Kadang tak habis pikir, pelari-pelari yang mengukur rute Mandiri Jakarta Marathon 2017 itu. Berlari, berkucur keringat. Letih? Pasti. Capek? Iya. Namun mereka tak habis tertawa, diantara seringai dan ekspresi wajah yang meringis, sebagai reaksi atas otot-otot yang pegal dan goresan kulit yang perih, saat usai menyentuh garis finish. Semangat Never Give Up! Mereka benar-benar mampu menaklukkan diri sendiri. Pesta pelari marathon itupun sudah berujung. Euphoria, prestasi.
Wajah-wajah pelari dari belahan negara gembira mencatat prestasi. Ribuan wajah-wajah kawan dari tanah air, ceria dalam euphoria. Pundi-pundi yang digelontorkan menjadi sempurna saat  acara sukses ditunaikan. Agenda tahunan ini menjadi pesta yang dirasakan siapapun yang terlibat di dalamnya.
Di antara gebrakan semangat theme song MJM berjudul "Kuberlari", yang dihadirkan tahun ini, para pelari mengukir prestasi dan menikmati ajang tahunan itu dengan cara mereka sendiri.
"Euphoria. Ikut meramaikan saja Mas,"kata Andre (40), salah satu peserta Mandiri Jakarta Marathon kategori 10 K saat kutanya motivasinya ikut MJM 2017.
Pria asal Depok, Jawa Barat itu sedang menunggu temannya yang ikutan, namun di kategori yang berbeda, kategori Half Marathon, 21 km. Ajang marathon kali ini bukan yang pertama baginya. Sudah kesekian kalinya. Dan tujuannya adalah demi menjaga kesehatan, kebugaran tubuhnya dan kegembiraan. Apalagi lari adalah olahraga yang simple dan mudah dilakukan.Â
Pria yang sedang merintis usaha selepas melepaskan status karyawannya ini menjaga kesehatannya dengan berlari. Ia mengaku untuk 1 km, melibasnya dengan waktu 6,5 menit.
"Euphoria, menyeimbangkan hidup,"itu kata Yuna Davina (40), perempuan yang sedang rehat usai finish, tak jauh dari gerbang finih itu.
Dia berpartisipasi dalam kategori Half marathon, jadi sekira 21 km dilibasnya dalam durasi sekitar 2, 40 jam. Yuna bersama genk mantan rekan SMA nya yang tergabung dalam komunitas Run for food termasuk rajin ikut serta event lari. Meski 2 kali absen  di MJM 2015 dan MJM 2016, karena tidak sedang di Jakarta, Yuna dan rekannya cukup aktif dengan satu-satunya olahraga yang digemarinya itu.
Euphoria yang sama juga dirasakan oleh kompasianer. Ada Haris Maulana dan Sam Leinad. Kalau Harris sempat jumpa selepas dia menuntaskan 10K yang diikutinya. Baginya ikut MJM 2017 untuk menjaga gaya hidup sehat saja. Tak terpikir merebut podium medali.
Instagram menjadi sarana 'eksis' menyalurkan euphoria beberapa kawan pelari. Dewi KR, kawan yang kukenal saat ajang Jelajah Gizi Malang, 3 hari 2 malam ke Kota Ngalam pertengahan Oktober 2017 lalu, ternyata ada diantara  ribuan peserta yang datang dari  tanah air dan berbagai negara.  Foto-foto unggahannya di IG menggambarkan bagaimana Dewi dan rekan-rekannya menikmati suka cita event lari bersama MJM 2017.
Satu lagi kawan yang ngeksis di IG adalah Mbak Indri, yang sering undang KPK-K acara gerebek kuliner ternyata juga terlibat! Kegembiraan yangsama ditunjukan dalam akun IGnya. Wah nggak ketemu juga di area. Maklum lautan manusia memadati Monas.
Tak ada keringat yang sia-sia. Antara kesenangan, kebugaran, piala, pundi-pundi hingga euphoria dirasakan para peserta. Untuk hadiah total sebesar Rp 774 juta. Peraih pundi-pundi hadiah yang paling moncer jelas Anouar El Ghouz. Dialah jawara kategori bergengsi FM. Pria asal Maroko berhasil melibas jarak 42 km, dalam durasi 02:21:26. Berkostum biru, pria itu sempat wajahnya disorot siaran live di TV. Namun saat itu dia selalu terlihat di posisi kedua.
Apa yang menjadi agenda dibalik gelaran itulah yang penting. Sport tourism itu merupakan salah satu sektor pariwisata teratas yang mampu mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Rute MJM diantara landmark kota Jakarta, berpotensi mendongkrak kunjungan wisatawan dan melejitkan pamor Jakarta sebagai destinasi "sport tourism" kelas dunia. Impiannya seperti halnya kota-kota di dunia seperti Boston, Paris, Berlin atau Tokyo.
Terkait event MJM, Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia mengakui, Mandiri Jakarta Marathon yang terbukti mampu menghadirkan ribuan pelari mancanegara merupakan salah satu agenda utama kegiatan wisata olah raga di Indonesia. Â Catatan peserta sebanyak 16.000 pelari yang terdaftar diantaranya lebih dari 1500 pelari asing yang datang dari 50 negara, tentu bukan catatan yang main-main. Itu adalah antusiasme, wujud kepercayaan pada Jakarta dari dunia internasional.
Pantas saja, ada kain putih besar dipasang di dinding, memberi kesempatan siapa saja mendukung dengan statmen dan tanda tangan.
@rahabganendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H