Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jadikan Instalasi Listrik Rumah Anda Aman dari Kebakaran dan Bahaya Kesetrum

3 Desember 2017   21:59 Diperbarui: 3 Desember 2017   23:02 3055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara nangkring Kompasiana-Schneider Electric pada Sabtu, 25 November 2017 di Crematology Coffee Roasters, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto Rahab Ganendra)

Lalu pemateri, Frankco Nasarino, Product Marketing Schneider Electric presentasi seputar peralatan listrik, seperti MCB (Miniature Circuit Breaker), ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker), RCBO dan tentang Schneider Electric. Nah Schneider Electric sendiri merupakan perusahaan yang berasal dari Prancis. Lebih dari 100 tahun berdiri. Di Jakarta berkantor di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Memproduksi peralatan listrik, NCB, trafo, sensor dan lain-lain.

Frankco Nasarino, Product Marketing Schneider Electric. (Foto Rahab Ganendra)
Frankco Nasarino, Product Marketing Schneider Electric. (Foto Rahab Ganendra)
Listrik dan Ancamannya

"Di Surabaya ada mahasiswa mencoba mencabut charger, kesetrum meninggal dunia. Temannya yang mau membantu masih bisa diselamatkan," kata Frankco Nasarino mengawali presentasinya.

Rino (nama panggilannya) sharing tentang peristiwa kesetrumnya seorang mahasiswa di Surabaya. Maksudnya jelas, bahwa arus listrik itu selain bermanfaat juga menyimpan ancaman, bahkan nyawa.

Seperti yang kutulis di atas, ratusan kebakaran Jakarta disebabkan oleh arus listrik. Bahaya terdekat misalnya terjadi di pemasangan instalasi. Seperti terjadi di rumah yang sedang dibangun. Instalasi apa adanya. Lampu tak diklem, tak dipaku. Kabelnya bahkan dibuat jemuran. Ada air dalam kain. Ada aliran elektrolit yang mengalirkan arus listrik. Air hujan, mengandung air garam. Itu sebabnya kalau memegang alat listrik, tangan, tubuh tak boleh basah.

"Plafon rumah, kadang kabel telanjang, tak ada pipanya. Sementara tikus kadang makan kabel," jelas Rino, menggambarkan ancaman dan bahaya arus listrik karena instalasi yang kurang aman.

Menurut Rino, instalasi rumah adalah tanggungjawab pemilik rumah. Rino mengacu UU No. 30 tahun 2009 tentang Kelistrikan, khususnya pasal 29. Disebutkan bahwa warga negara berhak mendapat energi listrik. Jadi negara wajib memberi energi listrik. Pemerintah bersikeras memberi listrik ke setiap warganegara. Sementara warganegara selaku konsumen  wajib melakukan pengamanan terhadap  listrik yang digunakannya.

"Kemanan listrik rumah menjadi kewajiban warganegara bukan pemerintah. Kita wajib mengamankan listrik di rumah kita sendiri," jelas Rino.

Frankco Nasarino, Product Marketing Schneider Electric. (Foto Rahab Ganendra)
Frankco Nasarino, Product Marketing Schneider Electric. (Foto Rahab Ganendra)
Listrik dan Keamanannya

"Kalau lampu mati, pertama kali lihat MCB yang ada di KWH meter. Lihat cekrekannya ke kiri atau ke kanan," kata Rino.

Benar. Itu MCB(Miniature Circuit Breaker) biasa yang saya lihat jika listrik padam/ njetrek. Lalu kenapa MCB bisa njetrek?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun