumah untuk melarikan diri dari ketidakpastian, informasi lebih banyak. Rumah menjadi tempat aman dan nyaman.
"Orang mempertimbangkan dekorasi secara berkelanjutan, tiap tahun karena sama halnya seperti pakai baju, ada tren yang berubah, sesuai karakter manusia yang berkembang,"vujar Jeremy.
Heart Wood sebagai Colour of the Year 2018 di mata seorang arsitek, Arch. Dipl. Ing. Cosmas D. Gozali, IAI, terdapat kaitan antara alam dan teknologi. Menurutnya zaman sekarang yang menguasai dunia adalah generasi teknologi. Generasi yang sangat terpengaruh teknologi. Era zaman futuristic, karena teknologi begitu kuat.
"Generasi kini sangat merindukan alam. Di sini terjadi kombinasi antara alam dan teknologi," kata Gozali di acara yang sama.
Bagi Gozali teknologi membawa satu keseragaman dalam mansuia. Tapi mencari identitas diri yang berbeda. Alam dipergunakan untuk menunjukkan identitas mereka yang berbeda satu sama lain.
Gozali menyebutkan bahwa warna sangat mempengaruhi tindakan, emosi manusia dalam suatu ruang. Warna sangat pengaruh. Dalam dunia arsitektur, saat menempatkan warna dalam ruang, apa yang pengen dicapai.
"Misalnya di kamar tidur dikasih warna merah menyala, kita tak jadi betah. Ruang makan dengan warna hitam, abu-abu, makan jadi suram, kurang semangat," urainya.
Ya, warna memang harus disesuaikan dengan kondisi seperti ruangan untuk apa. Juga disesuaikan dengan karakter agar rumah dapat menjadi fungsi yang diinginkan oleh pemiliknya, kita. Â Seperti halnya Marischka Prudence yang aktif sebagai Travel Blogger, rumah itu sangat berarti. Bahkan liburan yang benar-benar liburan baginya adalah 'Pulang ke rumah!".
"Di rumah bisa jadi diri sendiri. Hapus make up. True self. Rumah itu buat recharge energi, kenyamanan dan jadi diri sendiri," ujar Marischka di acara yang sama.
Oleh karena itulah, Marischka menganggap dekorasi rumah dan mengganti warna itu perlu diperhatikan.
Sooo setiap orang berbeda tentang rumahnya, bagi Marischka itu tempat dirinya benar-benar bisa True Self. Bagi Gozali rumah bisa menjadi tempat mencari identitas diri yang berbeda. Alam dan teknologi yang dipergunakan untuk menunjukkan identitas diri melalui warna-warna dalam rumah.Â
Senada, bagiku rumah itu adalah saat mampir meski sejenak dari hingar bingar hidup untuk diri sendiri, saat kita bisa menciptakannya melalui kehadiran kombinasikan warna sesuai karakter kita, maka kita akan larut dalam kenyamanan di dalamnya. Dan Dulux mengerti tentang itu. Saat kita harus kembali ke rumah, A Welcome Home, dalam nuansa rumah Heart Wood. Mau temukan palet Heart Wood anda? Silakan klik di www.yourcolourfutures.com.
@rahabganendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H