Naik ke bus lagi, kami diantar menuju sport Centre TMMIN. Tak butuh waktu lama kami sampai ke bangunan yang lumayan besar. Bangunan fasilitas untuk karyawan. Tulisan “Employee Facility Center” terpampang jelas dengan warna merah. Ada gerbang terbuka di tengah. Saat masuk hamparan luas ruangan langsung terlihat. Ada Cafe & minimarket, namun sayangnya pada tutup. Ada masjid Sunter 1, dan ada ruangan sport center. Memasuki sport center ternyata banyak fasilitas olahraganya. Ada lapangan bulu tangkis, bilyard, meja ping pong, fitness centre, serta lapangan futsal. Nah penggunaan fasilitas sport centre ini dimulai jam 16.00 – 21.00 wib. Tentunya diperuntukkan bagi karyawan TMMIN yaaa.
Terlihat di lapangan futsal sudah ada karyawan TMMIN yang bermain. Lapangannya satu, dengan rumput sintetis. Aku sendiri lupa, kapan terakhir main bola, kayaknya udah puluhan tahun deh. Nah sekarang diminta main lagi ama Kevin. Aku sih bawa celana pendek, sebenarnya mau jadi cadangan kalau sudah lengkap pemainnya heheee. Ternyata kompasianer yang bawa celana pendek tak banyak. Pas 5 orang malah. Ya sudah jadi satu tim. Aku, Kevin, Ofi, Choirul dan Santo. Tim dadakan. Hehehee.
Lawannya dari karyawan TMMIN masih muda-muda, dan masih fasih main bola. Kami sih buat seneng-seneng aja, hiburan sebagai tim tamu. Sooo maklum saja belum sampai 10 menit pertandingan berjalan, udah kebobolan 3 biji heheee. Lucunya lagi Choirul sang penjaga gawang mundur, nah jadi kagak ada kiper. Dasarnya aku sudah kecapekan, gantiin posisi kiper deh. Sooo pemainnya kurang satu, dan sebagai gantinya pinjem pemain cadangan lawan. Hehehee. Gak apa-apa yang penting happy dan tetep main, sampai titik darah penghabisan heheee.
Singkatnya akhirnya tim kompasiana kalah dengan skor 4-6. Gol dari tim Kompasiana dicetak duo penyerang dengan body kontradiktif, Kevin yang berbadan besar dan Ofi yang berbadan mungil bak Lionel Messi. Heheheee. Hasil yang cukup lumayan sih untuk tim yang sudah gaek. Hehehee yang penting semangat bermain. Seperti yang dibilang Kang Pepih saat usai pertandingan.
“Yang penting kita berusaha maksimal, dan tak menyerah,” katanya sambil menyalami pemain.
“Setuju Kang,” aku sepakat sih, sambil mengelus-elus kedua lutut yang lecet semua. Belum perih sih, karena keesokan harinya baru terasa lengkap, perih plus pegal-pegal. Maaak.
Hingga kemudian hari beranjak gelap. Kami pun bersiap kembali ke Bentara Budaya. Paling tidak lebih dari setengah hari di TMMIN aku dan kompasianer lainnya memperoleh banyak hal yang berharga.
- Mengetahui lebih dekat tentang pabrik TMMIN yang memproduksi mobil-mobil berkualitas ekspor. Sebelumnya sih tak tahu kalau mobil Yaris, Fortuner ternyata produk dalam negeri yakni di pabrik TMMIN Sunter 1 Plant.
- Menambah wawasan tentang kinerja sebuah perusahaan ternama TMMIN yang sangat memperhatikan Sumber Daya Manusianya alias karyawannya. Bahwa menerapkan konsep filosofi berperan penting untuk sebuah keberhasilan. “Dari Pikiran yang baik menghasilkan produk yang baik.”
- Mengetahui sisi dalam produksi mobil TMMIN secara langsung, perakitannya, setiap komponennya, sehingga menjadi pengalaman tersendiri yang sangat mengesankan. Juga tentang sisi lain manajemen dengan konsep ‘memanusiakan’ pada karyawannya dengan adanya pemenuhan fasilitas manusiawi dan sangat dibutuhkan pekerja/karyawan. Sikap yang benar-benar patut dihargai.