Kedua soal kepura-puraan. Melalui artikelnya berjudul "Kita Tak Mungkin Dapat Menyenangkan Hati Semua Orang", Pak Tjip menyampaikan bahwa orang yang pura-pura tidak pernah akan merasa bahagia. Karena jiwanya sudah terbelenggu oleh kepura-puraan, maka dirinya akan menyangka bahwa semua orang yang ada di sekelilingnya juga sama dengan dirinya.
Menrutnya yang namanya teman tentu saja tidak mungkin kita atur harus bersikap begini begitu terhadap diri kita.
Sikap diri sendiri yang mungkin kita anggap baik, belum tentu dapat menyenangkan hati semua orang.
Mungkin salah seorang sahabat kita ketika kita berjumpa, setelah berjabat tangan langsung memonopoli pembicaraan dengan menceritakan kesuksesan dirinya. Tidak ada salahnya jadi pendengar yang baik sehingga tidak menimbulkan masaalah.
Demikian kiranya yang dapat paparkan, kesan saya terhadap Pak Tjip dan Bu Rose sebagai sesama Kompasianer. Semoga kita dapat meneladaninya.
*Tuisan ini saya dedikasikan kepada Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina sebagai ucapan selamat "the Diamond Wedding Anniversary". Selamat ltah perkawinan yang ke 60. Rahayu.Â
@rachmatpy
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI