Kisah di film ini tergolong sederhana. Simplenya menceritakan kedua kakak beradik itu saat menjejakkan kaki di dunia yang baru. Negara baru. Misi mencapai cita-cita untuk punya kehidupan baru yang harus ditempuh dengan beragam rintangan. Yang akhirnya lewat dan berakhir bahagia. Kisah pertemuan dengan orang-orang baik, yakni pemilik restoran dan anggota FBI memuluskan jalan mereka. Meski harus melewati sindikat penjahat pemalsu lukisan. Tanpa susah memahami jalan cerita. Cerita terjalin dengan runtut, dengan teka-teki yang tak terlalu rumit. Mungkin saja karena diperuntukkan bagi kalangan remaja, 13 tahun ke atas. Namun satu hal kekuatan film ini adalah pesona gambarnya.
Setiap adegan drama maupun laga terekam gambar dengan porsi yang sangat bagus. Gurat-gurat kepayahan pengungsi gelap di wajah Alice Qiang, action laga yang rapi, cukup banyak dihadirkan di film ini. Adegan yang digemari remaja. By the way pesan moral dalam film ini sangat bermanfaat untuk generasi muda. Bahwa awali semua dengan mimpi. Impian harus dimiliki sehingga dapat memacu berjuang mewujudkannya. Mimpi harus diraih, betapa pun sulitnya. Bahwa dalam setiap hidup selalu ada semangat, suka cita, kegelapan, ketakutan, kekuatan, yang menyelimutinya. Dan terpenting jangan terlupa adalah factor keluarga, seperti digambarkan dengan jelas rasa kekeluargaan Alice dan Ken dalam menembus segala rintangan hingga menumbuhkan harapan.
Saya pikir rasa kekeluargaan Alice dan Ken bukan hanya di filam karya mereka saja, namun juga terjadi pada diri Livi Zheng dan Ken Zheng dalam kehidupan nyata. jika tidak bagaimana film ini mampu mereka bawa menembus dunia perfilman Amerika sebagai barometer film dunia?
[caption caption="Livi Zheng ramah saat wawancara ekslusif dengan Kompasianer. (Foto Ganendra)"]
Yaaa, film Brush With Danger ini menjadi 300 besar dari 4.000 film yang di produksi di Amerika pada 2014 dalam ajang penyisihan piala Oscar. Dan tentu beruntung saya bersama KOMIK, komunitas Kompasianers penggemar film menjadi saksi pertama sebelum film ini tayang perdana ditanah air. Nobar film ini, pada Sabtu 21 November 2015 di Studio XXI Epicentrum Jakarta menjadi kisah sendiri, terlebih berkesempatan wawancara ekslusif bareng Livid an tentunya foto bersama. Livi benar-benar ramah.
[caption caption="Livi Zheng ramah saat wawancara ekslusif dengan Kompasianer. (Foto Ganendra)"][/caption]
Sooo, bagi kawan-kawan yang mau nonton film ini, catat tanggal mainnya pada Kamis 26 November 2015 di 21, XXI, CGV Blitz, Cinemaxx, Platinum Cineplex. Bolehlah liat thrillernya dulu disini. Jangan terlewat, film karya anak bangsa ini cukup membanggakan dan sangat layak untuk didukung.
[caption caption="Anies Baswedan dan Basuki Tjahya Purnamaaja dukung. Masak kamu enggak hehee. (Sumber foto Sun and Moon Films)"]
Brush With Danger
Durasi : 90 menit
Genre : Thriller-Action
Produksi : Sun and Moon Films
Eskekutif Produser : Zane Thomas
Produser dan Sutradara : Livi Zheng
Skenario : Ken Zheng
Pemain : Livi Zheng, Ken Zhen, Nikita Breznikov, Norman Newkirk, Michael Blend.
Â
PROFIL
(sumber www.brushwithdanger)
Livi Zheng