Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Camilan Khas Garut di Otista

23 Januari 2015   13:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:32 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_347641" align="aligncenter" width="640" caption="Di jalan Otista Garut. (Ganendra)"][/caption]

#JejakParaRiser Day 4


Tentu sudah banyak yang mengenal makanan ringan khas Garut yang ternama. Apalagi kalau bukan dodol Garut dan yang lagi naik daun Chokodot. Nah pada ajang jejak Riser di ajang Kompasiana Blog Trip di hari keempat, kebetulan rute melewati . Menempuh rute Tasikmalaya - Bandung.


Saya dan tim 2 start dari Tasikmalaya sekitar jam 12.00 an wib. Pasalnya ada sedikit ‘musibah'. Kunci mobil ketinggalan di dalam mobil. Mobil otomatis terkunci. Akhirnya diselamatkan oleh Petugas Datsun yang dikirim dari dealer Tasikmalaya. Beres dah. Heheee

Saya baru pertama kalinya melewati Garut khususnya di Jalan Otista yang banyak toko-toko penjual ole-ole khas kota yang dikenal dengan dombanya ini. Sepanjang jalan Otista yang kami samperin, berjajar toko-toko penyedia ole-ole dengan beraneka ragam camilan. Baik makanan ringan maupun jenis minuman.

[caption id="attachment_347645" align="aligncenter" width="640" caption="Jejejran totko camilan di jalan Otista Garut. (Ganendra)"]

1421968810980557743
1421968810980557743
[/caption]

Salah satu toko tempat saya mampir, tidak terlalu besar dibanding sebelahnya. Aneka dodol Garut beraneka rasa dan bentuk menghiasi sisi depan toko. Kemasannya juga beraneka rupa. Maklum saja branding dodol sebagai makanan khas Garut telah mengakar kuat. Bahan dasar ketan yang digunakan, diolah sedemikian rupa hingga menjadi panganan bercita rasa khas. Eeh ada juga dodol yang diambil keraknya. Namanya kerak dodol Garut. Teksturnya lebih keras, tidak selunak dodol yang biasanya.

[caption id="attachment_347642" align="aligncenter" width="640" caption="Cokodot. (Ganendra)"]

1421968683674129243
1421968683674129243
[/caption]

[caption id="attachment_347643" align="aligncenter" width="640" caption="Dodol kacang. (Ganendra)"]

1421968717687734834
1421968717687734834
[/caption]

[caption id="attachment_347644" align="aligncenter" width="640" caption="Dodol durian. (Ganendra)"]

1421968759778641335
1421968759778641335
[/caption]

Menurut saya toko-toko sudah menyediakan lengkap ole-ole. Dan itu sangat positif agar para pengunjung atau pembeli tidak ‘kecele' atau kecewa. Namun satu hal yang patut menjadi catatan, bahwa menjual sesuatu produk semestinya mengetahui produk yang dijualnya. Begitu pun para pelayan bisa dibekali dengan pengetahuan memadai soal seluk beluk dodol garut, chokodot. Baik dari bahan pembuatnya maupun cara proses pembuatannya. Dan itu tidak dimiliki oleh pelayan di toko tempat saya membeli. Pengennya sih tau soal seluk beluk camilan yang dijual itu. Apa daya tak bisa menjelaskan dengan baik.

Jika dapat dilakukan maka tentu pembeli akan merasa senang dan akan menjadi pelanggan. Atau paling tidak akan merekomendasikan pada teman-temannya. Bukankah itu adalah promosi gratis?

#SalamWisataKuliner

#JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip

@rahabganendra

Semua foto dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun