Di sisi samping kanan ada instalasi lampu-lampu cahaya memanjang ke ujung sana. Lampu-lampu itu, merupakan sumber cahaya satu-satunya sebagai sumber penerangan sepanjang lorong terowogan. Cahaya luar dari pintu masuk (entrance) anak tangga yang saya lewati awal masuk, tentu saja gak mampu mencapai area ini.
Terowongan (tunnel) ini mengingatkan saya pada tunnel MRT Bundaran HI yang saya kunjungi saat masa pembangunannya dulu. Kalau gak salah ingat, kedalamannya 20 meter. Selisih 2 meter dengan Stasiun MRT Monas ini.
Di tempat terowongan inilah, rel MRT nantinya akan melintas. Terowongan Stasiun MRT Monas yang akan terhubung secara bawah tanah, dengan stasiun Thamrin dan Stasiun Harmoni.
Panel terowongan Stasiun Monas ini ada sekitar 102 buah. Pembangunannya diawali penggalian untuk membangun D-Wall yang dimulai beberapa tahun lalu.
Proyek ini masuk dalam proyek fase 2 yakni jalur Stasiun MRT Thamrin - Ancol Barat. Menjelujur dari kawasan pusat Jakarta menuju utara Jakarta sepanjang 11,8 km.
Proyek Pembangunan Stasiun MRT Monas
"Stasiun Monas ini stasiun bawah tanah standar, memiliki dua lantai edngan dua pintu masuk (entrance)," kata Iis dari PT MRT Jakarta.
Memang dalam kunjungan ini, petugas dari PT MRT Jakarta menemani hingga akhir.