[caption id="attachment_347458" align="aligncenter" width="640" caption="Saat mampir di Jejamuran. (Ganendra)"][/caption]
#JejakParaRiser Day3
HARI ketiga #JejakParaRiser di ajang Kompasiana Blog Trip adalah melanjutkan trip ketiga dari total perjalanan Jakarta - Yogyakarta - Jakarta. Setelah menginap di Kota Gudeg Yogyakarta, maka perjalanan berlanjut ke tanah Pasundan di Tasikmalaya propinsi Jawa Barat. Rute menuju cek poin ketiga ini merupakan rute terjauh, menurut saya. Melewati jaur selatan mulai dari Yogyakarta, Purworejo, Kebumen, Gombong, Cilacap, Majalengka, Ciamis hingga Tasikmalaya ini, berbeda dengan kondisi saat di Pantura.
[caption id="attachment_347467" align="aligncenter" width="600" caption="Bersiap dari hotel di Yogyakarta, melanjutkan perjalanan. (Dok Kompasiana)"]
Sejak selepas dari hotel di kawasan Wirobrajan, semua tim menuju ke dealer Nissan Datsun di Jl. Magelang KM 10 Mlati, Sleman, Yogyakarta. Tentu silaturahmi menjadi agenda saat itu. Pihak Datsun Yogyakarta menerima dan menyambut dengan baik. Key Account head Datsun area Yogyakarta, Ludovicus Giri Aggregata sangat ramah menemani dan berbincang-bincang mulai soal mobil Datsun hingga soal perjalanan trip para Kompasianer. Bahkan kami dijamu makan siang dengan suka cita. Berkumpulah kami di Rumah Makan Jejamuran. Kisahnya baca "Wisata Kuliner Serba Jamur di Jejamuran Yogyakarta."
[caption id="attachment_347459" align="aligncenter" width="640" caption="Saat di Nissan Datsun Yogyakarta. (Ganendra)"]
[caption id="attachment_347460" align="aligncenter" width="640" caption="Dealer Nissan Datsun Yogyakarta. (Ganendra)"]
Hingga jam 13.00 an wib kami berangkat menuju cek poin 3, Tasikmalaya. Wah udah siang juga yaaa. Tak terasa sih, saking asiknya menikmati kulineran berbahan jamur. Driver pertama adalah Syaiffuddin sayuti. Laju Datsun menuju Purworejo cukup lancar dengan arus lalu lintas yang ramai. Sampai di Kebumen kami berupaya mencari desyinasi wisata, dengan patokan sebelum hari gelap. Namun tak ada yang sesuai selera, hingga akhirnya kami sampai di Gombong dan berkunjungilah kami ke Benteng Van Der Wijk. Benteng peninggalan kolonial Belanda pada abad 18. Nilai sejarah benteng ini menjadi alasan kami mengunjunginya. Kisahnya bisa anda baca di artikel "Senja di Benteng Van Der Wijk".
[caption id="attachment_347461" align="aligncenter" width="640" caption="Berhati-hati dalam perjalanan. (Ganendra)"]
[caption id="attachment_347462" align="aligncenter" width="640" caption="Isi power dulu di Kutoarjo. (Ganendra)"]
Perjalanan berlanjut dengan driver Ofi. Menyusuri jalanan yang mulai gelap. Arus pun sudah mulai ramai. Bus dan truk lumayan gede menjadi ‘lawan' saat perjalanan. Jalanan yang tak terlalu lebar hanya bisa untuk bersimpangan saja. Belum lagi rusak akibat tambal sulam. Praktis perjalanan riser benar-benar lumayan berat. Jarak yang cukup jauh dan tingkat kehati-hatian yang tinggi mesti dilakukan.