Mengenal Kapal Perang KemanusiaanÂ
Talkshow selesai saat jam lewat tengah hari. Menu makan siang terasa makin nikmat, saat perut keroncongan. Diiringi hiburan music dan lagu, seluruh peserta bergembira.
Lanjut dengan acara ship tour. Bergabung dengan komunitas masing-masing menyusuri lorong KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat 922 dari dek ke dek. Melongok daleman kapal.
Saya sempat naik ke geladak atas lantai 6. Melalui sekitar 10 tangga dengan masing-masing ada 8-9 anak tangga. Meski cuma sebentar, karena terbatasnya waktu. Lumayan panas terik juga. Â But amazing-lah.
Banyak kabin difungsikan sebagai sarana ruang medis. Wajar saja karena kapal ini merupakan kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) kedua di kelas Sudirohusodo dari total 2 kapal yang ada.
Fasilitas kesehatan yang ada setara dengan Rumah Sakit tipe C. Ada ruang radiologi, operasi, klinik, UGD dan fasilitas medis pendukung lainnya. Punya mobil ambulance dan heli.Â
Untuk melihat profil kapal lebih jauh, saya mengutip Wikipedia. Nama KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) diambil dari tokoh pahlawan penting dalam sejarah perjuangan pendirian bangsa Indonesia. Â Tokoh dr. Radjiman Wedyodiningrat adalah Ketua BPUPK (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan). Penyematan nama, sebagai wujud penghormatan dan penghargaan. Â Â Â
Kapal ini merupakan karya anak bangsa. Dibangun di galangan kapal PT. PAL. Diawali pemotongan baja pertama pada 10 September 2020.Â
Memiliki dimensi panjang 124 m. Lebar 21.8 m. Kapasitas total sebanyak 643 orang. Dilengkapi 124 tempat tidur. Kondisi darurat bisa menampung 400 pasien.