“Barbie itu produksinya di Jawa Barat,” kata Haris Munandar, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Banyak produk dalam negeri yang bahkan kita tak mengenalnya. Perlu kesadaran lebih untuk mencintai dan membeli produk sendiri. Menurut HAris, mencintai produk Indnesia harus dengan memilikinya. Harus ada perubahan mindset.
“Masanya kita bangkit. Industri bangkit, ekonomi mandiri,” kata Haris.
Haris menguraikan bahwa pemerintah mendorong IKM. IKM berperan mampu menyelamatkan dari krisis global. Ada 4,59 juta unit IKM. Data dari haris menyebutkan bahwa sector industri 16,57 orang yang siap memenuhi kebutuhan. Jadi ekonomi mandiri dapat menyerap tenaga tenaga kerja yang besar. Oleh karena itulah Pemerintah berupaya dengan program mencetak wirausaha baru, untuk mengembangkan IKM.
Beli Produk dalam Negeri Berkontribusi untuk perekonomian Indonesia
Pentingnya membeli produk dalam negeri ini harus dimulai. Berawal dari mengenal produk sendiri. Akhyari Hananto, Founder & Editor in Chief Good News From Indonesia mengungkapkan data yang membuat miris, dimana generasi muda tak banyak yang mengenal produk apa yang diproduksi dalam negeri.
“Ada 400 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, saya minta sebutkan produk-produk Indonesia yang mendunia. Mereka tahunya cuma indomie,” kata Ari.
Padahal banyak produk Indoensia menjelajahi Negara-negara di dunia. Mungkin Anda tak menyangka kalau Kopiko itu sudah dikonsumsi mancanegara. Juga GT Radial Gajah Tunggal yang digunakan di Inggris, Jepang. Sepeda Polygon pabriknya di Sidoarjo, Indomie yang digunakan sebagai makanan pokok di Nigeria.
“Tahun lalu Indomie nomor 6 produk dunia,” kata Ari.
Masih ada lagi di Bandara Swarnabhumi Thailand menggunakan TV Polytron. Eiger produk Bandung. Silver queen, Hot Wheel produk 5,4 juta per tahun. Procold, Essenza.
Atau sudahkah Anda tahu Jco, CFC, Excelso, Lea itu adalah bikinan anak-anak dalam negeri? Soo cinta produk Indoensia, dan membeli menjadi penting. Mengapa?