Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Karena Gue Sehat, Gue Bukan Penyebar Hoaks

10 November 2017   21:29 Diperbarui: 10 November 2017   22:59 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HOAKS marak beredar di tengah-tengah kita. Hoaks mencakup segala bidang, mulai dari politik, hiburan sampai soal kesehatan. Sungguh mengejutkan catatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  (Kemenkes RI) menyebutkan bahwa hoaks kesehatan itu paling banyak disebarkan. Konten-konten yang tak benar, yang diteruskan, disebarkan masyarakat karena kekurangtahuan kebenaran akan informasi terkait. Tentu saja  dampaknya cenderung  negatif dan berbahaya. Di situlah perlu dan pentingnya sarana sumber informasi kesehatan yang tepat yang mudah diakses, yang berisi konten-konten akurat dari sumber yang kredibel.

Informasi jika sudah menyebar itu bagaikan anak panah yang melesat dari busurnya. Mustahil ditarik kembali. Satu informasi melesat, membidik dan mengarah ke sasaran, bisa kembali dibidikkan ke segala arah oleh pembidik lainnya. Viral dan ditangkap oleh publik luas. Jika itu informasi yang benar dan akurat tentu tidak menjadi masalah. 

Namun bagaimana jika informasi itu tak kredibel alias tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sumber tidak jelas dan tak valid kebenarannya. Tentu sangat berbahaya bukan? Terutama bagi yang kurang pengetahuan dan wawasan soal informasi terkait.

Seperti disinggung di atas, bahwa info hoaks alias palsu, tak valid yang banyak tersebar di masyarakat itu adalah informasi terkait kesehatan. Ya, kesehatan! 

Bayangkan kesehatan itu berkaitan dengan penyakit, gaya hidup dan berujung soal  nyawa.  Tentang hoaks kesehatan itu, aku ingat dulu saat mengikuti acara Kemenkes RI akhir Agustus 2017 lalu di ajang  "Temu Blogger Kesehatan, Mari Hidup Sehat dengan GERMAS" di Semarang, yang menyatakan tentang banyaknya hoaks kesehatan beredar.

Satu pernyataan dari narasumber, Indra Rizon, SKM, M, KES selaku Kabag Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI menginformasikan bahwa hoaks kesehatan itu paling banyak tersebar. Menurutnya penting mendapat informasi yang tepat,  dari sumber yang tepat. Sekali sebuah isu diangkat di medsos, relatif susah untuk ditarik atau dihapus.  

Contoh info hoax yang dicounter oleh Kemenkes RI. (Twitter)
Contoh info hoax yang dicounter oleh Kemenkes RI. (Twitter)
Pernyataan Indra Rizon ini bukan tak berdasar. Melansir dari antaranews penelitian tahun ini yang dilakukan Wina Armada Sukardi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyebutkan hoaks yang paling banyak tersebar adalah mengenai informasi kesehatan.

Menurut Wina Armada dari sekitar seribu berita hoaks yang dijadikan sampel sejak Februari 2016 hingga Februari 2017 adalah berita kesehatan. Kalau diprosentase, hoaks kesehatan mencatat sebesar 27 persen, mengungguli hoaks politik sebesar 22 persen dan berita hiburan sekitar 15 persen, sisanya berita mengenai persaingan bisnis dan lainnya.

Hoaks dan Kredibilitas Informasi

Menyebarnya hoaks informasi kesehatan terutama disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat soal kebenaran informasi. Umumnya mereka turut meneruskan berita kesehatan tanpa cek ricek dulu (atau mungkin malas). Lalu menganggap penting informasi dan bersemangat meneruskannya/menyebarkannya.  Pikirnya, "Wah sayang kalau informasi bermanfaat ini tak disebarkan."

Padahal dibalik itu informasinya tak akurat karena bukan dari sumber kredibel, semisal dokter, ahli kesehatan dan sebagainya.

Nah jadi penting  untuk mengetahui kebenaran informasi kesehatan sebelum meneruskannya. Salah satu kuncinya adalah darimana informasi itu diperoleh. Sumber harus akurat, kompeten dan kredibel.

Untung saja banyak portal layanan kesehatan online baik dalam bentuk website dan aplikasi yang menyediakan informasi akurat  dengan sumber kredibel dari dokter dan ahli mulai bermunculan. Salah satunya adalah aplikasi guesehat.com,aplikasi GueSehat yang dapat diunduh melalui play store atau app store.  

GueSehat Apps yang diluncurkan saat acara Kompasiana Nangkring, 30 September 2017 silam itu bisa sebagai e-health one stop solution yang menangkal informasi hoaks. Pasalnya GueSehat Apps memuat informasi akurat  karena melibatkan narasumber praktisi medis seperti dokter, ahli gizi, ahli fitness dan kebugaran dan lain-lain. Jadi bukan sumber hoaks. 

Peluncuran GueSehat Apps di acara Kompasiana Nangkring, 30 September 2017. (Kompasiana)
Peluncuran GueSehat Apps di acara Kompasiana Nangkring, 30 September 2017. (Kompasiana)
GueSehat Apps, Dokter Pribadi Era Digital

Kehadiran GueSehat Apps, menjadi penting di era digital. Saat generasi milenial, sebagai pengguna paling banyak dunia digital menjadi targetnya. Jika tidak, informasi kesehatan yang akurat tak terjangkau oleh mereka. Itulah mengapa, aplikasi ini menjadi sarana tepat. Bermanfaat untuk memperluas jangkauan informasi dan berguna untuk kebutuhan sebagai 'dokter pribadi'. Apa maksudnya?  

Ya, GueSehat Apps ini salah satu manfaatnya bisa digunakan untuk mendiagnosis kemungkinan penyakit melalui gejalanya.  Soo, lebih lengkapnya, aplikasi ini banyak manfaat terkait kesehatan bagi penggunanya.

Menggunakan aplikasi GueSehat, simple, cukup userfriendly. Saat mengoperasikannya, banyak informasi kesehatan di dalamnya.

1. Mengetahui sarana kesehatan di dekat lokasi pengguna

Di menu Direktori ada fitur rumah sakit, klinik, gym & health club,  spa & massage, healthy food & beverage, beauty, lab dan praktisi.  Tinggal klik maka kita bisa membaca info di dalamnya. Misalnya klik Rumah Sakit, kita bisa mengetahui lokasi rumah sakit terdekat. Ini bermanfaat, maklum kadang di Jakarta ini, kita tak tahu lokasi rumah sakit ataupun klinik terdekat saat dibutuhkan darurat.  

Ehh bahkan untuk fitur Dokter, misalnya cukup detail loor. Mulai dari nama dokter, dokter spesialis apa, di rumah sakit mana, semua tercantum. Jadi sumber kredibel beneran. Pengguna bisa langsung klik dengan dokter yang dimau.

Menu Direktori dan menu lainnya. (Screenshot Ganendra)
Menu Direktori dan menu lainnya. (Screenshot Ganendra)
2. Menambah wawasan informasi kesehatan yang kredibel

Menu tak kalah penting adalah ARTIKEL. Di sini banyak  informasi kesehatan yang bisa dibaca. Ada lifestyle, medis, sex & love, wanita. Pembagian kategori itu tentu memudahkan pengguna untuk mencari artikel yang diinginkan dan dibutuhkannya. Simple saja tinggal berselancar di kategori termaksud.

aa-5a05b6c59f91ce2863726852.jpg
aa-5a05b6c59f91ce2863726852.jpg
3. Berbagi Artikel kesehatan dan Konsultasi kesehatan

Asyiknya lagi pengguna bisa berbagi tulisan dengan mempostingnya di GueSehat Apps ini. Caranya tentu register dulu. Dengan akun yang sudah dibuat, pengguna bisa: menulis artikel, vote artikel, terlibat dalam forum. Dengan menulis artikel ini pengguna bisa berbagi artikel kesehatan yang perlu dan penting untuk pengguna lainnya.  

Oiya, setiap artikel yang kita posting dimoderasi yaa. Jadi sabar menunggu tuk terpublish. Mungkin bertujuan agar informasi kesehatan dalam tulisan benar-benar akurat dan tidak keliru. Ingat setiap aktivitas seperti publish artikel mendapat poin loorr, yang nantinya berhadiah.

Berbagi tulisan dan konsultasi di forum. (Screenshot Ganendra)
Berbagi tulisan dan konsultasi di forum. (Screenshot Ganendra)
Selain itu pengguna bisa 'nimbrung' dalam forum. Ini forum berguna banget, bisa berkonsultasi tentang masalah kesehatan. Misalnya saat saya mendapat masalah soal "Nafsu Makan Tak Stabil" padaakhir September lalu, saya mempostingnya di forum. Dan direspon oleh Jessica Christy dengan jawabannya.

Berbagi tulisan dan forum. (Screenshot Ganendra)
Berbagi tulisan dan forum. (Screenshot Ganendra)
4. Cek kemungkinan diagnosis melalui gejala penyakit

Ini fitur yang keren. Fitur yang mampu memberikan kemungkinan diagnosis hanya dengan memasukkan gejala-gejala sakit yang dialami pengguna. Berasa sedang dihadapan seorang dokter yang siap memeriksa. Fitur namanya Symptom Checker. 

Sympton Checker. (Screenshot Ganendra)
Sympton Checker. (Screenshot Ganendra)
Diagnosis Penyakit dengan Fitur Symptom Checker

Fitur Symptom Checker ini ada di menu SAKIT APA. Menggunakan menu ini simple. Syaratnya pengguna harus memasukkan data yang akurat. Seperti jenis kelamin, umur, gejala yang dirasakan (ada banyak pilihan, lengkap  banget). Nah tinggal klik next, muncullah kemungkinan diagnosisnya.  Diagnosisnya biasanya memberikan banyak hasil, sesuai dengan gejala yang pengguna masukkan. 

Namun ingat hasil dari diagnosis hanya berupa kemungkinan, bukan diagnosis akhir, Jadi untuk lebih akurat dan tepat tetaplah dari dokter sebagai sumber terpercaya. Namun demikian, Fitur Symptom Checker cukup membantu di kala pengguna mengalami keluhan dan gejala sakit. Saya bilang siih bisa digunakan sebagai diagnosis dini, berjaga-jaga ala dokter pribadi, sebelum diperiksa lebih jauh. Semacam 'konsultasi awal' berdasar gejala-gejala yang dirasakan. Bedanya tidak langsung dengan dokter. 

Sakit Apa, Sympton Checker. (Screenshot Ganendra)
Sakit Apa, Sympton Checker. (Screenshot Ganendra)
Tubuh Sehat, Wawasan Akurat

Aplikasi GueSehat menjadi penting  saat masyarakat mendesak untuk memperoleh asupan informasi kesehatan yang benar. Saat dunia maya, bertebaran info-info yang sarat hoaks, maka konten-konten kredibel menjadi wajib ada untuk menangkalnya.  

Kebermanfaatan aplikasi semakin lengkap saat fiturnya memberikan informasi tentang kesehatan yang lebih teknis bagi para penggunanya. Paling tidak GueSehat Apps ini menjadi penuntun awal untuk tubuh yang sehat dan wawasan kesehatan yang akurat. 

Jadi sehat informasi, sehat tubuh dengan sarana GueSehat Apps membuat tubuh Gue Sehat, Gue Bukan Penyebar Hoaks! 

@rahabganendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun