Kuliner khas local Macao itu eksis diantara serbuan masakan internasional yang banyak hadir di hotel besar dan mal kelas atas. Tempat-tempat itu menawarkan beragam masakan dan internasional yang disiapkan oleh koki kelas dunia. Ada Jepang, Korea, Perancis, Italia, India dan Asia Tenggara. Kuliner Asia Tenggara seperti dari kuliner Thai hadir di The Rua de Abreu Nunes - juga dikenal sebagai 'Thailand Street' dan masih banyak lagi.
Fenomena ragam kuliner itulah, tak heran menurut Devi, Macao meraih penghargaan dari UNESCO, sebagai pusat gastronomiyang menggabungkan kuliner rasa Eropa dan Asia pada Oktober 2017.
Daya Tarik Kota Macao yang Menawan
Daya tarik kota Macao bagi wisatawan bukan hanya dari kuliner bercita rasa perpaduan Eropa dan Asia namun juga dari destinasi wisata yang mengagumkan. Destinasi bersejarah yang menjadi jejak-jejak Macao di masa silam. Sebagai jajahan Portugis, wajar saja di kota Macao banyak ditemui arsitektur bergaya Portugis.
Wisatawan bisa menikmati dan menjelajahinya dengan mudah, seiring luas Macao yang hanya 30.3 km2 (sumber: id.wikipedia.org/wiki/Makau). Â Menikmati dan mengksplore Macao melalui monument dan bangunan bersejarahnya bisa dengan jalan kaki atau pun bus yang gratis tersedia.
"Trip yang singkat jadi satu pilihan. Kota Macao ada 4 area. 3 jembatan ke kota temple," ujar Devi.
Apa yang disampaikan Devi, senada dengan Arief, pusat konsentrasi turis di Macao, orang tak bakal bosan karena banyak pemandangan bagus serta arsitektur yang kental dengan budaya Portugies. Nah destinasi bergaya Portugis yang kudu dikunjungi itu banyak sekali. Sebut saja kuil tertua di macao, A-Ma Temple yang dibangun pada tahun 1448 dan digunakan untuk menghormati Dewi Pelaut. Â
Ada destinasi yang sensasional, tempat bungee jumping, terjun bebas dari ketinggian ratusan meter!