Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyerap Inspirasi dari "Oncom", Pesepeda Ontel Tua Kota Bogor

20 Agustus 2024   02:41 Diperbarui: 20 Agustus 2024   14:39 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ontel, biasanya digunakan untuk menyebut sepeda tua/jadoel. Bagi sebagian orang, ontel memiliki nilai tersendiri. Kecintaan pada sepeda "Oemar Bakrie" itu, bukan hanya sekadar hobi bersepeda namun juga wujud menghargai nilai-nilai historis keberadaannya. Seperti yang dirasakan para pesepeda usia "senja" di Bogor yang berusia lebih dari setengah abad. Mereka menghargai ontel melalui wadah komunitas bernama "Oncom" (Ontel Community) Kota Bogor. 

LENGKINGAN suara sirene menarik perhatian saya. Sirene yang khas. Beda dengan suara sirene mobil ambulance atau pun mobil polisi.

Itu kedengaran seperti suara sirene di "tangsi-tangsi" atau bangunan tentara era zaman perjuangan kemerdekaan dulu. Seperti yang saya lihat di film-film sejarah jadoel.

Sirene itu menarik perhatian warga sepanjang jalan, yang menonton pawai arak-arakan bendera raksasa acara "Kirab Merah Putih" yang digelar Pemkot Bogor, Minggu 18 Agustus 2024 lalu.

Video tentang kemeriahan Kirab Merah Putih, silahkan tonton videonya di artikel ini ya “Meriahnya Kirab Bendera Raksasa Merah Putih di Bogor, Wujud Kebersamaan & Nasionalisme Warga“.

Ternyata sumber sirene berasal dari sebuah sepeda tua/ontel peserta kirab. Tangan seorang pria berumur sedang "mengengkol"/memutar sebuah alat sirene yang melekat pada setang ontel yang dituntunnya.

Suara sirene terdengar makin lantang berirama, seiring putaran en gkol ke arah kanan yang semakin cepat. Lengkingan yang menarik perhatian ibu-ibu an membuat senang anak-anak yang menonton di pinggiran jalan.

Sesekali sambil mengangkat kepalan tangannya, pria itu semangat meneriakkan, "Merdeka.... merdeka... Merdeka!!!"

Pria berumur 74 tahun itu bernama Pak Memet, salah seorang anggota komunitas sepeda tua "Oncom" Kota Bogor.

Pak Memet bersama sepeda tua Oncom Bogor. (Dokumentasi pribadi)
Pak Memet bersama sepeda tua Oncom Bogor. (Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun