Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Nyanyian Harapan, Daun-daun Mangrove Pantai Karangsong, Indramayu

12 Desember 2016   21:43 Diperbarui: 12 Desember 2016   21:55 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Menteri Siti Nurbaya dan Bupati Indramayu, Anna. (Foto GANENDRA)

“Mau ikut nyeberang?” tanya lelaki itu.

“Ikutlah, pan pengen liat mangrove,” jawabku sambil kutinju perutnya. “Udah jauh datang dari Jakarta juga, plus belum tidur semalaman,” batinku.

“Ooo, ntar yak aku singkirin buaya-buayanya dulu,” katanya sembari terkekeh.

Kocak juga ternyata si Gatot. Yaa, aku ketemu Gatot Swandito, Kompasianer Cirebon saat di acara HUT Pertamina di Pantai Pantai Mutiara Hijau, Indramayu, Sabtu, 10 Desember 2016 yang lalu. Ternyata banyak celotehnya yang bikin senyum-senyum. Heheee.

Maka berjalanlah kami beserta rombongan kawan-kawan Kompasianer dan rombongan Bu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bersama Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, dan Bupati Indramayu Anna Sophanah yang hadir di acara.

Tak lama kemudian kami antre perahu kayu yang akan mengantar ke seberang. Terlihat dengan jelas tulisan di seberang “Karangsong”. Itulah pantai yang akan kami tuju. Tak jauh sih, paling 10 menitan perjalanan. Dan aku beruntung dapat menumpang perahu lebih awal, di depan perahu Bu Menteri. Artinya aku bisa jeprat-jepret saat duluan turun nantinya heheee.

Bu Menteri Siti Nurbaya dan Bupati Indramayu, Anna. (Foto GANENDRA)
Bu Menteri Siti Nurbaya dan Bupati Indramayu, Anna. (Foto GANENDRA)
“Kita merapat yang depannya lagi,” kata Mamang yang mengemudikan perahu kayu kecil, saat menyusuri jalur menuju Arboretum Mangrove di Pantai Karangsong, Indramayu. Tentu saja, perahu tak bisa merapat, karena perahu lainnya yang mengangkut siswa-siswi Sekolah Dasar di Indramayu sudah duluan merapat dan menurunkan penumpang. 

Aku hanya mendengar dan focus jeprat-jepret di sepanjang perjalanan. Aku bersama sembilan orang lainnya penumpang perahu kayu itu adalah salah satu rombongan yang mengiringi Bu  Siti Nurbaya Bakar, Pak Syamsu Alam, dan Bu Anna Sophanah. Perahu Bu Menteri dan Bupati persis ada di belakang perahu kami.

Diantara deru mesin diesel perahu dan sengatan panas matahari yang mulai beranjak siang, perahu-perahu kecil dengan kapasitas 10 orang itu menyusuri pinggiran hutan mangrove Pantai Karangsong. Terlihat di kiri kanan, beragam tumbuhan yang belumlah rapat dan rimbun. Banyak yang masih ragam tanaman mangrove baru tanam.

Mangrove. (Foto GANENDRA)
Mangrove. (Foto GANENDRA)
Save our mangrove. (Foto GANENDRA)
Save our mangrove. (Foto GANENDRA)
Mangrove. (Foto GANENDRA)
Mangrove. (Foto GANENDRA)
Batang-batang bambu nampak menyembul berjajar di pinggiran kiri, untuk menahan tanggul tanah yang ditanami beragam pohon. Sementara di sebelah kanan perahu, tanaman sudah cukup besar. Meski belumlah bisa dibilang rimbun. Tentu perlu waktu untuk membuat hutan mangrove benar-benar menjadi eksositem ‘jadi’. Inilah Kawasan Arboretum Mangrove, sebuah kawasan yang menjadi area program Arboretum Mangrove oleh PT. Pertamina. Program Arboretum Mangrove dirancang untuk menambah sarana pendidikan bagi masyarakat umum terutama kalangan akademis dalam melakukan penelitian dan pembelajaran mengenai mangrove.

Kawasan yang baru diresmikan sebagai Pusat Pembelajaran Keanekaragaman Hayati, Arboretum Mangrove Pertamina pada 10 Desember 2016 kemarin oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Peresmian dan aneka kegiatan itu bertepatan dengan  peringatan HUT ke-59 PT Pertamina (Persero) yang jatuh pada Sabtu, 10 Desember 2016. Peresmian menjadi bagian dari Program Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan di Balongan, Indramayu selain aksi pembersihan Pantai Mutiara Hijau dan Pantai Lestari Karangsong.

Siti Nubaya meresmikan. (Foto GANENDRA)
Siti Nubaya meresmikan. (Foto GANENDRA)
(Foto GANENDRA)
(Foto GANENDRA)
Saat ini kawasan Pantai Lestari menjadi Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove sekaligus Kawasan Ekowisata Mangrove Karangsong. Menempati luas lahan 20 Ha dengan panjang track 1,4 km. Ada 9 jenis flora dan 37 jenis Burung tersebar.

Semua informasi flora dan fauna  tertulis dengan jelas di papan-papan yang sengaja dipajang di sudut-sudut kawasan. Informasi yang memudahkan siapa saja yang ingin tahu tentang flora dan fauna pantai ini. Oiyaa, pengunjung dapat memasuki kawasan Ekowisata dengan membeli tiket.  Dan dihimbau untuk pengunjung mematuhi peraturan dan larangan yang sudah tertulis di sana. Peraturan yang mengacu pada UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Sementara kawasan Abroretum Mangrove yang mempunyai luas 5,6 Ha ini, terdapat 23 varietas mangrove dan tanaman vegetasi pantai yang akan terus dikembangkan. Varietas mangrove seperti Bakau, yang banyak jenisnya. Ada Bakau putih, Bakau minyak, Bakau Kurap atau Hitam, dan Bakau Kecil. Sementara vegetasi pantai di kawasan ini ada Cemara Laut, Pidada merah, Ketapang laut, Waru laut dan lain-lain.  Sedangkan fauna, ada beragam seperti Burung Kuntul Besar, Biawak, Burung Kawak Malam Kelabu, Burung Blekok Sawah, Burung Cangak Merah, Ikan Belanak, Kuntul Karang, dan Ikan Gelodok. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bersama Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam. (Foto GANENDRA)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bersama Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam. (Foto GANENDRA)
Rombongan diantara Bakau Kecil. (Foto GANENDRA)
Rombongan diantara Bakau Kecil. (Foto GANENDRA)
Flora dan fauna. (Foto GANENDRA)
Flora dan fauna. (Foto GANENDRA)
Tanaman mangrove, cemara laut. (Foto GANENDRA)
Tanaman mangrove, cemara laut. (Foto GANENDRA)
Restorasi pesisir pantai kawasan ekowisata mangrove berawal pada 2008 besar wilayah pesisir utara Indramayu rawan terkena abrasi. Ditambah sebuah insiden tumpahaan minyak pada September 2008, dimana saat itu sebuah kapal tanker Arendal yang membawa minyak mentah itu tumpah di anjungan Laut Jawa karena kebocoran pipa dari kapal tanker ke tangki Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan. Pertamina bersama masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Langkah awal dilakukan masyarakat dengan cara menanam mangrove di pesisir. 

Pada 2014, jerih payah yang dilakukan bersama masyarakat membawa dampak positif bagi lingkungan maupun masyarakat. Hingga kemudian pada 2016 tahun ini, Karangsong tumbuh menjadi daerah wisata sekaligus sebagai pusat pembelajaran Keanekaragaman hayati di Indramayu yang menjadi program Corporate Sosial Responsibility (CSR) Pertamina sekaligus  Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). 

Tentu saja pengembangan hutan mangrove yang menjadi Program Pertamina ini akan sangat bermanfaat nantinya buat masyarakat. Seiring fungsi hutan mangrove yang vital. Misalnya saja mangrove berfungsi fisik menjaga garis pantai, mempercepat pembentukan lahan baru, sebagai pelindung terhadap gelombang dan arus, sebagai pelindung tepi sungai atau pantai, dan mendaur ulang unsur-unsur hara penting. Fungsi biologi adalah sebagai nursery ground, feeding ground, spawning ground, bagi berbagai spesies udang, ikan, dan lainnya serta habitat berbagai kehidupan liar.

Satu lagi, mangrove bisa berfungsi ekonomi, rekreasi, penghasil kayu dan bahkan menjadi bahan baku olahan kuliner. Dan itu dilakukan CSR Pertamian melalui UKM binaannya yang telah memproduksi dan mengembangkan kuliner berbahan mangrove!

Wah, keren ini. Gimana tidak, sambil mengembangkan kawasan mangrove, dapat pula memberikan support ekonomis masyarakat melalui UKM. UKM binaan Pertamina ini, sudah memproduksi diantaranya yang berbahan mangrove ada, Terasi Mangrove, Dodol Mangrove, Peyek Mangrove, dan minuman segar Mangrove ‘Jacky Gold.’ Minuman Mangrove dan Dodol Mangrove dibuat dari Buah Pidada (mangrove) yang banyak ditanam di kawasan Pantai Karangsong. Beruntung aku dan kawan-kawan Kompasianer dari Jakarta di-oleh-olehin camilan mangrove ini. Rasanya, enak juga. Layak untuk dikembangkan.

Minuman segar mangrove. (Foto GANENDRA)
Minuman segar mangrove. (Foto GANENDRA)
Peyek dan dodol Mangrove hasil produksi UKM binaan Pertamina. (Foto GANENDRA)
Peyek dan dodol Mangrove hasil produksi UKM binaan Pertamina. (Foto GANENDRA)
Nah pada kesempatan HUT Pertamina itu sempat mencatat rekor “Minum minuman segar Mangrove 1000 orang”. Momen sebagai kampanye untuk minuman segar mangrove yang tentu akan membantu produk UKM KTH Jaka Kencana binaan Pertamina RU IV Balongan, Indramayu.

Siti Nubaya dan Anna pimpin minum segar 1000 orang mencatat rekor MURI. (Foto GANENDRA)
Siti Nubaya dan Anna pimpin minum segar 1000 orang mencatat rekor MURI. (Foto GANENDRA)
Nah untuk mendukung program mangrove dilakukan juga rangkaian #PertaminaBersihkanPantai bersama anak-anak siswa sekolah dasar di Indramayu. Acara bersih-bersih pantai itu dilakukan di Pantai Mutiara Hijau dan Pantai Lestari Karangsong. Anak-anak antusias bergabung dalam kegiatan yang ternyata menyenangkan mereka. Memakai saputangan orange, plus kantong plastik berwarna hitam dan kuning, mereka bersama-sama menyusuri pantai. Bu Mentri, Siti Nurbaya Nampak senang melihatnya. Dan berfoto bersama anak-anak itu menjadi ‘hadiah’ yang tak kalah menyenangkan.

Anak-anak SD bersih pantai di acara HUT Pertamina. (Foto GANENDRA)
Anak-anak SD bersih pantai di acara HUT Pertamina. (Foto GANENDRA)
Menteri Siti Nurbaya foto bersama. (Foto GANENDRA)
Menteri Siti Nurbaya foto bersama. (Foto GANENDRA)
Semoga saja kesadaran bersih pantai berdampak positif bagi pengembangan mangrove Karangsong khususnya di masa datang. Rangkaian acara HUT Pertamina ke-59 yang diperingati di Pantai Karangsong, Balongan, Indramayu ini adalah salah satu dari lima lokasi pelaksanaan program secara serentak. Kegiatan serupa dilakukan juga di Pantai Kampung Bugis, Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Pantai Kampung Atas Air, Balikpapan, Kalimantan Timur, Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, dan Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi, Jawa Timur.

Dan semoga menjadi momentum berharga bagi pengembangan mangrove selanjutnya demi kesejahteraan masyarakatnya. Sebuah harapan masa depan yang telah dinyanyikan hutan mangrove Karangsong dengan indah untuk masyarakat pesisir pantai Indramayu, Jawa Barat.  

@rahabganendra

Gasa dan Kompasianer Ibukota. heheee (Foto GANENDRA)
Gasa dan Kompasianer Ibukota. heheee (Foto GANENDRA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun