*
Pulau Harapan. Pulau yang tak begitu besar, dengan penduduk sekitar 2000-an KK. Pulau kecil yang hidup dengan ‘gaya’ baru, sebagai pulau wisata. Tepatnya pulau ini menjadi tempat persinggahan dan menginap bagi penggila wisata bahari di kepulauan seribu. Yaa, menjadi salah satu pilihan karena costnya masih terjangkau, baik itu meliputi sewa inap, sewa kapal dan lain-lain. Tak heran, kebanyakan wisatawan adalah anak-anak muda dan kalangan backpacker. Tentunya dengan budget minimal bisa singgah di pulau-pulau Pesona Indonesia di sekitar Pulau Harapan, seperti Pulau Kayu Angin, Pulau Bira, Pulau Bulat, Pulau Macan, Pulau Perak, Pulau Putri, dan lain-lain.
Nah, kita bisa menikmati aneka wisata di Pulau Harapan, wisata pulau dengan berperahu kayu mengunjungi pulau-pulau sekitar, dan yang menarik adalah wisata snorkeling. Khusus bagi pecinta snorkeling dan menikmati pemandangan bawah air laut yang biru dengan pemandangan laut yang ciamik, tak kalah indah dengan Kepulauan Karimun Jawa, ataupun tempat lainnya, tempat ini bisa menjadi pilihan. Apalagi lokasinya tak jauh dari Ibukota. Cocok banget deh, menjadi pilihan selain wisata ke Puncak dan lain-lain.
[caption caption="Banyak perahu yang disewain untuk wisata bahari di Pulau Harapan. (foto Ganendra)"]
[caption caption="Di Pulau Harapan ada yang bikin perahu juga loorr. (foto ganendra)"]
Nah selama disana, aku wisata pulau naik sampan Pak Bolong dipandu anak muda yang masih sekolah SMA, Kurniawan. Dan nggak sabar untuk mencoba snorkeling!!
Eh apa sih Snorkeling itu? Itu tuh berenang/ menyelam di permukaan atau selam dangkal (skin diving) dengan mengenakan peralatan berupa masker selam dan snorkel juga pakai kaki katak (sirip selam) untuk menambah daya dorong pada kaki.
Seperti kuceritain di awal tulisan ini, setelah puas berlatih mengenal kembali air laut (ciieeeh) maka rombongan yang terdiri 3 teman termasuk admin Kompasiana tuh hehehe, langsung deh meluncur ke TKP alias tempat snorkeling. Pak Bolong yang mengendalikan kemudi, hapal betul dengan jalurnya, mesti berbelok kesana kemari. “Menghindari karang,” katanya. Padahal di mataku jalannya, yaaaa air ajah sih, gak keliatan banget meski air lautnya jernih.
[caption caption="Uhuuyyyyyyyyyy (Dokpri)"]
Pagi beranjak ke siang. Sampai juga deh ke lokasi dekat Pulau Kayu Angin. Ada beberapa spot snorkeling sih, seperti Pulau Bira yang ramai pengunjung. Hmm di Pulau Kayu Angin lumayan cantik tempatnya. Lokasi snorkelingnya hanya ratusan meter dari pulau kecil itu. Airnya bening, riak-riak kecil cantik. Mata jadi ikutan bening melihatnya. Abis segerrrr tenan. Heheheee. Nah setelah lempar jangkar (kek kapal perang aja yaah) Mulailah kami terjun ke air. Tak lupa pakai life jaket, itu kek pelampung, abisnya belum ‘pede’ sih hahaaa. Juga masker dan snorkel untuk bantu bernafas. Ehh kaki juga pakai sepatu katak biar bisa berenang kayak bebek. Heheee. Yang jelas peralatan standar itu harus digunakan yaa, khususnya buat pemula biar nyaman dan aman.
Nah saat menyelam itulah kita bisa menikmati panorama di kedalaman laut. Karena masih dekat pantai, kedalamannya gak dalam-dalam amat sih. Bahkan kita bisa berdiri di bebatuan karang hingga kepala dan setengah badan kita di permukaan air. Beberapa spot yang agak dalam kita bisa berenang mengitarinya dari atas. Cantik bener pemandangan lautnya. Ada terumbu karang, ikan-ikan berwarna-warni dan aneka ragam kehidupan laut lainnya. Wah bener-bener cantik. Lihat tuh foto-fotonya. Hehehe
[caption caption="Wuiihhh.... kota bawah laut, menyejukkan (Dokpri)"]