Corak Toleransi Beragama
Dukungan terhadap peran dan fungsi TMII oleh pemerintah, khususnya pada tahun 2012 diakui sebagai Wahana Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama di Indonesia (Kementerian Agama RI). Ada sejumlah bangunan keagamaan yang berdiri megah dan tertata apik di kawasan TMII ini. Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama resmi yang diakui di Indonesia. Mungkin saja adik-adik kita di Jawa Tengah misalnya, belum pernah melihat bangunan Pura seperti banyak terdapat di Bali. Atau mungkin belum pernah melihat langsung bentuk bangunan Wihara seperti apa.
TMII membingkai keragaman beragama yang tersimbolisasi melalui bangunan keagamaan. Hal itu digambarkan sebagai bentuk toleransi dan keselarasan hubungan antar agama di Indonesia. Ada Masjid Pangeran Diponegoro, Gereja Katolik Santa Catharina, Gereja Protestan Haleluya, Pura Penataran Agung Kertabhumi, Wihara Arya Dwipa Arama, Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa dan Kuil Konghucu Kong Miao. Pesan yang aku tangkap, adalah bangunan keagamaan yang saling berdampingan itu menunjukkan harapan kerukunan antar para pemeluknya. Berbeda keyakinan bukan menjadi masalah esensial bagi kehidupan yang beragam di negeri ini. Dan itu wajib ditanamkan kepada para generasi penerus.
[caption id="attachment_358392" align="aligncenter" width="600" caption="(searah jarum jam). Gereja Protestan Haleluya, Pura Hindu, Wihara Budha dan Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa. (Foto Ganendra)"]
TMII Pelestari Budaya Indonesia, Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang Tak Pernah Mati
Sedikit lelah namun terpuaskan melihat aneka ragam budaya di TMII, sejenak menikmati adem dan sejuknya miniature kepulauan yang luas membentang dalam kolam dengan beragam pulaunya. Angin sejuk semilir, meski panas terik matahari sedang bersemangat. Lokasi yang tepat di tengah-tengah, menjadi tempat melepas lelah sembari bercengkerama dengan keluarga. Ada kereta gantung di atas hilir mudik. Ada kereta api ‘Titihan Angin' melintas. Asyik sebenarnya, mengelilingi TMII dengan aneka moda transportasi itu. Bisa juga lhoo bawa kendaraan sendiri, mobil, motor. Tapi kayaknya lebih ayik dengan sepeda. Nah di TMII ada persewaan sepeda onthel/ gowes. Ada juga sepeda onthel bermesin/ scoper. harga sewanya Rp. 25 ribu per 30 menit. Asyik bisa berboncengan.
[caption id="attachment_358382" align="aligncenter" width="600" caption="Ini dia scopernya. sepeda onthel bermesin. Asyik untuk keliling. (Foto Ganendra)"]
[caption id="attachment_358380" align="aligncenter" width="600" caption="Titian angin, kereta yang mengantarkan keliling TMII. (Foto Ganendra)"]
[caption id="attachment_358396" align="aligncenter" width="600" caption="Kolam renang Snow Bay. (Foto ganendra)"]
[caption id="attachment_358397" align="aligncenter" width="600" caption="Danau tempat berekreasi dan bermain perahu angsa. (Foto Ganendra)"]
Sebagai sarana rekreasi TMII dilengkapi beragam sarana rekreasi, seperti Istana Anak-anak Indonesia, Kereta gantung, Perahu Angsa Arsipel Indonesia, Taman Among Putro, Taman Ria Atmaja, Desa Wisata, Kolam renang Snow Bay, Museum Iptek TMII. Dilengkapi pula taman flora fauna. Ada Taman Anggrek, Taman Apotek Hidup, Taman Kaktus, Taman Melati, Taman Bunga Keong Emas, Akuarium Ikan Air Tawar, Taman Bekisar, Taman Burung, Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik, dan Taman Budaya Tionghoa Indonesia.