Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Alam Sutera, Hunian Idaman dalam Impianku

19 Februari 2017   02:45 Diperbarui: 19 Februari 2017   09:38 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut di Alam Sutera. (Foto GANENDRA)

TEMPAT tinggal dan lingkungan sekitar yang sehat, ramah atmosfernya, segar alami oleh alam yang asri menjadi impian. Seperti di kampong dulu. Alami dengan kesegaran udara, kualitas air dan lingkungan yang membuat pola hidup sehat dapat dijalani dengan baik. Bisa menikmati pagi diantara rindang pepohonan. Jogging, membangun tubuh sehat dengan menghirup udara minim polusi. Hidup berasa selaras dengan alam. Rileks dengan lingkungan yang aman, bebas dari gangguan serta akses yang mudah kemana saja. Dan tanpa terasa, rumah menjadi investasi jangka panjang yang sangat menjanjikan. Sebuah kondisi idamanku. Mimpi? 

Mungkin, namun tetap bukan hal mustahil khan untuk diraih? Semua keinginan bisa terwujud berawal dari mimpi bukan? Termasuk mimpi tentang tempat tinggal/ hunian masa depan di Alam Sutera. Membayangkan menjadi salah satu dari 4500 keluarga penghuni rumah di kawasan Alam Sutera, bagaimana rasanya?

Cluster terbaru, Sutera Victoria (sumber: alam-sutera.com)
Cluster terbaru, Sutera Victoria (sumber: alam-sutera.com)
Minggu, holiday. Bangun pagi di hiruk pikuk alami oleh pepohonan. Subuh menjelang. Memulai aktivitas pagi. Beribadah, menyiapkan segala keperluan baik untuk pribadi maupun keluarga. Menikmati secangkir kopi, setelah sedikit berberes pernik-pernik kebersihan rumah. Menyiram tanaman di halaman unit rumah cluster dari 30 cluster di perumahan Alam Sutera nan asri. Ditemani belaian hangat sinar matahari. Sungguh menyehatkan.  

Beberes sampah-sampah rumah tangga untuk dikemas dalam kantong-kantong plastic yang nantinya siap diangkut petugas yang keliling di perumahan Alam Sutera, di jam 07.00 – 09.00 wib. Maka tak ada tempat sampah di kawasan hunian ini. Bau-bau tak sedap dari sampah di tempat sampah yang menanti untuk diambil petugas pun tak ada. Apalagi pembakaran sampah, tak ada. Ini berefek pada kesehatan pastinya. Rumah hunian juga bebas dari lalat-lalat yang menjadi biang penyakit.

Olahraga Sehat

Olahraga pagi? Di hari libur cocok banget untuk lari pagi. Menikmati udara pagi yang masih minim polusi. Jogging atau pun bersepeda santai diantara rerindang pohon-pohon di jalur jalan. Tersedia jalur line khusus di pinggiran jalan berwarna cat hijau. Khusus untuk pejalan/ pelari dan pesepeda.

Fasilitas running and cycling track dengan total sepanjang 5,3 km bisa kunikmati di kawasan Downtown Car Free Day. Ada danau di bagian utara, yakni Downtown Lake East dengan track sepanjang 1,5 km. Ini kayaknya mengasyikkan. Lokasi danau dengan aroma air yang menyejukkan. Lengkap dengan area jajan, area memancing, taman lalu lintas, ruang serbaguna, outdoor gym, dan teater kupu-kupu. Wah cocok banget buat anak-anak.

Ramah Atmosfer

Banyak pohon di sini. Kawasan memang terkonsep untuk amicable atmosphere. Sengaja menjadi ruang-ruang untuk meminimalisir polusi. Polusi yang sarat dengan kadar timbal yang bisa berdampak menurunkan tingkat kecerdasan anak-anak.

Syukurlah di Alam Sutera kadar timbal udara menjadi perhatian pengelolanya. Kadar timbal udara dipantau terus menerus. Tentu saja inginnya menjadikan kadar timbal udara mendekati  0 mg/m3. Informasi yang disampaikan oleh pengelolanya, yakni Marketing Director Alam Sutera, Lilia Sukotjo pada Minggu (12/2/2017) di Ruang Marketing Office, Alam Sutera menyebutkan bahwa sementara ini kadar timbal udara di dekat perumahan Alam Sutera sekitar 0,18-0,24 mg/m3. Sedangkan area yang bersinggungan jalan tol lebih dari 1 mg/m3.

Bandingkan dengan data kadar timbal udara di kawasan tetangganya, Jakarta. Kadar timbal di udara Jakarta mencapai 29 mg/m3.    Angka yang lumayan jauh bukan? Sementara standar WHO sebesar hanya 0,5 mg/m3 saja. Dan pengelola Alam Sutera memantau serius soal ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun