Owa Jawa (Hylobates moloch) adalah jenis primata langka yang terancam eksistensinya. Hewan khas tanah air ini adalah hewan monogami dan termasuk lambat bereproduksi. Itu salah satu penyebab  populasinya terus menurun dan terancam punah! Aksi penyelamatan Owa Jawa menjadi penting dan diperlukan upaya konservasi untuk dapat mempertahankan satwa ini dari kepunahan. Pertamina bersama dengan Yayasan Owa Jawa (YOJ) menjadi salah satu yang peduli dengan mendukung aksi #SaveOwaJawa. Support Pertamina dilakukan sejak 2013. Salah satunya di Pusat Penelitian Konservasi Alam Bodogol yang masuk kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Gede (TNGG) Pangrango, Bodogol, Jawa Barat. Di hutan konservasi ini, Owa Jawa adalah spesies prioritas dan menjadi ikon TNGG Pangrango yang akan ditingkatkan populasinya.Â
"Itu.. itu..lihat di sana," kata salah seorang pemandu sambil menunjuk ke sebuah pohon.
Itu... Â seekor Owa Jawa dewasa! Sosok berbulu hitam, bergelantungan di pohon yang lumayan tinggi. Pemandangan yang berbeda, karena melihat hewan liar di hutan liar, habitat alaminya. Aku langsung membidikkan kamera, untung bawa lensa 300mm, lumayanlah bisa ngezoom. Meski tertutup dedaunan.
Sebelum membaca artikel ini bolehlah anda lihat video bikinanku di bawah ini. Video tentang perjalanan aksi #SaveOwaJawa sejak dari Lido Resort, off roaddengan jeep, trekking hutan konservasi Bodogol dan rafting di Sungai Cisadane, Caringin. Seru abis! Wajib tonton yes !
Trekking #SaveOwaJawa
Lebat, hijau, rindang dan sejuk khas hawa pegunungan di hutan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bodogol. Tanah lembab dan cenderung basah, seiring cuaca yang sering hujan. Banyak ragam tanaman. Pohon besar, perdu, semak belukar,rumput yang ternyata berkhasiat sebagai obat.
Di samping tanaman di hutan ini terdapat habitat liar hewan yang dilindungi dan terancam punah. Ada macan tutul, elang Jawa, Kukang Jawa dan Owa Jawa! Hewan yang disebut terakhir ini terdeteksi ada 13 keluarga.Â
Ya, keluarga, karena Owa Jawa memang hidup monogami alias hanya dengan satu pasangan saja. Sampai mati.
Setiap pagi suara-suara itu terdengar. Bagaikan ungkapan "Selamat Pagi" pada matahari, ritual morning call itu terdengar di antara sunyi pepohonan Hutan Konservasi TNGG Pangrango Bodogol.
"Kalau tadi datang agak pagian, bisa dengar morning call dari sana, biasanya ada di atas pohon Rasamala," kata Ibu Badiah sambil menunjuk ke sebuah arah tempat tumbuh pohon Rasamala (Altingia excelsa).
Faktor adanya perburuan liar, perdagangan satwa ilegal, rusaknya habitat asli menyebabkan populasi Owa Jawa turun drastisnya. Saat ini primata ini terancam punah, bahkan disebut-sebut  populasinya hanya berkisar dua ribu sampai empat ribuan ekor saja!  Aksi penyelamatan Owa Jawa menjadi penting untuk menjaga kelestariannya. Â
Salah satu upaya konservasi dilakukan di Pusat Penelitian Konservasi Alam Bodogol  (PPKAB) yang aku kunjungi dalam ajang Kompasiana Visit bersama Pertamina pada 13 November 2017 lalu.
Apa saja yang dilakukan Pusat Penelitian Konservasi Alam Bodogol?
PPKAB masuk bagian kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tempat ini menjadi special karena termasuk komplit. Ada Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa atau Javan Gibbon Center (JGC),dimana merupakan tempat rehabilitasi Owa Jawa yang sudah dipelihara oleh orang-orang dan diserahkan ke JGC. Tujuannya untuk pemulihan kesehatan dan  utamanya habituasi, memulihkan  sifat 'keliaran' Owa Jawa agar dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya.
PPKAB menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk memahami konservasi Owa Jawa. Selain Owa Jawa ada spesies prioritas yang akan ditingkatkan populasinya merupakan program nasional, yakni macan tutul dan elang Jawa.
Menurut Badiah, pihaknya utamanya berusaha menjaga tempat itu agar tak terdegradasi. Menjaga dari perluasan lahan masyarakat. Memastikan buah-buahan, pohon-pohon pakan Owa Jawa tetap ada dan menjamin kelangsungan hidupnya. Juga meminimalisasi dari gangguan seperti perburuan, penyelenggaraan wisata alam jangan sampai jumlah pengunjung mengganggu Owa Jawa.
"Untunglah di wilayah Bodogol perburuan liar sangat jarang dalam 5 tahun belakangan ini," kata Badiah saat turut trekking bersama rombongan.
Kepedulian Pertamina terhadap ancaman kepunahan Owa Jawa #SaveOwaJawa dengan support  di Javan Gibbon Centre Bodogol TNGGP dan kawasan Gunung Puntang, Hutan Lindung Gunung Malabar, Bandung Selatan, Jawa Barat.
"Kami  menganggarkan dana 500 juta per tahun untuk proyek rehabilitasi Owa Jawa," jelas  Agustian Fahrudin selaku Community Development (Comdev) Officer  Pertamina EP Subang Field selepas makan sore di Warso Farm, Senin 13 November 2017.
Sudah ada Owa Jawa yang lolos karantina dan dilepasliarkan. Bahkan dua bayi Owa Jawa berhasil dilahirkan induknya di alam bebas.
Titik cerah dari mimpi menyelamatkan Owa Jawa nampaknya bisa dicapai dengan upaya #SaveOwaJawa. Jika di habitat aslinya mereka sudah mampu berkembangbiak alami. Habitat menjadi penting, oleh karenanya Pertamina juga  berupaya melakukan penanaman seribu pohon pakan sebagai habitat alami Owa Jawa. Itu sejalan dengan penjelasan Bu Badiah, tentang pentingnya dukungan pohon pakan sebagai habitat Owa Jawa.
Ada satu momen seru di ajang aksi #SaveOwaJawa bareng Pertamina dan Kompasiana. Saat menuju hutan konservasi Taman Nasional Gunung Gede (TNGG) Pangrango, Bodogol, dengan rute tanah becek. Jadi transportasinya menggunakan jeep off road!
Menempuh sekira 7 km diantaranya dengan jalur heroik, berlumpur di tepian jurang lembah, Â juga jalanan hutan. Seru dan ngeri-ngeri sedap. Untung Mas Elvan Bratakusumah, sang sopirnya piawai, menguasai medan.
CSR Pertamina danPertamina Eco Run 2017
Bukan hanya aksi #SaveOwaJawa yang dilakukan Pertamina, program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina melalui Pertamina EP Subang Field juga gencar melakukan program pemberdayaan masyarakat.
Program itu diantaranya budidaya jamur merang yang dilakukan sejak 2013 di Kec. Cilamaya Kulon sebagai penghasil terbesar. Ada lagi Rumah Inspirasi dan PANTURA (Pasukan Anti Penularan HIV/AIDS).Â
"HIV/AIDS itu sebuah fenomena gunung es,"kata Minanti Putri, Staff CSR Pertamina Asset 3 Subang Field merilis data Dinas Kesehatan Subang, saat di RM Gumati, Bogor pada Selasa 14 November 2017, hari terakhir rangkaian acara #SaveOwaJawa. Â
@rahabganendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H