Akhirnya tibalah rombongan bus di Discovery Hotel, Ancol. Teman-teman Kompasianer dari luar daerah yang sudah datang, nampak ceria menyambut kami hehee. Kek menyambut artis ajah. Keliatan banget raut senang Mbak Avid an juga Mbak Nur, Eh ada juga Mas Malik, Kompasianer dari Malang. Kami langsung berkumpul di ruang Kemang. Tentunya registrasi ulang dong, dan dapet Kaos bertuliskan “Kompasiana Community Gathering”. Keren lah, bisa buat kenang-kenangan. Nah karena ada urusan nunggu teman lainnya dan juga sekalian cek-in yang ternyata lewat siang, acara mundur jam-nya dari jadwal.
Baru sekitar jam 13.30 acara dimulai. Nampak hadir segenap punggawa Kompasiana, Kang Pepih dan jajarannya. Ehh banyak yaaah ternyata panitianya hehee. Acara dipandu Mas Dion dari Marcomm Kompasiana. Sambutan pertama tentu saja diperuntukkan sang tuan rumah, Pepih Nugraha selaku COO Kompasiana. Pepih, jurnalis senior itu menegaskan soal pentingnya komunitas di era saat ini. Dan untuk itulah di Kompasiana member ruang bagi kompasianer untuk membentuk komunitas sesuai dengan minatnya.
“Jaman sekarang, jika tak bergabung dalam komunitas, ke laut aja deh,” tuturnya.
Memang sih, di tahun ini tumbuh ragam komunitas baru di Kompasiana. Sejak aku aktif mulai jalan 3 tahun belakangan ini, beberapa komunitas yg terbentuk awal sudah mengenal. Apalagi di ajang kopdar terbesar Kompasianival 2014 silam, komunitas sudah dilibatkan di acara. Menurut Pepih, keberadaan komunitas itu sangat vital bagi ajang kegiatan online maupun offline, tak terkecuali Kompasiana. Nah komunitas di Kompasiana sendiri akan terlibat langsung di ajang Kompasianival yang rencananya digelar Desember mendatang. Soo… sebagai kompasianer, wajib dunk yaaa, mengaktualisasikan diri dalam salah satu atau salah dua komunitas di Kompasiana. Yukk ah gabung. Yang demen makan dan nulis kuliner, join aja di KPK hehee.
Kelar Kang Pepih, nyambung ke pembicara berikutnya, yakni dari salah satu sponsor yang turut menyukseskan ajang KCG ini, yakni Blue Bird Group. Blue Bird Group yang menyediakan transportasi bus dan juga taxi bagi punggawa yang hadir. Sebagai perwakilan Blue Bird Group adalah Ibu Hani Amalia. Ibu Hani banyak menyaringkan soal sejarah dan perkembangan perusahaan taxi yang populer ini dan telah memiliki 38 ribu armada!
Dan satu catatan menarik adalah salah satunya pertanyaan dari Mak Echa (ladiesiana) yang mempertanyakan, “ Ada ndak sangsi bagi Taxi Blue Bird Group yang menolak penumpang?”
Sebuah pertanyaan dari pengalaman pribadinya. Dan dijawab tegas Ibu Hani, semestinya armada Blue Bird Group dilarang untuk menolak pelanggan atau pengguna jasanya. Menariknya bahwa setiap taxi juga dikontrol detail oleh perusaahan tentang lokasinya keberadaannya. Hal-hal yang kurang berkenan dengan pelayanannya bisa dilaporkan melalui telpon, email bahkan via twitter!
“Twitter kami belakangan ramai sebagai ajang komunikasi,” tutur Ibu Hani.