Menurut Rino ada 2 kasus kenapa bisa njetrek ke kiri?
Pertama. Karena beban berlebih. Kalau cek MCB ada tulisan besar, misalnya C 6, jadi 6 ampere. Dikali tegangan 6 A x 220 V=1320. Dayanya 1300 VA. Artinya rumah punya tegangan 1300 VA. Jika menghidupkan peralatan melebihi, misalnya jadi 1500 VA maka beban berlebih, kabel memanas, MCB akan cekrek ke kiri untuk melindungi agar tak terjadi terbakar.
Kedua. Konslet. Di dalam kabel listrik ada netral dan yang bertegangan. Jika terkelupas lalu nyambung akan terjadi arus pendek/ hubungan singkat/ konslet.
Bagaimana kalau kesetrum? Apa yang terjadi saat kita kesetrum?
Arus listrik yang mengalir normal, melalui kabel listrik. Jika terkelupas, pegang colokan listrik (1 kabel bertegangan), ada arus listrik yang mengalir ke tubuh manusia ke ground, ini disebut arus bocor (Earth Leakage) Â alias kesetrum. Untuk memproteksinya digunakan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker.
Efek arus listrik yang terjadi pada tubuh manusia tergantung dari arusnya. Jika 0,5 mA akan terasa kesemutan/ small shoke. 10 mA itu menimbulkan shock/ terkejut. 30 mA menimbulkan gangguan pernafasan. Lebih dari itu bisa menimbulkan jantung berhenti. Pemerintah Indonesia merekomendasikan keamanan di rumah 30 mA. Sementara di Jepang 10 mA.
"Makanya biasanya saat memperbaiki listrik harus pakai sepatu safety," kata Rino.
ELCB bisa dipasang di area kelembaban, seperti kamar mandi, kolam renang dan lain-lain. Untuk rumah  dipasang di rumah 30mA sedangkan 300mA dipasang di gudang atau mesin agar tak terjadi kebakaran.
Kesimpulannya MCB melindungi dari beban berlebih dan konslet. Sedangkan ELCB melindungi arus bocor.
Nah diatas jelas bahwa ancaman listrik itu meliputi bahaya beban arus listrik yang berlebih, konslet dan setrum. Ketiga ancaman itu bisa diatasi dengan MCB dan ELCB. Namun ada yang lebih praktis dan aman lagi yakni dengan pemasangan RCBO Domae Slim.