Di Posko Utama pencarian disediakan segala informasi update. Baik itu pergerakan dari unit-unit yang bertugas, rescuer dan komponen lainnya. Update soal pesawat yang landing maupun take-off. Kedatangan jenasah dan lain sebagainya. Di ruangan yang lumayan besar namun tak cukup memuat beragam personil yang membutuhkan informasi terkini itu selalu padat. Aktivitas media berkaitan dengan kirim berita berlangsung tiap detiknya. Dilengkapi internet dengan fasilitas WIFI yang cukup signifikan dan sangat membantu siapapun yang membutuhkan. Pokoknya soal jaringan internet lumayan gampang deh, tinggal bawa perangkat lepinya.
[caption id="attachment_344515" align="aligncenter" width="580" caption="Daftar penerbangan dan nama korban Air Asia QZ8501. (Foto Ganendra)"]
[caption id="attachment_344516" align="aligncenter" width="580" caption="Tersedia WIFI gratis di Posko Utama. Maaf bukan promo. (Foto Ganendra)"]
[caption id="attachment_344517" align="aligncenter" width="580" caption="Tersedia gratis ngecash dan telpon. (Foto Ganendra)"]
Tak kalah pentingnya adalah urusan makan. Ga ada warung makan. Ada warung makan dan swalayan namun lumayan jauh mesti naik kendaraan ke arah kota. Ojek, angkutan umum dari bandara tak ada, adanya adalah mobil sewaan plat hitam. Mesti rombongan, agar menjadi murah ongkosnya, soalnya rerata mematok tarif Rp. 500an ribu untuk sehari. Namun untungnya ada tenda-tenda yang menyediakan makanan gratis, khusus untuk para personil yang beraktivitas di Pangkalan Bun. Menu makan disediakan oleh Pemda setempat dan juga swasta, seperti salah satu Bank ternama. Jadi mau sarapan, makan siang, makan malam, oke sajah, tak khawatir dah. Menunya lumayan kok ada gizinya heheee. demikian pula minuman dari kopi, teh, es rasa buah dan lain-lain juga ada. Saat bencana memang semua diperlukan saling bahu membahu, agar segala kesulitan teratasi.
Ada lagi fasilitas telpon gratis dari salah satu provider ternama juga. Bisa telpon kemana saja. sekaligus menyediakan fasilitas charger gratis. Maklum di setiap kondisi bencana pasti masalah listrik menjadi utama. utama karena mendukung komunikasi ponsel. Otomatis ponsel cepat lowbat. Jadi berharga banget soal colokan tuk ngecash ponsel ini. Apalagi colokan listrik yang tersedia sangatlah terbatas.
Lalu bagaimana soal tidurnya? Kondisi begini jangan tanya soal tidur enak deh. Tidur bisa dimana saja, di lokasi sekitar. Bisa di tenda pos kesehatan ataupun di pos lainnya. Kalau mau enakan bisa menyewa hotel namun jaraknya lumayan jauh. Aku bareng kawan lainnya ngepos aja di sebuah kantor pemerintah dekat bandara, cukup jalan kaki 5 menit saja. Satu ruangan disediakan. Kapasitas terbatas, namun lengkap ada kamar mandinya. karena tak muat, beberapa teman lainnya pindah ke rumah seorang mantan Dandim yang lokasinya lebih jauh. Yang penting bisa rehat saja sejenak. Sekedar mandi dan rebahan untuk aktivitas esoknya.
Yaaa.. malam itu kami lebih banyak ngobrol soal evakuasi. Terima kabar pula bahwa besok ada 4 jenasah yang akan tiba di Bandara Iskandar dan diberangkatkan ke Bandara juanda Surabaya. Satu persatu di malam tahun baru 2015 itu, mulai pada terlelap. Aku sih masih bertahan melek sampai jam 02.00 an wib. Dan lupa jam berapa tertidur, Hingga esoknya terbangun jam 05.00an wib. Malam tahun baru yang mengesankan, mirip tahun baru 2005, 10 tahun lalu di Banda Aceh saat tsunami menerjang.
1 Januari 2015 pagi jam 07.00 an wib sudah standby di Posko Utama. Belum banyak aktivitas, praktis menunggu kiriman jenasah dari RS Imanudin yang ditemukan semalam. Rencananya akan diterbangkan ke Bandara Juanda sekitar jam 10.00an wib. Jika dihitung dengan jenasah itu, berarti baru ada 6 jenasah yang diterbangkan dari Bandara Iskandar. Jumlah yang memang teramat sedikit bila dibandingkan jumlah total penumpang 155 penumpang, yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi serta 2 pilot dan 5 kru kabin. Faktor cuaca menjadi kendala utama.
Menurut keterangan dari TNI, maupun Brimob cuaca bulan Januari gelombang laut meningkat menjadi sekitar 3 meteran. Hal itu menyulitkan para penyelam, maupun armada kapal, helicopter yang bertugas dalam misi pencarian penumpang dan bangkai pesawat jenis Airbus A320-200. Pernyataan itu senada yang disampaikan Basarnas melalui Marsekal Sunarbowo dan Kombes Anton Castilani dari Mabes Polri saat konferensi pers di Pangkalan Bun, Kamis (1/1/2015), bahwa cuaca menjadi kendala proses evakuasi. Gelombang mencapai 3 meter sehingga menghambat proses pencarian.
[caption id="attachment_344525" align="aligncenter" width="580" caption="Marsekal Sunarbowo dan Kombes Anton Castilani dari Mabes Polri. (Foto Ganendra)"]