[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Tampak depan (Ganendra)"][/caption]
#JejakParaRiser Day 3
Sudah pernah dengar kan Anda tentang Benteng Van Der Wijk? Mungkin sudah banyak ulasan dan berita yang pernah Anda dengar. Mungkin semakin tahu karena benteng ini telah digunakan sebagai lokasi shooting film The Raid 2. Keren khan?
Saat mengunjungi benteng ini di sela ajang #JejakParaRiser, Rabu 21 Januari 2015 bareng dengan tim 2, lokasinya mudah dijangkau. Benteng ini terletak di 4 km utara Gombong, sekitar 35 km sebelah barat dari ibu kota Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kami sampai saat hari menjelang senja. Loket juga sebenarnya sudah tutup pukul 16.00 WIB. Namun setelah kami menyampaikan maksud kedatangan dan membeli tiket, kami diijinkan untuk mengambil gambar lokasi benteng nan kokoh itu.
[caption id="" align="aligncenter" width="428" caption="Dokpri"]
[caption id="attachment_347451" align="aligncenter" width="448" caption="Tampak dalam. (Ganendra)"]
[caption id="attachment_347452" align="aligncenter" width="448" caption="Jendela di lantai dua, tampak dari dalam. (Ganendra)"]
Benteng kokoh ini merupakan benteng pertahanan Hindia-Belanda yang dibangun pada abad ke-18. Data teknis benteng, yang saya kutip dari Wikipedia menyebutkan, luas Benteng atas 3606,625 m2. Benteng bawah 3606,625 m2. Sementara tinggi Benteng 9,67 m, ditambah cerobong 3,33 m. Terdapat 16 barak dengan ukuran masing-masing 7,5 x 11,32 m. Ketinggian: +132,7 s/d 135 m dpl.
Bangunan terbuat dari bangunan batu bata yang berbentuk melingkar dengan berbagai ruangan di dalamnya. Temboknya tebal dengan warna dominasi merah di bagian luar. Sedangkan di bagian dalam tembok warna putih yang sudah lumayan kusam. Kesan memasuki bangunan, terasa agak horor! Maklum agak gelap di beberapa ruangan. Ditambah waktu yang sudah senja. Tapi kami semangat mengambil foto obyek yang menawan itu.
[caption id="attachment_347453" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu ruangan penuh dokumen sejarah benteng. (Ganendra)"]
[caption id="attachment_347454" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu lorong. (Ganendra)"]
Pada bangunan depan ada gerbang masuk berbentuk U menghadap ke bawah. Di atasnya, di dinding tertulis dengan jelas "Benteng Van Der Wijk Gombong". Bangunan benteng melingkar yang terdiri tiga lantai. Beberapa ruangan di lantai satu memuat beraneka ragam lukisan yang menceritakan tentang sejarah benteng tersebut. Sementara lantai dua merupakan ruangan luas seperti diperuntukkan sebagai pertahanan masa perang. Lantai teratas terlihat dari luar dipergunakan sebagai kereta kelinci. Itu yang terlihat dari spanduknya. Pasalnya kami tak bisa naik ke atas. Tembok sudah ditutup pintu dan digembok. Hanya bisa naik ke lantai 2.
Di bagian dalam terdiri dari ruangan yang terhubung pintu. Lorong-lorong itu di beberapa tempat agak remang-remang. Tak ada penerangan lampu di dalamnya. Namun cahaya masuk dari jendela yang ada di setiap ruangan. Hal yang menakjubkan adalah saat berdiri di tengah-tengah bagian dalam bangunan. Bangunan benteng seakan mengitari pusat pertahanan. Eh ada meriam dan tank di bagian depannya. Keren. Ada tulisan lumayan besar yang menunjuk pada saat bangunan didirikan. "Aku dibangun Tahun 1818." Oo iya, benteng ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional. Jadi bangunan ini sangat dilindungi.
[caption id="attachment_347455" align="aligncenter" width="448" caption="Cagar Budaya Nasional yang dilindungi. (Ganendra)"]
Selain benteng, ada taman bermain yang berlokasi di bagian depan. Aneka sarana bermain yang diperuntukkan bagi anak-anak. Beberapa patung menghiasi lokasi taman bermain itu. Sepertinya lokasi Benteng Van Der Wijk ini memang diperuntukkan bagi segmen keluarga. Diperkuat lagi dengan adanya hotel yang letaknya persis di depan benteng sebelah kanan. Hotel ini dapat dipergunakan menginap bagi para pengunjung. Apalagi posisinya termasuk strategis di kawasan yang mudah dijangkau. Bukan itu saja hotel juga memiliki sarana ruang seminar dan lain-lain.
Lumayan menarik sih. Dan bagi para traveler yang melakukan perjalanan melalui jalur pantai selatan ini, bolehlah mampir. Rasakan passion sejarah masa lampau saat di dalam benteng. Dan layak bahwa Film The Raid memilihnya sebagai salah satu lokasi shooting-nya.
#SalamWisata
#JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip
@rahabganendra
Semua foto dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H