Jam sudah menunjuk angka 09.40 lebih, saat kami diminta berkumpul di salah satu sudut halaman Bentara Budaya. Ada Kang Pepih Nugraha, COO Kompasiana. Beliau mewakili kompasiana memberikan kata sambutan. Pada intinya mengucapkan selamat pada kompasianer yang terpilih mengikuti acara Kompasiana Visit di hari itu. Beliau berharap agar para kompasianer memperoleh manfaat. Berlanjut dengan pemberian informasi ‘rambu-‘rambu’ yang perlu diperhatikan saat di pabrik nantinya.
Sebelumnya, dentingan denger-denger ketat aturannya, kayak militer. Aku sih santai saja, yang penting ikutin aturan main saja, toh tetep aja namanya tamu, mesti ikut aturan tuan rumah. Soo aku tak terlalu mikirin. Selesai ‘pembekalan’ tentu saja ajang narsis, foto bersama dilakukan. Berlanjut dengan masuk ke dalam bus pariwisata sewaan. Duduk di jok bagian belakang, aku bareng Gapey Sandy, Kang Arul menikmati perjalanan dengan sesekali bercanda. Hangat dan menghangatkan suasana. Ngekek-ngekek bahagia pokoknya. Hehehee
Membelah jalanan ibukota yang cukup ramai siang itu, bus melalui jalan tol dalam kota. Keluar dari tol di Jakarta Utara, kondisi jalan lumayan ramai. Berpiutar-putar akhirnya bus memasuki area pabrik. Sekitar jam makan sianglah, kami tiba di Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN, Sunter Plant 1. Selanjutnya aku akan gunakan singkatan TMMIN ini untuk menyebut pabrik yang dulu dikenal dengan sebutan Toyota Astra Motor ini.
Tak sabar kami turun. Aku perhatikan sepanjang perjalanan tadi, area pabrik sangat luas. Tertata rapi dan tak banyak orang lalu lalang. Maklum masih jam kerja. Turun daHal yang dilakukan pertama adalah? Apalagi kalau bukan mendokumentasi sekitarnya. Pabrik, tulisan, logo TMMIN dan lain sebagainya menjadi sasaran. Ditemani oleh Mbak Bianca mewakili pihak TMMIN, kami masuk ke salah satu ruangan yang memang sudah dipersiapkan. Aku lihat ada TV LED yang terpasang di dinding dengan ucapan “Welcome Kompasiana”. Suguhan awal yang renyah eh ramah. Sikap tuan rumah yang patut dicontoh, menghargai kita, tamunya. Heheheee
Berkumpul dalam ruangan, Mbak Bianca memandu acara yakni perkenalan dan informasi ketentuan saat berada di area pabrik. Ada aturannya loorr, gak boleh sembarangan. Inikah yang disebut-sebut gaya militer itu? Kami dilarang memotret, berjalan harus sesuai jalur yang berwarna hijau, tangan tidak boleh dimasukkan ke dalam saku, saat menerima telepon harus berhenti, saat berjalan di tangga harus berpegangan pada handrail, gak ada rilis buat materi karena meminimalisir penggunaan kertas... Wow!! dan lain sebagainya. Ah gak militer kali, menurutku aturannya standar di perusahaan yang berkelas internasional. Tapinya.... Gak boleh motrettt bookkk. Ini yang berat bagiku, tapi gimana lagi, harus ditaati dong. Makanya aku pasrah saja saat 2 smartphoneku ditempelin stiker, penutup kamera. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar benar-benar kami tak bandel untuk memotret. Lalu gimana nanti dokumentasinya? Panitia sudah menyiapkan petugas dokumentasi. Sooo, kami jadinya bisa fokus mendengarkan penjelasan saat berkeliling pabrik nantinya. Dan ‘senjata perang’ yang tersisa adalah.... buku catetan dan ponsel untuk rekam. Ya sudah masih okelah, meski terkadang gatal pengen motret.
Nah sebelum berkeliling ke dalam pabrik, kami diajak makan siang. Uniknya kami makan siang bareng dengan karyawan pabrik TMMIN. Maklum saja pas jam makan siang. Tempatnya lumayan luas sih. Makanan terbagi dalam paket-paket menu. Nah hari itu menu paket adalah Nasi Liwet, Nasi Gudeg dan Prasmanan. Menu-menu itu tertata rapi di rak, sesuai barisnya. Kami dibebaskan untuk memilih. Hmmmm aku langsung pilih menu prasmanan. Satu nampan penuh akhirnya kuambil dari salah satu bagian rak. Lalu bergegas ke salah satu meja. Biasanya sebelum makan, aku jerat-jepret mengabadikan menu, terbiasa saat aksi #KPKGerebek heheee. Namun khusus di hari itu No Way. Sooo langsung sikat saja, apalagi perut memang sudah berdemo, minta asupan makanan. Kuperhatikan komposisi makanannya cukup bergizi, ada ikan, daging ayam, sayur, tahu, tempe, kerupuk juga pisang. Ini May sudah 4 sehat, gumamku. Rupanya TMMIN sangat memperhatikan gizi karyawannya. Maklum karyawan menjadi prioritas yang diperhatikan pihak TMMIN. Salut dan mengesankan bukan?
Selesai makan, kami kembali ke ruangan awal untuk memberi waktu bagi yang akan ibadah, juga bersiap-siap untuk selanjutnya keliling pabrik di bagian dalam. Mbak Bianca memperkenalkan Pak Rosyid yang memandu serta menjelaskan segala sesuatu berkaitan kinerja dan mesin pabrik. Dilengkap[i dengan radio receiver, penjelasan dari Pak Rosyid bisa didengar langsung ke masing-masing kompasianer yang terpasang earphone. Earphone bisa diseting sesuai kebutuhan seberapa besar volume yang diinginkan. Aku pun langsung menset volume sesuai yang kuinginkan. Sooo dengan alat ini, saat rombongan berjalan di garis hijau dan memanjang, maka dari depan barisan sampai belakang bisa mendengar dengan baik. Tak perlu mesti dekat-dekat dengan Pak Rosyid. Ini yang memungkinkan rombongan bisa berjalan rapi sesuai aturan pabrik sehingga tak mengganggu kinerja karyawan.
Satu demi satu step dijelaskan Pak Rosyid. Mulai dari sejarah Toyota sendiri hingga onderdil yang terdisplay di salah satu ruangan. Lumayan mengernyitkan dahi juga bagi yang tak mengenal otomotif, saat penjelasan mesin heheee. Di sepanjang area lantai hijau tempat kami berjalan, beberapa terpampang tulisan, kutipan filosofi Jepang. Misalnya saja seperti yang tertulis dalam bahasa Indonesia dan sempat kucatat melalui twit adalah “Dari Pikiran yang baik menghasilkan produk yang baik,” Keren juga yaaa.