Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"A Welcome Home", Saatnya Kita Kembali ke Rumah

9 Januari 2018   15:47 Diperbarui: 9 Januari 2018   16:29 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Caption: Jeremy Rowe, Managing Director, AkzoNobel Decorative Paints, South East & South Asia, Middle East saat acara Kompasiana Coverage bertema

Heart Wood sebagai Colour of the Year 2018 di mata seorang arsitek, Arch. Dipl. Ing. Cosmas D. Gozali, IAI, terdapat kaitan antara alam dan teknologi. Menurutnya zaman sekarang yang menguasai dunia adalah generasi teknologi. Generasi yang sangat terpengaruh teknologi. Era zaman futuristic, karena teknologi begitu kuat.

"Generasi kini sangat merindukan alam. Di sini terjadi kombinasi antara alam dan teknologi," kata Gozali di acara yang sama.

Bagi Gozali teknologi membawa satu keseragaman dalam mansuia. Tapi mencari identitas diri yang berbeda. Alam dipergunakan untuk menunjukkan identitas mereka yang berbeda satu sama lain.

Caption: Jeremy Rowe, Managing Director, AkzoNobel Decorative Paints, South East & South Asia, Middle East, Marischka Prudence yang aktif sebagai Travel Blogger dan Cosmas D. Gozali. (Foto Ganendra)
Caption: Jeremy Rowe, Managing Director, AkzoNobel Decorative Paints, South East & South Asia, Middle East, Marischka Prudence yang aktif sebagai Travel Blogger dan Cosmas D. Gozali. (Foto Ganendra)
Lalu seberapa banyak warna mempengaruhi?

Gozali menyebutkan bahwa warna sangat mempengaruhi tindakan, emosi manusia dalam suatu ruang. Warna sangat pengaruh. Dalam dunia arsitektur, saat menempatkan warna dalam ruang, apa yang pengen dicapai.

"Misalnya di kamar tidur dikasih warna merah menyala, kita tak jadi betah. Ruang makan dengan warna hitam, abu-abu, makan jadi suram, kurang semangat," urainya.

Ya, warna memang harus disesuaikan dengan kondisi seperti ruangan untuk apa. Juga disesuaikan dengan karakter agar rumah dapat menjadi fungsi yang diinginkan oleh pemiliknya, kita.  Seperti halnya Marischka Prudence yang aktif sebagai Travel Blogger, rumah itu sangat berarti. Bahkan liburan yang benar-benar liburan baginya adalah 'Pulang ke rumah!".

"Di rumah bisa jadi diri sendiri. Hapus make up. True self. Rumah itu buat recharge energi, kenyamanan dan jadi diri sendiri," ujar Marischka di acara yang sama.

Oleh karena itulah, Marischka menganggap dekorasi rumah dan mengganti warna itu perlu diperhatikan.

Sooo setiap orang berbeda tentang rumahnya, bagi Marischka itu tempat dirinya benar-benar bisa True Self. Bagi Gozali rumah bisa menjadi tempat mencari identitas diri yang berbeda. Alam dan teknologi yang dipergunakan untuk menunjukkan identitas diri melalui warna-warna dalam rumah. 

Senada, bagiku rumah itu adalah saat mampir meski sejenak dari hingar bingar hidup untuk diri sendiri, saat kita bisa menciptakannya melalui kehadiran kombinasikan warna sesuai karakter kita, maka kita akan larut dalam kenyamanan di dalamnya. Dan Dulux mengerti tentang itu. Saat kita harus kembali ke rumah, A Welcome Home, dalam nuansa rumah Heart Wood. Mau temukan palet Heart Wood anda? Silakan klik di www.yourcolourfutures.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun