Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

‘Bersahabat’ dengan Tol Cipali

27 Juli 2015   01:04 Diperbarui: 27 Juli 2015   08:08 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tol baru Cipali (Cipoko – Palimanan) yang melintang membelah 5 kabupaten di Jawa Barat telah diresmikan pada Sabtu, 13 Juni 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Harapan baru bagi para pengguna jalur pantura khususnya pemudik mulai nampak. Mengurangi kemacetan yang selalu membebani pantura di wilayah Subang, Indramayu, Cirebon menjadi tugas yang diemban Tol Cipali.

Banyak yang optimis diantara sekian pesimistis orang-orang akan kesiapan Tol terpanjang dalam sejarah tol di tanah air ini. Namun bagaimanapun keberadaan tol yang beroperasi tahun ini tersebut menjadi sangat vital. Bukan saja untuk pemudik tahunan ke Jawa, namun membuka awal bagi jalan trans Jawa yang tentu sangat berdampak pada peningkatan perekonomian daerah, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya. Hal itu tentu berefek bagus secara global bagi perekonomian nasional.

Mengeksplore tol berjarak 116,7 km ini tentu menjadi pengalaman berkesan tersendiri. Apalagi langsung dinahkodai oleh pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) serta pelaksana pembangunan jalan tol yakni PT Lintas Marga Sedaya (LMS), saat acara Kompasiana Visit Tol Cipali pada Sabtu, 4 Juli 2015, bekerjasama dengan Kompasiana. Aku yang menjadi bagian bersama 50 kompasianer lainnya menjadi memiliki ‘modal’ penting saat nantinya menaklukan tol berkarakter beton dan aspal panjang itu. Lalu bagaimana bersahabat dengan jalur tol yang disebut-sebut ‘wah’ bagusnya itu?

Saya pribadi dengan berbekal materi saat acara Kompasiana Visit Tol Cipali dan juga pengalaman melintasi jalur tol Cipali mempunyai kesimpulan tentang bagaimana ‘bersahabat’ dengan tol baru ini. Kesimpulan bagaimana berkendara dengan aman dan nyaman serta selamat sampai tujuan. Sikap pengemudi menjadi salah satu hal terpenting disamping kesiapan kendaraan.

Pintu tol Cikopo. (Ganendra)

Konsentrasi Penuh

Bagi pengemudi yang melintas jalan tol Cipali hal yang utama dilakukan adalah mempertahankan sikap[ konsentrasi penuh. Jalur yang menjelujur mulus sepanjang 116,7 km melintasi 5 kabupaten di Jawa Barat, yakni: Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon itu sangat ‘memanjakan’ pengemudi. Pasalnya kondisi jalanan yang mulus, apalagi karena baru tak ada jalanan berlubang. Kondisi jalan pun tak ada tikungan tajam. Jalanan cenderung rata, hanya sedikit tanjakan dan turunan. Tak ada tanjakan maupun tikungan yang ekstrim. Kondisi mulus dan memanjakan pengemudi ini akan menjadi sangat berbahaya, kala terbuai dengan menginjak dalam-dalam gas sehingga mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Sebuah kondisi yang rentan akan kecelakaan. Jadi sangat ditekankan agara pengemudi berwaspada.

Untuk menjaga konsentrasi tentu saja disarankan menggunakan fasilitas rest area yang tersedia. Saat ini ada delapan lokasi rest area, meski beberapa belum tuntas pengerjaannya dan masih dalam proses penggarapan. Ada 4 lokasi rest area menuju Palimanan dan 4 lokasi rest area lainnya menuju Cikopo yang terdiri dari tipe A dan B. Rest Area Tipe-A berkategori besar sebagai tempat istirahat dengan dilengkapi SPBU. Sementara Rest Area Tipe-B berkategori kecil yang hanya berfungsi sebagai tempat peristirahatan tanpa ada fasilitas dan fungsi pelayanan seperti yang tersedia di tipe A.

Jalanan mulus di Tol Cipali. (Ganendra)

Fasilitas di rest area. (Ganendra)

Patuhi Rambu-Rambu Lalu Lintas

Saat diresmikan memang kondisi pemenuhan rambu-rambu jalan belumlah terhitung lengkap. Namun di beberapa titik sudah tersedia rambu peringatan, seperti kecepatan minimal dan maksimal yang dianjurkan. Kondisi jalan yang mulus, kendaraan bisa dipacu hingga 100 kpj. Namun di kondisi berbeda terdapat rambu kecepatan maksimal 80 kpj. Rambu penunjuk arah sudah tersedia, karena memang vital bagi pengemudi untuk memandu mencapai tujuannya.

Saling Menghormati Pengguna Jalan

Khususnya melaju di dalam tol, satu hal penting adalah kita bisa melaju kencang sesuai kondisi jalan. Nah di Tol Cipali ini kesempatan melaju kencang terbuka lebar. Namun kondisi jalan 2x2 tentu menjadi penghambat. Sangat berbahaya saat di bahu jalan ada kendaraan yang parkir karena sesuatu sebab. Beberapa peristiwa kecelakaan di tol Cipali adalah kecelakaan tunggal. Artinya factor human eror menjadi penyebab yang harus diwaspadai. Saling menghormati pengguna jalan tol dengan tidak kebut-kebutan, sabar saat mengemudi menjadi hal yang wajib dilakukan.

Waspada Angin di Sisi Jalan

Sebagai tol yang sama sekali baru, di sepanjang jalur Cipali masih lapang terbuka. Belum banyak pepohonan yang memadai. Kondisi cuaca agak panas saat siang hari. pemandangan sejuk persawahan, ladang, pepohonan keras, dan pegunungan menjadi daya tarik yang layak dinikmati. kondisi yang masih lapang tersebut membuat angin kencang sangat mungkin terjadi. tentu sangat berpengaruh bagi kendaraan pribadi citycar yang berukuran kecil. Apalagi kendaraan besar seperti truk dan bus belum diperbolehkan melewati jalur ini di masa lebaran. Ancaman angin kencang bagi kendaraan yang melaju wajib diantispasi oleh pengemudi dengan mengemudikan kendaraan pada kecepatan sedang. Menyesuaikan sehingga kendaraan tidak limbung oleh tekanan angin luar. Pengemudi harus berhati-hati dan wajib mengikuti petunjuk rambu-rambu tentang maksimal kecepatan. beberapa ruas jalan maksimal kecepatan adalah 80 kpj dan 100 kpj.

Jangan terlena dengan pemandangan yang indah. (Ganendra)

Persiapkan Kendaraan dengan Baik

Melintasi jalur sepanjang 116,7 km tergolong jalur yang teramat panjang. Tentu saja sangat dibutuhkan kendaraan yang berkondisi prima. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengalami kerusakan mesin saat melaju di tol ini. Persiapkan dengan baik hal-hal yang perlu dilakukan bagi kendaraan yang siap melaju di jalur berkecepatan tinggi dan panjang. Selain servis berkala yang rutin, tentu saja servis kendaraan secara teliti di bengkel menjadi hal yang layak dilakukan. Semata-mata untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

Pilih Waktu yang Tepat

Bagi pemudik, perhitungan dan membaca dengan cermat pergerakan arus mudik menjadi sangat berpengaruh. Hal ini berkaitan dengan arus pemudik yang tinggi atau tidak. Misalnya saja pemilihan waktu jauh hari sebelum hari raya, bisa menjadi factor yang menguntungkan karena arus lalu lintas belumlah padat.

Stamina Prima

Bukan hanya kendaraan yang dijaga prima, namun pengemudi harus juga dituntut dalam kondisi prima saat mengemudikan kendaraannya. Istirahat yang cukup, tidak memaksakan diri menjadi hal yang harus dilakukan. Gunakan rest area sebaik-baiknya untuk mempertahankan tubuh tetap prima dan bisa focus berkendara. Adapun rest area di tol Cipali yang bisa digunakan adalah sebagai berikut. Bagi pemudik dari arah Cikopo – Palimanan ada 4 fasilitas Rest Area Tipe-B di Km 86, Tipe-A di Km 101, Tipe-B di Km 131 dan Tipe-A di Km 166. Sementara Rest Area Palimanan – Cikopo, ada 4 fasilitas Rest Area Tipe-B di Km 86, tipe-A di Km 101, tipe-B di Km 131 dan tipe-A di Km 166.

Gunakan rest area dengan nyaman. (Ganendra)

Disamping poin-poin di atas yang wajib dilakukan tentu saja selalu berhati-hati. Jangan sampai jalur tol yang diadakan untuk memperlancar jalan mudik menjadi sebaliknya. Bersahabat dengan medan yang ada di jalur tol Cipali ini, menjadi hal yang wajib dilakukan. Tentu kita mau selamat sampai tujuan bukan? Bersahabatlah dengan cara mengemudi yang benar agar dapat berkumpul di hari raya bersama kerabat yang menjadi tujuan utama. Waspadalah! Bersahabatlah!

@rahabganendra

Semua foto adalah dokumentasi pribadi

Penulis mejeng bareng Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Velix Wanggai. (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun