Potensi besar daya tarik wisata yang dimiliki Agrowisata Gunung Wayang Sukabumi, memacu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat, sebagai pengelola untuk berbenah diri. Upaya yang terbit seiring harapan menyulap kawasan wisata alam Sukabumi itu menjadi destinasi wisata unggulan yang nyaman, memikat dan menarik wisatawan.Â
PERNAHÂ berwisata ke Agrowisata Gunung Wayang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat?
Jika belum, sepertinya Anda wajib singgah ke kawasan wisata yang baru resmi dibuka untuk umum tahun 2021 ini. Anda akan dimanjakan dengan suguhan panorama alam pegunungan yang dikelilingi lahan pertanian dan perkebunan.
Selain menikmati kesegaran wisata alam, tentu menarik mendokumentasikan foto berlatar belakang pegunungan, dan perkebunan. Â Â
Kawasan wisata yang dulunya perkebunan teh ini berlokasi di kampung Sinagar, desa Gunung Endut, kecamatan Kalapa Nunggal, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Mengingat lokasi wisata yang menempati area seluas 8 hektar ini, sangat prospektif, Â Agrowisata GununWayang tak berhenti berbenah diri. Pasalnya lokasi wisata ini merupakan destinasi wisata baru (dibangun pada tahun 2017), dengan fasilitas yang perlu ditingkatkan seiring meningkatnya kunjungan wisatawan. Melengkapi fasilitas pendukung yang sudah ada seperti wahana bermain, foodcourt, cafe, gazebo dan toilet.
Tujuannya tentu untuk semakin meningkatkan daya tarik dan wisatawan mendapat kenyamanan yang memadai. Selanjutnya bisa semakin banyak menyedot kunjungan wisatawan lainnya. Â
Upaya berbenah diri dilakukan mulai dari   melengkapi sarana yang ada/ belum ada sampai peningkatan pengetahuan tentang manajemen usaha wisata.
Tentu hal-hal tersebut mendesak dilakukan, mengingat saat ini rata-rata kunjungan sebesar 4800 per bulan. Tingkat kunjungan  ramai pada hari Sabtu - Minggu/ libur.
Jumlah kunjungan sebesar itu, bila  dibandingkan dengan daya dukung dan daya tampung kawasan, masih tergolong rendah.
Oleh karenanya BUMDes Gunung Endut, menggandeng berbagai pihak, salah satunya melakukan program kemitraan dengan Universitas Djuanda (UNIDA), Bogor. Â
Upaya Benahi Kawasan, Libatkan Akademisi UNIDAÂ
Banyak hal yang wajib dimiliki dalam pengelolaan destinasi wisata. Mulai dari ketersediaan fisik sarana pendukung sampai peningkatan sumber daya manusia (SDM) menyangkut kemampuan manajemen usaha wisata. Sarana pendukung yang memadai akan memudahkan pengunjung memperoleh kenyamanan agar semakin betah.
Pihak Universitas Djuanda (UNIDA), Bogor mencatat, bahwa sarana pendukung Agrowisata Gunung Wayang masih tergolong rendah/ kurang.
Setidaknya tercatat, minim dan kurang informatifnya ketersediaan media interpretasi sebagai pendukung dalam kegiatan wisata. Â
Oleh karenanya perlu dilakukan pendampingan terhadap BUMDes selaku pengelola Agrowisata Gunung Wayang, untuk membenahi kekurangan yang ada. Misalnya pembuatan papan interpretasi yang lebih informatif. Juga pendampingan dalam manajemen usaha wisata.
Merespon kebutuhan itu, tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) UNIDA, melakukan observasi ke Desa Gunung Endut pada Kamis, 25 Juli 2024 yang lalu.
Observasi  tersebut dalam rangka pelaksanaan PKM skema pemberdayaan berbasis masyarakat yang berjudul pengabdian "Pemberdayaan Masyarakat Desa Gunung Endut dalam Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan".
Program PKM itu merupakan hibah Kemendikbudristek tahun anggaran 2024.
FGD Sebuah Langkah Awal Â
Merealisaikan program tersebut, salah satunya langkah awalnya, pihak UNIDA menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) antara akademisi UNIDA dengan BUMDes Sejahtera selaku pengelola Agrowisata Gunung Wayang.
Akademisi UNIDA diwakili oleh dosen Endang Silaningsih selaku ketua PKM, Ade Budi Setiawan, dan Maria Magdqlena Melani.
FGD berkaitan dengan penentuan titik pemasangan media interpretasi yang meliputi denah lokasi dan spot foto.
Kegiatan FGD ini adalah langkah awal dalam persiapan program kerja PKM yang akan diintegrasikan dengan Program MBKM berbasis pada Indikator Kerja Utama (IKU).
Program MBKM melibatkan mahasiswa yakni Indra, Chantika Putri Alycia dan Rafie Maghfira Suardi, guna memberikan pengalaman luar kampus, dengan diberikan pengakuan SKS.
Kegiatan FGD menghasilkan kesepakatan rencana kegiatan PKM yakni menentukan lokasi strategis pemasangan media interpretasi, pemasangan denah lokasi dan spot foto.
Pemasangan media interpretasi di kawasan agrowisata akan memiliki banyak fungsi.
Media interpretasi berfungsi sebagai alat edukasi. Di dalamnya termuat informasi tentang sejarah, budaya, flora, fauna, dan keunikan Agrowisata Gunung Wayang.
Media interpretasi juga berfungsi meningkatkan apresiasi pengunjung terhadap lingkungan sekitar.
Sementara media interpretasi yang meliputi pemasangan denah lokasi bertujuan untuk mempermudah pengunjung memperoleh informasi mengenai fasilitas penting sehingga pengunjung dapat merencanakan kunjungan dengan efisien dan nyaman. Fasilitas itu, seperti toilet, tempat makan, jalur evakuasi dan lainnya.
Sementara media interpretasi spot foto yang menarik, kecuali berfungsi untuk  memperindah pengalaman wisata para pengunjung, juga berperan sebagai alat promosi yang efektif serta menguntungkan bagi Agrowisata.
Selanjutnya bisa menarik lebih banyak pengunjung melalui promosi media sosial para pengunjungnya.
Masing-masing elemen di atas secara keseluruhan berkontribusi pada kenyamanan, keamanan, dan kepuasan pengunjung, serta mendukung promosi dan pelestarian tempat wisata.
Respon BUMDe terkait hasil pelaksanaan FGD postif. Ketua BUMDes, Bayu Rahmat mengaku PKM membantu dalam pengembangan pengelolaan agrowisata menjadi wisata yang diminati pengunjung. Harapannya dengan ketersediaan media interpretasi akan berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan.
Sementara Endang Silaningsih mewakili UNIDA, berharap nantinya kegiatan berjalan dengan lancer. Dia juga berharap peran aktif  masyarakat agar tujuan PKM menjadikan kawasan Agrowisata Gunung Wayang menjadi salah satu wisata unggulan di Sukabumi bisa diwujudkan.
Jadi layak dinantikan, kesiapan baru Agrowisata Gunung Wayang menuju destinasi pilihan wisata alam unggulan di Sukabumi.
Salam wisata.
@rachmatpy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H