Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

''Portuguese Egg Tart'', Kuliner Legendaris Jejak Portugis di Macao

27 Desember 2017   22:28 Diperbarui: 27 Desember 2017   23:23 2124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katedral St. Paul. (Sumber: wikimedia.org)

Kudapan berbentuk mini puff pastry renyah dengan isian custard lembut dari adonan susu dan kuning telur itu sangat beken di Macao. Pastis de nata atau Portuguese Egg Tart itu yang langsung terbersit di benak banyak orang yang pernah berkunjung ke Macao saat ditanya tentang kuliner khasnya. Salah satu panganan populer khas Macao hasil racikan budaya kuliner ala Portugis dengan sentuhan nuansa kuliner Chinese food  itu memang terawat baik di dunia kuliner Macao dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Tak heran banyak yang bilang, siapa pun kudu mencicipinya bila melancong ke tanah jajahan Portugis selama lebih dari 400 tahun itu.

Kudapan Portuguese Egg Tart itu dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko, restoran yang tersebar di sudut-sudut kota artistik Macao. Dari namanya jelas ketahuan ada budaya bangsa Portugis di tanah Macao.  Macao kini merupakan sebuah Daerah Administratif Khusus Tiongkok atau China (selanjutnya aku menyebut dengan sebutan nama Tiongkok).

Menilik sejarahnya, Macao adalah koloni Eropa tertua di Tiongkok sejak abad ke-16. Pemerintah Portugal menyerahkan kedaulatan terhadap Macao kepada Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 1999, tepatnya setelah penandatanganan perjanjian antara Portugal dengan Tiongkok pada 20 Desember 1999.  

Di bawah jajahan Portugis lebih dari 400 tahun, membawa banyak jejak budaya Portugis di Macao. Unik kota Macao membawa perpaduan Eropa dan Asia. Perpaduan budaya Portugis dan Chinese.  Terbukti dengan kekayaan peninggalan budaya Portugis mulai dari peninggalan budaya 'icip-icip' alias kuliner, bangunan bersejarah seperti kuil, gereja, museum, benteng serta bangunan berarsitektur menawan.

Penasaran dengan Kuliner Legendaris Portuguese Egg Tart

Kudapan paling legendaries Portuguese Egg Tart adalah paduan dari budaya kuliner Portugis dengan sentuhan Chinese Food. Makanan ini sudah menjadi makanan internasional yang populer dan menjadi ciri khas Macao.

"Makanan internasional yang diolah tangan menjadi ciri khas sendiri. Daya tarik kuliner Macao, Portuguese egg tart,"kata Devi Sari, Head of Indonesia Representative, Macao Government Tourism Office saat acara #Nangkring yang digelar Kompasiana dan Macao Government Tourism Office (MGTO), bertema "Wonderful Macao, Express Your Own Style" di The Hook Jakarta Selatan, Sabtu 9 Desember 2017.

Acara #Nangkring Kompasiana dan MGTO, bertema "Wonderful Macao, Express Your Own Style" di The Hook Jakarta Selatan, Sabtu 9 Desember 2017. (Foto Ganendra)
Acara #Nangkring Kompasiana dan MGTO, bertema "Wonderful Macao, Express Your Own Style" di The Hook Jakarta Selatan, Sabtu 9 Desember 2017. (Foto Ganendra)
Saking populer dan uniknya panganan itu Devi merekomendasikan egg tart sebagai kuliner yang harus dicicipi saat ke Macao. Keunikan panganan berbahan telur ayam dan adonan susu itu menjadi special hasil perpaduan kuliner berbudaya Asia (Macao) dan Eropa (Portugis).

Daya pikat sensasi Portuguese Egg Tart diakui Muhammad Arif Rahman seorang Travel Blogger yang menjadi narasumber di acara yang sama, Kompasiana Nangkring. Arief mengaku Portuguese egg tart mudah ditemui di Macao.  Bahkan Arief terakhir berkunjung ke Macao pada April 2017 silam khusus berburu Portuguese egg tart di 9 tempat!

"Sembilan restoran yang jual egg tart saya samperin semua. Saya coba satu-satu sampe negh," kata pria yang aktif di instagram dan twitter @arievrahman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun