Luapan kemarahan yang diimbangi dengan beragam pesan keprihatinan kasus Yuyun di poster-poster. “Kami Tertunduk untuk Yuyun, Tetapi Kami Tegak Melawan Pelaku Pemerkosaan.” Ada lagi “Pemerkosa adalah Kejahatan di Jaman Modern.” Kata-kata lainnya, “Kita Malu jika Kalah Melawan Pelaku Pemerkosaaan.”
Kemarahan yang mungkin sudah sampai ubun-ubun, mengingat tak sedikit peristiwa kriminal khususnya menyangkut kekerasan seksual terhadap anak-anak yang makin merajalela. Namun apa yang bisa diperbuat masyarakat? Sementara keadilan semakin sulit diharapkan dari pihak-pihak yang terkait. Seperti mati kutu, yang hanya tak berkutik menyaksikan tindak kriminal. Dan aksi demikian menjadi berarti kala menjadi sebuah saluran aspirasi.
14 Kota di indonesia serentak menggelar aksi tanda tangan ini. Dan spanduk itu akan dikirimkan ke Bengkulu untuk dipasang di titik-titik strategis termasuk di depan pengadilan tempat kasus diproses hukum.
“Kami mengajak masyarakat mengulurkan solidaritasnya, dan bersama mengawal kasus ini,” kata Grace, selaku Koordinator #SolidaritasUntukYY di lokasi, Minggu (8/5/2016) pagi.
Apa pun upaya, baik untuk dilakukan. Bukan hanya kasus kejahatan yang menimpa Yuyun, namun juga kasus-kasus ketidakadilan lainnya, khususnya yang menimpa anak-anak generasi negeri. Yuyun bisa menjadi momentum untuk bergerak menyampaikan simpati dan empati untuk keadilan hukum yang compang-camping dan urgen segera dibangun serius di negeri tercinta ini. Demi generasi Yuyun selanjutnya yang tak boleh mengalaminya.
#SolidaritasUntukYy #NyalaUntukYy #YyAdalahKita
@rahabganendra