[caption caption="foto ini udah bikin ngilerrrr beluum? (ganendra)"][/caption]
Di atas meja yang berjajar rapi, aneka menu molek menggiurkan tertata dalam porsi piring-piring cantik. Ada beberapa macam menu menggoda yang siap disantap. Namun hal yang berbeda kejadiannya, pasalnya menu-menu yang bikin selera kebat-kebit itu ‘disantap’ dengan kamera. Kamera smartphone tepatnya. Smartphone dari beragam merek, seakan berebut mengabadikan sajian menu yang semestinya mengisi perut yang kosong siang itu di Taman Kuliner Ciputat, Jakarta Selatan.
[caption caption="Panitia yang sibuk neh heheee. (Ganendra)"]
Bagaimana tidak berselera, gulungan Kebab Arab sudah melambai mengajak mengucapkan basmallah, Beef teriyaki genit menggoda “Arigato”, Siomay pun tak kalah mulai merajuk “Nihao”, Ayam Blambangan pun sudah ‘nyumanggakaken’ (mempersilakan), dan tak kalah gawatnya adalah menu Bebek Gawat dengan sajian selera pedasnya. Tak pakai lama, dan tanpa ba bi bu, menu-menu itu menjadi sasaran obyek kamera yang memang sedang mempraktikkan teori ‘menjepret dengan smartphone. Sorong sana, sorong sini, berganti-gantian para penjepret ‘melampiaskan’ ilmu fotografinya untuk ‘membingkai rasa’ menu di depan mata menjadi sebuah karya foto kuliner. Karya hasil dari memotret makanan.
Terbukti belakangan bahwa hasil foto mereka sanggup menaikkan libido #eh maksudnya menaikkan selera makan. heheheee. Yaaa, salah satu indikasi memotret makanan berhasil adalah hasilnya sanggup mengundang penikmatnya untuk menyantap makanan itu. Itu salah satu pandangan seorang fotografer sekaligus pemateri, Widianto H Didiet saat acara Workshop Kuliner “Memotret Makanan” bareng KAMPRET pada Sabtu 10 Oktober 2015 di Taman Kuliner Ciputat, Jakarta Selatan.
[caption caption="Jarang khan lihat tampang serius Om Didiet? hehehee (Ganendra)"]
[caption caption="Sangar neh orasinya Om hehee (Ganendra)"]
Nah apa saja sih rahasia membingkai rasa dengan menggunakan kamera ‘populer’ smartphone?
Pada awal presentasinya Om Didiet (nama panggilan akrabnya, biar dikira om-om) membuka dengan materi ringan. tentu saja untuk menghidupkan suasana agar tetap segar dan sejuk. Serius tapi santai, meski santai tapi serius belajar ilmu, kira-kira begitu mungkin maksudnya. hehee.
Untuk apa foto dibuat?