Cantiknya Paras Wisata Bahari Pesona Indonesia
Napak tilas ketiga pulau itu memberikan gambaran tentang Peninggalan Sejarah yang menjadi bukti bahwa tanah kita ini pernah dikuasai penjajah. Dan itu sangat perlu diketahui anak cucu. Paling tidak tersebarnya peninggaln bersejarah di seluruh penjuru tanah air menjadi cermin dan bagian masa lalu yang harus diketahui generasi penerus. Terkhusus Pulau Onrust, Bidadari dan Kelor mungkin hanya sekelumit, namun memberikan gambaran tentang Batavia, nama Ibukota jaman dulu yang pernah menjadi ajang perang oleh penjajah.
Dan pengelolaan pulau-pulau tersebut menjadi sebuah wisata bahari, wisata sejarah menjadi penting. Paling tidak bentuk perhatian pemerintah untuk melestarikan peninggalan itu. Mungkin hanya tinggal puing, namun ‘kecantikan-nya sejarahnya’ tetap ada dan menjadi daya tarik wisata. Satu hal lagi, pesona indahnya pulau dikemas menjadi wisata dengan segala modernitasnya membuat Pulau Bidadari, Onrust dan Kelor layak untuk dikunjungi. Selain bersenang-senang tentu juga menambah pengetahuan sejarah negeri.
[caption caption="Permainan air Banana Boat di Pulau Bidadari yang menarik. (foto Ganendra)"]
Seperti dalam benakku, terbayang dengan Pulau Bidadari yang menyuguhkan pesonanya, permainan air, benteng sejarah, suasana pantai memberikan pengalaman yang berkesan dan berharga akan pesona indahnya Indonesia.Terbayang dengan sejarah Pulau Onrust dan Kelornya yang memendam kisah bukti eksisnya penjajahan Hindia Belanda. Dan itu wajib dijaga bersama. Aku setuju banget dengan pandangan Pak Candrian, bahwa perlindungan dan pengembangan adalah bagaimana kita memanfaatkan kawasan bersejarah teluk Jakarta itu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya usulan beliau menjadikan teluk Jakarta sebagai Open Air Museum, adalah langkah yang perlu menjadi perhatian pemerintah.
Sekian dulu kisah mengesankan blogtrip bareng Kemenpar dan Kompasiana ini. Terima kasih ‘napak tilas’ pulau-pulau bersejarahnya. Sangat bermanfaat.
Salam Wisata
@rahabganendra
Semua foto adalah dokumentasi Penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H